Mohon tunggu...
Farah Agustina
Farah Agustina Mohon Tunggu... -

lihat dan bacalah hingga mengerti dengan ribuan kata-kata cerminkan diri,,

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat untuk Senja 2

12 Januari 2011   01:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:41 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dear senja..

aku baru mengerti rasanya ketika dirimu redup dan berganti malam..sepi dan gela.tak ada keriangan yang tercipta, satu jam satu menit sebelum matahari memutuskan untuk terbenam, dirimu masih membuat semburat orange di jendela rumahku. waktu itu kau bilang aku membentuk awan bulatbulat sehingga warna orange yang bercampur violet itu menyembul diantara awan bulat, ridu katamu. akupun rindu pada mu senja.

senja taukah setiap hari yang kulewati hanya malam, dan kemarin kau menyapaku kembali lalu bertandang kerumahku,aku sangat senang. aku menari-menari dan kau memberikan warnamu padaku,,cerah senja..

satu jam kita bersenda, tiba-tiba mendung datang dan hujan hampir saja turun, namun kamu mampu mengusirnya,aku tak ingin hujan turun karena gelap pasti datang sebelum waktunya. aku benci.

senja, aku masih sangat rindu, aku tak mampu berkata ketika aku harus tau hujan turun dan pelangi akan bersanding dengan mu. sewatu aku masih bisa bersamamu, aku ingin kita selalu menghabiskan waktu hingga malam datang, dan kau pergi. tapi kau selalu bilang semburat orange yang terpancar itu seperti pipi seorang peremuan bumi bernama vio. "cubit saja kalau kau berani senja!" ..lalu tiba-tiba aku pergi darimu karena malam akan datang, 24 jam aku menunggu, dan kau menyapaku kembali senja, karena tak mungkin langit bisa menhilag dari senja.. kemarin aku bilang aku ingin pergi darimu lagi, kau hanya bertanya "kenapa?"aku tak bisa menjawabnya,, senja, aku tak ingin hujan datang karena setelah itu pelangi akan datang dan menghiasidirimu, aku benci.

senja,,

aku rindu hingga aku buatkan berbait-bait sajak yang dibacakan oleh perempuan bumi, ia sangat senang ketika kalimat tak indah ku ini ia bacakan,,dan kau tau senja, perempuan itu membuat kalimat tak indahku ini menjadi sanagt indah ketika ia membacakannya. ia selalu membaca ketika dirimu datang setiapa hari.

senja aku sadar, hujan sebentar lagi datang dan usai itu pelangi akan datang,ia akan membuat dirimu semakin indah. tapi senja, sebelum pelangi menjemputmu akan ku biarkan hujan turun berhari-hari, agar aku bisa memelukmu. setelah itu kan kubiarkan pelangi mengikatmu dengan keindahannya.

(langit)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun