Mohon tunggu...
Ngesti Setyo Moerni
Ngesti Setyo Moerni Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Berusaha mengurangi yang berakibat rusaknya lingkungan, dimulai dari diriku sendiri dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Persiapan untuk Kompasiana Blog Trip ”Jejak Para Riser” ke Jogyakarta [I]

19 Januari 2015   00:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:51 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Hanya bisa mengucap “Alhamdulillah” ketika baca email dari Pengelola Kompasiana dengan judul - Selamat anda terpilih menjadi salah satu peserta kompasiana Blog Trip: “Jejak Para Riser” 9 peserta terpilih akan menjalani perjalanan selama 5 hari 4 malam menuju Jogyakarta dengan route jalur berbeda, lewat Pantura dan Selatan.

1421576679348320687
1421576679348320687

Lewat Pantura tidak begitu banyak kesulitan, paling tidak hambatannya hanyalah kemacetan yang terjadi biasanya adanya lokasi pabrik Ketika pegawai masuk dan pulang dan adanya  pasar kaget saja. Karena jam-jam ketika kami lewat lalulintas Bus antar Propinsi sudah lewat semua sedangkan Bus yang masuk tujuan juga sudah pada sampai pagi harinya.

14215736511201473013
14215736511201473013

Jika lewat selatan nantinya, dibutuhkan konsentrasi berlipat, kecuali sangat menantang akan banyak ditemukan kelokan, tanjakan dan turunan menukik tajam. Penting diperhatikan adalah ketika menanjak, banyak bus dan truk sarat muatan yang sangat pelan ketika menanjak karena kemampuan menanjaknya kurang lincah dengan beban gendongan yang berat. Disini kewaspadaan pengemudi harus extra dengan cara jaga jarak dengan kendaraan Besar, seperti Truk/Truk gandeng, Bus dan Truk Container. supaya kendaraan kita tidak terkunci[kepater] Cara ambil kesempatannya adalah ketika mereka mulai melambatkan kendaraan jika didepan kosong kita bisa langsung tancap menyusulnya, demikian seterusnya. Jika kita terlalu dekat, ancang-ancang untuk meluncur kurang leluasa, belum lagi kendaraan mundur, Audhu Billah Min Dhalik.

Semoga pengalaman perjalanan ini akan bermanfaat bagi pembaca khususnya mengenai bagaimana nanti kemampuan mobil Datsun Go+Panca merayapi perjalanan dengan kondisi jalan yang berbeda.

Sebenarnya tantangan mengemudi jarak jauh adalah hobi sewaktu masih muda, ada rasa kepuasan tersendiri jika mobil lain tidak bisa ngejar jejak atau ketika bisa meninggalkan arak-arakan mobil yang sedang berjalan beriringan atawa menyusul mereka yang sedang ngebut, sementara penumpang didalam tetap nyaman. Tapi itu cerita jaman dulu ya, sesuai berjalannya usia, kini tabiatku tentang mengemudi sudah berubah.

Bahkan untuk kehati-hatian sekarang ketika menyusuri jalan tol tidak mau melebihi kecepatan diangka 120 pada speedometer, meski menggunakan mobil apa saja. Menyesuaikan kecepatan yang kira-kira masih dapat dikendalikan dengan mudah jika terjadi sesuatu yang mendadak, utamanya pengereman mendadak dalam kecepatan yang sesuai ukuran pengendalian akan lebih percaya diri dengan kewaspadaan tinggi tidak ngawur asal mampu menginjak gas sesukanya.

14215742061257958905
14215742061257958905



Hari Jumat tanggal 16 January 2015 sore technical meeting di adakan di kantor Kompasiana di Palmerah Selatan sekaligus pembagian kelompok. Berharap bahwa ada beberapa peserta wanita yang terpilih sebagai pengikut Jejak Para Riser. Ternyata peserta wanita hanya saya sendirian diantara peserta Jejak Para Riser, ya sudahlah, kejadian ini berulang ketika ikut Tour Kalimantan juga demikian semua laki-laki, kebetulan dari Kompasianernya tunggal alias sendirian, baruhari ke dua dapat temen wanita tetapi dari admin Otomotifnya, tapi seru-seru saja bahkan seru banget.

