Mohon tunggu...
Sukrisna K. Wihardja
Sukrisna K. Wihardja Mohon Tunggu... -

Pemungut kata, Menjalani hidup & berpikir sederhana. Tinggal dan berkarya di Tangerang Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Alasan Jokowi Ancam Copot Kapolda dan Pangdam bila Terjadi Kebakaran Hutan

7 Februari 2018   05:50 Diperbarui: 7 Februari 2018   16:09 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan masih grejeh di bulan Februari ini. Pihak BMKG pun memprediksi bulan ini hujan turun dengan intensitas tinggi. Jadi waspada banjir ya...

Meski bumi pertiwi masih basah, tapi di Istana Negara sudah dibahas soal kebakaran hutan dan lahan. Bahkan dalam kesempatan itu Pak Joko Widodo kembali mengulang ultimatum kepada para pemangku Satgas Anti Kebakaran Hutan saat Rapat Koordinasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan tahun 2018, Selasa kemarin.

Ya, inilah kesempatan Jokowi kembali menyampaikan "peringatan" kepada para anggota Satgas Anti Kebakaran Hutan dan Lahan yang terdiri dari Gubernur, Pengusaha, Kapolda, Pangdam, dan masyarakat lainnya. Ancaman mencopot jabatan Kapolda dan Pangdam ini memang sudah diberlakukan sejak Jokowi membentuk satgas ini. Jokowi mengancam akan mencopot Kapolda dan Pangdam bila terjadi kebakaran hutan.

Dengan ancaman itu, Jokowi yakin Kapolda dan Pangdam yang mengkomandoi provinsi yang rawan kebakaran hutan dan lahan akan lebih kreatif dan melakukan koordinasi dengan Satgas Anti Kebakaran Hutan dan Lahan. Dengan demikian, bisa diantisipasi terjadinya kebakaran hutan, dan  meluasnya kebakaran.

Apalagi infrastruktur Bangunan Fisik Tata Air telah disiapkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Saat ini pihak KLHK telah membangun sekat kanal sebanyak 15.636 unit, embung 2.581 unit dan sumur bor 1.527 unit. 

Hasilnya memang tak sia-sia. Setelah satgas dan sarana ini dibangun, akhir tahun lalu KLHK merilis, sejak tahun 2015, luasan kebakaran hutan dan lahan di Indonesia menurun drastis. 

Berdasarkan catatan citra satelit LANDSAT 8 dan HS Terra Aqua, di tahun 2015 data kebakaran hutan di Indonesia 2.611.411 Ha. Angka ini turun dratis di tahun 2016 seluas, 438.363 Ha. Nah, tahun lalu luasan kebakaran masih ini mengalami penurunan di angka  124.743 Ha. Bagaimana dengan tahun ini? Apakah angkanya di bawah 100 ribu Ha? atau malah bisa nihil.

Mudah-mudahan kebakaran hutan tidak lagi menjadi bencana tahunan yang asapnya bukan hanya mengganggu kesehatan, tetapi juga transportasi udara hingga negara tetangga.

Tak heran, peristiwa ini kerap dijadikan isu, bahkan jadi komoditas para politikus yang terus "digoreng" oleh para lawan politik Jokowi. Lihat

Nah... Tahun 2018 adalah tahun krusial. Bila Jokowi gagal menekan angka kebakaran hutan dan lahan, tentu akan menjadi bulan-bulanan lawan politiknya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun