Dalam lingkup perkuliahan, membangun hubungan atau relasi dengan teman, kakak tingkat, ataupun dosen merupakan salah satu langkah untuk memperluas jaringan profesional. Tidak hanya itu, relasi yang positif juga menciptakan peluang kolaborasi yang bermanfaat. Melalui interaksi dengan kakak tingkat atau dosen, mahasiswa akan mendapat informasi untuk menunjang studi mereka serta kesempatan untuk pengembangan diri. Artikel ini menyajikan strategi untuk membangun relasi positif, termasuk aktif dalam kegiatan kampus serta interaksi sosial. Selain itu, artikel ini juga menyoroti dampak positif dari relasi yang dibangun dalam jangka panjang.
Kampus adalah salah satu tempat untuk mencari dan memberikan banyak ilmu dan pengalaman, disana mahasiswa tidak hanya belajar akademik tetapi juga berani untuk mengasah keterampilan sosial yang penting. Salah satu aspek terpenting dalam perkuliahan adalah membangun relasi positif dengan berbagai individu, seperti teman sekelas, kakak tingkat, maupun dosen. Melalui interaksi dengan teman seangkatan, mahasiswa dapat bertukar pengalaman serta pengetahuan. Selain itu, mahasiswa juga bisa membangun relasi dengan kakak tingkat, karena kakak tingkat dapat memberikan banyak wawasan berharga tentang dunia perkuliahan.
Tidak hanya itu, mahasiswa bisa juga mulai membangun relasi dengan dosen, karena dosen bisa menjadi mentor yang memberikan bimbingan untuk akademik dan karir. Dengan relasi yang positif mahasiswa dapat mendapatkan informasi tentang penelitian, magang, maupun prospek kerja. Dosen yang sudah mengenal kepribadian dan sering berinteraksi dengan mahasiswa cenderung mudah untuk memberikan saran atau masukan tentang peluang kerja.
Penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki jaringan sosial yang kuat cenderung mengalami tingkat stres yang lebih rendah. Dengan memiliki teman yang bisa diajak berbagi, mahasiswa lebih merasa tidak sendirian dalam tantang akademik maupun non akademik. Relasi positif juga memberikan banyak keuntungan seperti mendapatkan informasi magang atau pekerjaan karena banyak peluang kerja atau magang yang tidak diumumkan secara terbuka, melainkan diperoleh melalui jaringan pribadi. Dosen yang mengenal mahasiswa dengan baik juga lebih cenderung memberikan rekomendasi yang kuat. Membangun relasi positif juga bisa menumbuhkan soft skills contohnya dapat bekerjasama dalam tim. Melalui interaksi dengan teman, kakak tingkat, dan dosen mahasiswa dapat mengasah kemampuan tersebut secara nyata.
Membangun relasi positif di kampus adalah elemen fundamental yang tidak hanya memperkaya pengalaman akademik mahasiswa, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan keteramplan sosial dan profesional yang sangat dibutuhkan di dunia kerja. Seperti yang dinyatakan oleh Bambang Soesatyo, Ketua DPR RI, "Di kampus, serap sebesar-besarnya ilmu. Di luar, cari relasi sebanyak-banyaknya. Peluang selalu terbuka".pernyataan ini menkankan pentingnya memanfaatkan waktu di kampus untuk tidak hanya belajar, tetapi juga membangun jaringan yang akan berguna di masa depan.
Secara keseluruhan, membangun relasi positif di kampus adalah langkah strategis yang akan memberikan keuntungan kompetitif bagi mahasiswa, baik dalam konteks akademik maupun dalam persiapan mahasiswa untuk memasuki dunia kerja. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap mahasiswa untuk proaktif dalam menjalin hubungan yang saling mendukung dan bermanfaat.
Referensi :
https://stikeshb.ac.id/cara-membangun-relasi-bagi-mahasiswa-dalam-dunia-perkuliahan/
https://www.ibik.ac.id/pentingnya-membangun-relasi-di-kalangan-mahasiswa/
                                              Â