Menurut mas Dicky, melalui Selatan yang baru dia survey jalannya jelek, harus extra hati-hati. Apalagi banyak peristiwa tanah longsor dimusim penghujan ini. Baiklah.

Mengenal mobil Datsun Go + Panca yang pernah dicoba acara test driver tahun lalu jarak tempuhnya Jakarta-Sentul-Jakarta, mobil ini memang terasa lumayan enak, hanya yang mengganggu adalah peredam cabinnya kurang mengena, karena bising diluar ikut masuk kedalam kabin. Nah sekarang yang mau dijajal adalah Datsun Go + Panca. Semoga kekurangan dan kelebihan dari mobil Datsun Go + Panca yang super irit ini menjadi bahan pertimbangan oleh pabrik, misalkan nanti diketemukan ada kelemahanya segera di perbaiki yang lebih baik lagi agar pembeli, pengguna terpuasi oleh Pabrik Datsun.

Sesuai undian yang di kocok beramai-ramai saya masuk Tim 3 terdiri dari :


  • Pak Masykur Abdulah Badal
  • Pak Helmi Budi Prasetyo(Babe Helmi)
  • Ngesti Setyo Moerni
  • Mas Kevin A Legion dari Kompasiana.

Heran, sewaktu test drive tahun lalu saya juga satu tim dimobil sama Babe Helmi, eh sekarang se tim lagi, ini bukan rekayasa, tetapi hasil kocokan. Ya uwes lah.

Pesiapan ini mengatur route perjalanan yang akan di jalani, check point dibagi empat tempat, menginap di 4 kota yaitu,

1.Kota Tegal

2.Kota Jogyakarta

3.Kota Tasikmalaya

4.Bandung

Perjalanan kali membangkitkan semangat dan pastinya seru menemukan tempat wisata yang belum pernah di datangi. Tidak lupa mengikuti ketentuan peraturan berlaku. Yang membuat semangat saya kesempatan njajal mengemudi[test drive] yang tidak gampang dari Kompasiana. Sekalian jalan-jalan menelusuri jalanan separoh pulau Jawa tetapi masih mendapat fasilitas-fasilatas yang tidak mengeluarkan ongkos sendiri alias gratis daaaan . . . . nantinya masih mendapat hadiah kejuaraan lagi dengan aturan dan kriteria yang berlaku.

Tujuan ikut jalan-jalan ini disamping hobi nyetir merayapi jalan aspal ... menyelusuri kelak kelok turunan tanjakan mengasyikkan dengan menikmati kekayaan alam dari atas jok mobil, adalah juga memang saya ingin tahu secara mencoba sendiri apa sih kelebihan dan kekurangan dari mobil Datsun Go+ Panca? Kebetulan test drive ini dengan route perjalanan mengarungi jalan yang halus dan ajrut-ajrutan, sehingga bisa merasakan dengan pengalaman yang saya lakoni sendiri bukan dari kata promo. . . siapa tahu bisa mempresentasikan kepada anak-anak bagaimana hasil dari test drive ini dan siapa tahu lagi anak-anak saya berminat membeli atas rekomendasi Emaknya, oleh-oleh dari test drive ini apalagi jika harganya murah dan terjangkau.

Persiapan perjalanan “Jejak Para Riser” ini tidak begitu ribet nan merepotkan, seperti perjalanan saya ketika mudik. Kali ini saya  hanya membawa kopi dan kacang goreng untuk jaga-jaga jika merasa ngantuk pada saat mengemudi.

Mengharap Doa dari Teman-teman Kompasianer dan para pembaca, semoga perjalanan Pada Hari Senin tanggal 19 Januari 2015 ini bisa mencapai target test drive mendapatkan lokasi Wisata seru, bisa merasakan sensasinya mengemudi Datsun Go + Panca mengarungi separuh Pulau Jawa dan semoga kami semua selalu sehat serta selamat di perjalanan sampai dengan kembali ke Jakarta.

Terimakasih Kompasiana, Datsun Go + Panca dan Kompas Otomotif.com

-Ngésti Setyo Moerni


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun