dok. pri: Makan siang di Rumah Makan Jejamuran
Perjalanan Tim 3 ""Jejak Para Riser"" kembali lagi pada wisata Kuliner setelah mengunjungi ""Pantai Widuri"" di Pemalang. Dan di Jogyakarta, Tim Riser dijamu makan siang oleh Dealer Datsun Go+Panca Bapak Giri  dan diajak mencicipi dan diperkenalkan dengan makanan khusus terbuat dari jamur yang diolah menjadi apa saja, makananberupa lauk, camilan, kripik dan minuman. Untuk olahan jamur semacam ini sudah lama memang keberadaannya ketika diketemukan masyarakat sudah mulai melirik budidaya jamur, sekarang ini konsumsi jamur sudah mulai marak, dengan berbagai macam cara mengolah jamur sebagai bermacam-macam aneka makanan.
Jamur banyak mengandung protein tinggi yang banyak bermanfaat bagi tubuh dan mengandung manfaat obat juga, bahkan bisa menjadi bumbu masak organik yang lezat, secara jamur memiliki rasa lezat. Maka dari itu disarankan banyak mengkonsumsi jamur , jamur juga bisa sebagai pengganti daging sapi atau daging ayam protein hewani.
Sudah ratusan tahun jamur ditemukan dan digunakan sebagai obat oleh leluhur dari Negara China, jamur yang sudah terkenal adalah Jamur Lingzhi, rasanya enak tetapi berkasiat obatnya tinggi serta keberadaannya sangat langka.
Di Rumah Makan Jejamuran, bahan pokok jamur diproduksi serta dibudidayakan sendiri berada di belakang lokasi rumah makan, tepat sekali ide usaha rumah makan ini,  apabila mereka hanya usaha budidaya jamurnya saja, nilai ekonomi hanya sebatas harga jamur saja keuntungan masih kasar, tetapi jika dibuat makanan olahan budidaya jamur ini mendapatkan nilai ekonomi yang keuntungannya dari berbagai hasil hingga hasilnya bisa langsung maksimal dipasarkan melalui masakan olahan jadi. Ternyata penggemar penikmat olahan jamur cukup banyak sekali, terlihat dari banyak pengunjungnya yang silih berganti menuju rumah makan dan memenuhi ruangan dengan tempat duduk yang selalu dipenuhi oleh pengunjung.
Jamur memang makanan sehat tidak menyebabkan kolesterol, tidak menyebabkan tekanan darah tinggi, tidak menyebabkan gangguan ginjal dan tidak menyebabkan obesitas. Bisa digunakan sebagai lauk pauk pengganti protein hewani, Â sebagai camilan ringan keripik misalnya, sebagai minuman, sebagai penganan minum teh sore hari, konsumsi jamur lebih baik dari pada mengkonsumsi makanan yang berbahan dasar daging/protein hewani. Bahkan jamur merupakan makanan yang bisa mencegah terbentuknya cel kanker. Seperti contohnya jamur lingzhi yang sudah terkenal sebagai obat.
oOo
BakPia Patok sudah biasa dan sangat terkenal di seluruh nusantara, semua daerah juga sudah bisa membuat sendiri-sendiri tetapi aslinya dari Jogyakarta. Lebih mantab lagi jika kita bisa mengunjungi tempat pabriknya lebih nikmat karena bener-bener baru, saat membeli selagi masih hangat sangat membuat kita semakin menikmati.
Penasaran bagaimana cara mereka mengolah bakpia, ada rasa keinginan melongok dapurnya tetapi ternyata  tidak bisa masuk kedalam pabriknya karena sifat higienis produk yang dibuat, pastinya ada rahasia dari resep yang harus dijaga dari turun temurun, maka hanya bisa melihat dari kaca, dan bisa mencicipi selagi hangat kala kita sudah membayarnya. Mengamati pabrik Bakpia patok di sini bukanlah merupakan pabrik yang besar, tetapi merupakan home industri namun termasuk skala agak besar. Meski demikian pabrik ini menyerap tenaga kerja yang cukup lumayan lebih dari lima puluh orang pekerja. Dengan pembuatan setiap harinya jika lengang bisa mencapai 500 doz, itu hanya untuk memenuhi tokonya sendiri terkadang ada pemesanan sampai 500-1000 doz. Kecuali  jika hari libur dan lebaran, kesibukan sangat tinggi terjadi di sini.
Memproses bahan makanan bakpia ditempat produksi ini tidak boleh berhenti, harus bergantian selama 24 jam dan masih menggunakan tangan sebagian bukan menggunakan mesin.
dok. pri: Etalase untuk memajang dagangan rapi
Segala sesuatu jika ditekuni akan menjadi besar dan bisa mensejahterakan masyarakat banyak di sekitar tempat tinggal. Mungkin Hal-hal semacam seperti ini akan menjadikan inspirasi bagi kita siapa tahu suatu saat kita bisa mendapatkan inspirasi usaha juga untuk membuka sesuatu yang menguntungkan diri sendiri dan masyarakat banyak, sehingga bisa membantu mensejahterakan warga yang ada disekitar kita masing-masing tanpa harus meniru usaha yang sudah ada.
-Ngesti Setyo Moerni
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H