[caption id="attachment_330327" align="aligncenter" width="569" caption="Kompasiana Nangkring bareng Pengelola (Kompasiana/RAJ)"][/caption]
Penasaran ingin ikut Kompasiana Nangkring, ngobrolin Kompasiana kedepannya dipicu karena ingin tahu seperti apa kantor Kompasiana itu? Dan apa rencana Kompasiana kedepan? selama ini Kompasiana sudah berbaik hati memberi kesempatan menjadi wadah tulisan bagi banyak insan yang gemar corat-coret serta menyalurkan uneg-uneg apa saja dan bagaimana wujudnya.
Ketika masyarakat ingin menjadi warga Kompasiana pun bisa dengan mudah, penting syarat data diri harus jelas, kalau ingin menjadi warga kompasiana yang bisa dipertanggung jawabkan hasil penanya, maksudnya tidak yang neko-neko alias menyelibkan tulisan provokasi negatif. Akhir yang didapat meski nama yang tertera menggunakan nama pena tetap dipersilahkan asal itu tadi data diri harus jelas.
Hasil pertemuan Kompasiana nangkring, ngobrolin Kompasiana berkelanjutan kedepannya sudah di ulas tuntas dan dillaporkan oleh Kompasianer Maria Margaretha, Thamrin Sonata dan Fitri Haryanti Harsono Saidil Anwar dengan apik lengkap terinci.
[caption id="attachment_330328" align="aligncenter" width="259" caption="Penulis ketika menyampaikan pengalamannya mengenai menulis dan error yang pernah ditemui ketika berkompasiana. KEV"]
Pastinya warga Kompasiana banyak yang masih bertanya-tanya bagaimana Kompasiana bisa menggawangi setoran tulisan seabrek ini dari warganya selama dua puluh empat jam? Padahal Kompasianer tidak bisa dibatasi waktunya kapan ingin Posting tulisan.
Ternyata Kompasiana memiliki kantor yang megah nyaman dengan lokasi yang strategis, pinggir jalan besar didaerah Palmerah, segala jenis kendaraan umum mudah di dapati, jadi mudah dicapai oleh siapa saja, masih satu komplek dengan kantor Kompas.
Merasa bangga menjadi bagian dari Kompasiana ini ternyata pengelola bersama pasukannya memiliki pandangan yang sangat luas dan pemikiran yang maju. Sehingga semakin mapan mengatur Blog keroyokan yang mempunyai makna serta ciri khas tersendiri, menarik banyak minat baca ingin membuka celotehan ringan, serius penuh bobot.
Yang sangat membanggakan lagi Kompasiana adalah tempat pembelajaran bagi warga maupun masyarakat diluar sana, banyak mendapatkan masukan saling membagikan info-info yang masyarakat butuhkan tanpa terkecuali. Karena Kompasiana memiliki kanal-kanal yang lengkap, jadi dapat langsung membuka tulisan favorit yang tersedia, misalnya, politik, berita, lifestyle, kesehatan, fiksi masih banyak lainnya mungkin itulah yang membuat para pembaca menjadi kecanduan.
Menurut narasumber Iskandar Zulkarnaen, warga Kompasiana ini ratusan ribu jumlahnya namun Admin-nya hanya dua belas saja, maka dari itu pengelola masih ingin menambah Admin demi terselenggaranya Blog keroyokan ini menjadi lancar Jaya, serta tercapai kepuasan yang diarah banyak khalayak penikmat dunia maya dengan masukan yang aktual, bermanfaat, Inspiratif dan menarik.
Bukan main ! dengan dua belas orang saja bisa mengatur sedemikian peliknya masalah yang sering terjadi akhir-akhir ini, entah masalah tehknis, masalah tulisan yang panas bernada sebelas dua belas(pinjam istilah dari Kompasianer Maria Margaretha yang melempar pertanyaan dengan istilah sebelas dua belas, sehingga menghidupkan suasana “gerrrr” ketika pertemuan itu), terbahas jugaada yang memiliki akun kloningan namun digunakan untuk hal yang kurang baik, tetapi kalaumenggunakan nama pena tidak masalah asal indentitas diri jelas. Sudah demikian peliknya masih ada omelan belum sampai pada sumpah serapah dari warga Kompasiana yang kecewa.
[caption id="attachment_330329" align="aligncenter" width="395" caption="Salah satu suasana ketika sharing berlangsung. KEV"]
Maka dari itu penulis kepo, penasaran ingin ikut acara Nangkring bareng dengan waktu yang sangat mepet, yaitu H min satu mencoba mendaftar untuk ikut, dikarenakan pada hari Jumat sore itu, ternyata penulis memiliki waktu kosong, jadi bisa hadir. Ketika mendapat respon dari Admin terlihat ada nama penulis diurut nomer, siang itu setelah menyelesaikan sesuatu acara penulis langsung meluncur ke Palmerah selatan, namun sayang terlambat hadir, acara sudah berjalan setengah jam lebih, sebetulnya agak sungkan, tetapi ya sudahlah kadung basah memakai muka tebal saja masuk keruangan. Yang penting ingin tahu juga masukan dari para Kompasianer serta tanggapan dari pengelolanya, bagaimana rencana kedepannya, semakin suka saja menulis disini, meski kadang ada kekecewaan penulis, juga sudah disampaikan, sudah pula di tanggapi oleh Iskandar Zulkarnain.
Dan katanya, pada awal pembukaannya Pepih Nugraha, menggiring penulis di Kompasiana ini memiliki semangat menjadi penulis yang baik untuk orang lain, bukan menulis untuk diri sendiri, meski penulis tidak dengar pesan itu karena keterlambatan hadir, namun pesan tersebut cukup menjadi kata kunci ketika penulis ingin mempersiapkan tulisan untuk diposting, pembelajaran berharga bagi penulis, ketika ingin menulis selalu terpikir, tulisan ini untuk diri sendiri atau orang lain? Hehehe, ilmu yang manfaat meski hanya sebaris pesan Kang Pepih, tapi luas artinya. Terimakasih Kang Pepih, Terimakasih Bung Izet dan terimakasih Kompasiana. Selamat bertugas untuk Admin. Semoga Kompasiana semakin lancar Jaya.
-Ngesti Setyo Moerni
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H