Mohon tunggu...
Ngesti Setyo Moerni
Ngesti Setyo Moerni Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Berusaha mengurangi yang berakibat rusaknya lingkungan, dimulai dari diriku sendiri dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Jika Enggan Bertanam dengan Media Tanah, Coba Cara Hidroponik Sederhana

20 Oktober 2015   22:23 Diperbarui: 21 Oktober 2015   08:25 1961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bertanam dengan metode Hidroponik Sederhana hanya menggunakan wadah dari botol bekas air mineral yang besar, dapat dilakukan oleh siapa saja dengan sangat mudah, murah, dijamin bersih tidak merepotkan dan menghemat waktu. Mengapa dibilang menghemat waktu? Bercocok tanam secara “hidroponik sederhana” tidak memerlukan penyiraman rutin, hanya  mengontrol air didalam botol jika berkurang baru ditambah, termasuk menambahkan nutrisi sesuai kebutuhan. Memang bertanam dengan cara Hidroponik banyak keuntungannya.

Hasil dari tanaman yang penulis dapatkan adalah tanaman organik dengan cara hidroponik. Karena nutrisi yang digunakan dan dibutuhkan tanaman ini menggunakan pupuk organik cair, ternyata hasilnya memuaskan, pertumbuhannya cepat, seperti yang terlihat pada gambar-gambar yang ada.

Dalam hal ini, penulis juga sedang dalam taraf belajar, menggali dan mencoba melakukan metode ini ternyata mudah, foto-foto yang tertera dalam artikel inilah hasil nyatanya.

 

Banyak cara menyalurkan hobi atau kesukaan pribadi yang biasanya terhalang karena sesuatu sebab. Misalkan ketika kita suka akan tanaman yang warnanya hijau tajam serta warna-warninya bunga, tetapi karena kita tidak suka dengan tanah yang membuat tangan kita menjadi kotor karena berpagut kental dengan tanah liat serta kompos ditingkah lagi jika bertemu dengan cacing yang menjijikkan. Langsung saja keinginan bercocok tanam seketika buyar.

Sekarang hal yang demikian sudah tidak menjadikan penghalang lagi, karena kita dapat mengubah metode bertanam yang tadinya menggunakan media tanah, dapat diganti dengan cara hidroponik sederhana. Percobaan bagi pemula bertanam secara hidroponik ini lebih baik karena biaya yang sangat murah, jika gagal tidak terlalu banyak kerugian . Jika sudah berhasi dan merasa nikmat menjalaninya, dapat dilanjutkan dengan metode hidroponik secara modal besar dengan menggunakan mesin pompa dan wadah dari peralon empat inchi atau menggunakan talang dengan peralatan yang memerlukan biaya cukup besar, sehingga hasilnya pun dapat diharapkan untuk penghasilan tambahan. Dalam hal ini Mbah Google dapat menjelaskannya.

Sudah banyak pengusaha-pengusaha yang menginfestasikan dananya secara besar-besaran untuk menekuni bercocok tanam dengan metode hidroponik yang penghasilannya lumayan menggiurkan, karena bekerja sama dengan super market yang dapat menyalurkan hasil tanamannya sesuai pesanan.

Sekilas tentang bertanam Hidroponik Sederhana.
  • Wadah botol bekas, dipotong menjadi dua bagian, bagian atas disebut botol I agak pendek, kemudian bagian yang ada tutupnya dibalik, diberi sumbu, biasanya sumbunya menggunakan kain planel dari pada harus beli dulu repot, gunakan saja barang yang ada yaitu kaos bekas atau kain katun yang cepat menyerap air dari baju-baju bekas. Namanya juga daur ulang. Mencari serba bekas, yang masih dapat dimanfaatkan.
  • Sumbu yang sudah direndam air diletakkan di leher botol paling bawah menjulur keluar leher botol untuk sarana resapan air, bagian dalamdileher botol dibundel supaya tidak meluncur keluar, lalu beri media yang sudah dibasahi, medianya bisa dari bubukan bata merah/sekam bakar/kapas untuk filter rokok. Yang paling bagus adalah rockwool.
  • Potongan botol bawah, botol II tempat menyimpan air dan nutrisinya, kira-kira sepertiganya diberi lubang untuk membuang kelebihan air, sehingga memberi kesempatan oksigen turut mengalir ketika aliran didalam wadah botol II terhisap oleh media melewati sumbu.
  • Sementara mempersiapkan wadah, sebaiknya biji/benih sudah mulai disemai ditempat lain yaitu wadah semaian, sekitar lima hari.Setelah benih yang yang disemai sudah mengeluarkan daun tanaman mulai ditanam didalam botol yang sudah dibuat.
  • Pada saat tanaman umur seminggu baru beri nutrisi. Dengan dosis sedikit terlebih dahulu. Semakin lama ditambah sesuai kebutuhan. Penulis menggunakan nutrisi dari pupuk cair organik, jadi masih tetap bersandar pada bahan organik, tanamannya pun tumbuh subur.

Selain menggunakan botol bekas air mineral, penulis juga meletakkan tanaman didalam kolam ikan menggunakan tatakan Styrofoam, dengan pengaturan ketinggian dasar tanaman yang diberi sumbu, perlakuannya seperti pada wadah botol. Ini pun baru percobaan, seberapa cepat pertumbuhan tanaman ini jika nutrisinya dari kotoran ikan dan keruhnya lumut yang ada didalam kolam ikan.

Bagi anda yang sudah paham dan sudah melakoni menanam secara hidroponik mari berbagi ilmu serta pengalaman, untuk mengajak pembaca bercocok tanam secara bersih, mudah, murah serta menghemat waktu. Selama ini yang diperkirakan adalah  biaya yang mahal.

Silahkan dicoba, semoga merangsang anda yang tidak menyukai bercocok tanam menjadi pecandu menanam dihalaman sendiri, apalagi berminat pada lahan-lahan tidur yang perlu diisi dengan pangan yang dibutuhkan oleh semua yang butuh santapan sayuran.

Salam mari bertanam

-Ngesti Setyo Moerni

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun