moral pada generasi penerus bangsa. Perilaku bertentangan dengan nilai-nilai agama begitu dekat dengan anak. Anak mulai meniru perilaku negatif seperti ujaran kebencian, kurang sopan saat berbicara meniru keburukan sudah menjadi kesukaan. Perilaku tersebut terjadi karena pada usia lahir sampai enam tahun anak sedang berada pada fase peniruan. Tidak dapat dipungkiri lagi, menurunnya etika, moral, dan tata krama dalam praktik sosial di dalam lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat banyak terlihat seperti  perilaku yang menunjukkan ketidak sesuaian dengan nilai-nilai agama dan budaya yang dianut oleh masyarakat sosial.
Belakangan ini berbagai persoalan bermunculan sebagai bentuk dari perkembangan zaman. Salah satu bentuk perkembangan zaman yang memiliki dampak negatif adalah kemerosotanSalah satu upaya yang dapat dilakukan oleh kami sebagai tim KKN Kelompok 63 dengan tema "Desa Pendidikan Sepanjang Hayat" memiliki peran dan tugas untuk membantu para pendidik agar membiasakan anak berperilaku sesuai nilai-nilai agama dan moral. Moral merupakan petunjuk mengenai baik atau buruk yang akan diterima melalui perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak serta budi pekerti seseorang.
Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan suatu bangsa dan negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah tentu tidak terlepas dari peran seorang guru. Dalam hal ini, guru menempati posisi sentral dalam ujung tombak pendidikan. Melalui pendidikan, peserta didik diharapkan akan mengubah perilaku peserta didik menjadi beradab dan menjadi lebih baik. Karena pendidikan bukan hanya mentransfer ilmu tetapi juga mengajarkan nilai. Sehingga pendidikan harus dapat membangun dan membentuk karakter siswa yang lebih baik.
TK Islam Siti Khadijah IV merupakan salah satu taman kanak-kanak yang berada di kelurahan Babakansari Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung. Pada tahun ini TK Siti Khadijah IV memiliki 33 orang siswa yang dibagi menjadi 3 kelas yaitu kelompok A, B1, dan B2. Pembelajaran yang dilakukan dalam wujud penanaman moral dan etika dilakukan dengan cara mengajarkan hal-hal baik dan buruk. Proses kegiatan pembelajaran dalam menanamkan nilai karakter dan moral  dengan  cara  mengajarkan  sopan  santun  kepada  anak melalui  metode bernyanyi, tanya jawab, dan diimplementasikan langsung dalam kegiatan sehari-hari.  Pada saat usia ini mereka berada dalam masa perkembangan awal yang cukup peka. Oleh karena itu, orang menyebutnya dengan istilah masa "golden age" artinya masa perkembangan emas karena mulai mengalami perkembangan pesat dalam setiap aspek yang dimiliki. Dari berbagai pengamatan, cendrung kita perhatikan bahwa pembentukan dan pendidikan perilaku antara di lingkungan keluarga dan masyarkat memberikan kontribusi yang sangat penting.
Magic word sebagai salah satu upaya untuk mengimplementasikan nilai-nilai etika dan moral dalam pembelajaran yang merupakan bagian dari tutur kata sopan yang harus diajarkan kepada anak sejak dini. Mengucapkan kata ajaib ini akan memberikan perasaan menyenangkan dalam berkomunikasi, baik bagi siswa itu sendiri atau orang lain.Â
Istilah Magic Word merujuk pada kata-kata yang sangat disarankan untuk digunakan pada saat berkomunikasi karena akan memberikan kesan nyaman, dapat diandalkan dan mengerti apa yang diharapkan oleh lawan bicara. Â Magic words adalah kumpulan kata yang memiliki fungsi yang menakjubkan yang dapat memukau lawan bicaranya sehingga kata-kata tersebut memiliki efek persuasi yang luar biasa. Dalam rangka menanamkan nilai-nilai moral menggunakan metode pembelajaran keteladanan, membiasakan, merangsang, bermain, bernyanyi, memberi reward, memberi nasehat. Selain itu, pembelajaran magic word ini dilakukan dengan cara sharing, dan mengimplementasikannya langsung pada kegiatan sehari-hari agar anak mulai terbiasa. Kami sebagai pembimbing menjelaskan jika mengucapkan "terima kasih" kepada orang yang telah memberikan bantuan dan juga kepada mereka yang menerima bantuan kita berarti kita telah menghargai mereka. Sementara berani "meminta maaf" berarti kita telah mengurangi ego di dalam diri kita. Dan mengucapkan kata "tolong" merupakan bukti bahwa kita tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Membiasakan anak mengucapkan kata "permisi" dapat mengajarkan anak untuk meminta izin kepada orang lain sebelum ia melakukan sesuatu dan juga dapat melatihnya menjadi orang yang tidak suka berbuat sesuka hati dan selalu menghargai orang lain. Pembahasan mengenai implementasi nilai-nilai etika dalam pembentukan perilaku atau moral merupakan dasar pengembangan pada kecerdasan emosional dari diri seorang manusia. Jika diibaratkan pada sebuah tanaman, maka etika adalah akar dari tanaman yang terus tumbuh, berkembang menjadi tanaman yang kokoh.Â
Etika diartikan sebagai suatu studi mengenai norma-norma yang mengatur tingkah laku manusia, termasuk tingkah laku spesifik dalam hal-hal tertentu. Secara sederhana etika merupakan pemikiran sistematis tentang moral. Dalam hal ini berarti etika adalah apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia tentang benar- salah, baik-buruknya suatu yang dilakukan manusia. Dengan demikian manusia berusaha lebih mengerti mengapa mereka harus hidup menurut norma-norma tertentu. Dalam hal ini penalaran moral yang dikenal dengan moral reasoning merupakan aktivitas penting untuk mencapai hal tersebut.
Ketakukan yang besar seiring berkembangnya zaman adalah sebagian besar dari kita mulai melupakan budaya kita yang telah turun-temurun ini dan terganti dengan hal-hal lain yang lebih millenial. Bahwa mungkin ada terselip hal-hal tersirat dari ketiga kombinasi ungkapan maaf, tolong, terima kasih, dan permisi ini sudah tidak terlalu penting bagi kita. Bagi kami saat ini, asal apa yang ingin kita omongkan tersampaikan, lantas basa-basi sudah tidak kita perlukan. Padahal kita tidak tahu seberapa besar efek dari ungkapan maaf, tolong, dan terima kasih yang kita sisipkan di dalamnya. Maka dari itu, dalam penerapan magic word dalam kegiatan sehari-hari ini diharapkan dapat memenuhi tujuan pembelajaran seperti meningkatnya nilai-nilai moral yang ditanamkan kepada para siswa TK Siti Khadijah IV melalui kegiatan belajar mengajar, seperti: nilai tolong menolong, nilai saling memaafkan, nilai kasih sayang, nilai berbagi pada sesama, nilai menabung, nilai sopan santun, nilai menghormati dan nilai menghargai.Â
Penanaman nilai-nilai penguatan etika dan moral pada anak usia dini itu sangat penting guna mempersiapkan masa depannya. Penanaman nilai etika dan moral merupakan bagian dari pengembangan diri anak yang telah dirumuskan dalam pengembangan aspek perkembangan anak. Proses penanaman nilai etika dan moral kepada anak di mulai sejak dini, karena masa tersebut cenderung lebih efektif dan lebih mudah dibiasakan pada anak agar menjadi kebiasaan baik di kemudian hari. Selain menerapkan magic word dalam setiap pembelajaran, para pendidik di TK Islam Siti Khadijah IV juga melakukan beberapa stratregi dalam penanaman nilai etika dan moral melalui kegiatan rutinitas yang meliputi: kegiatan mengucapkan salam dan berjabat tangan, kegiatan bermain bersama dengan saling menghormati sesama, kegiatan membaca surah pendek dan doa harian serta sholawat,dan kegiatan makan bersama kegiatan membaca iqro serta belajar mengenal pencipta bersama teman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H