Mohon tunggu...
Kinantika Nur Dewanti
Kinantika Nur Dewanti Mohon Tunggu... -

Menjadi ruang yang saya harap dapat menginspirasi dan bermanfaat untuk teman-teman semua.Aamiin :)

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

17 Agustus, Kak Tontowi/Liliyana dan Emas Olimpiade

21 Agustus 2016   17:17 Diperbarui: 21 Agustus 2016   17:27 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Hari ini sudah menjadi hari kelima sejak 17 agustus 2016 kemarin bangsa Indonesia merayakan kemerdekaannya. Begitu pula momen pada hari itu dimana Kak Tontowi dan Kak Liliyana mendapatkan emas pada perhelatan olahraga besar yaitu Olimpiade Rio 2016. Perasaan bangga sebagai anak Indonesia melihat mereka berhasil memenangkan pertandingan, berdiri di podium tertinggi, dan melihat bendera kebangsaan Indonesia berada paling tinggi diantara 2 bendera lainnya. Sungguh merupakan suatu hal yang amat menyentuh dan membuat hati ini tak bisa berhenti bersyukur dan bangga. 

Aku memang sudah lama menyukai badminton. Walaupun aku tidak mahir memainkannya, aku merupakan pecinta badminton yang antusias bila ada turnamen badminton yang ditanyangkan di stasiun televisi. Ketika keluargaku menonton badminton , reaksi kami berbeda-beda. Ayah dan adikku sangatlah tenang dan duduk dengan tenang melihat bagaimana strategi maupun gerak-gerik atlet ketika bertanding. Dan bila mendapatkan poin, mereka cukup melontarkan senyum.  Berbeda dengan aku dan ibuku yang ketika menyaksikan badminton seperti heboh sendiri.  Aku dan ibukku tak jarang ikut bersorak-sorak dan ikut sedih bila lawan berhasil mendapatkan poin. Aku masih teringat kala aku kecil dulu , ketika aku mengetahui Indonesia kalah aku sampai sedih dan menangis.  

Begitulah aku dahulu, walaupun sampai sekarang ketika aku menyaksikan pertandingan badminton aku pun masih dengan keringat dingin, deg-degan dan sorak-sorai. Namun setidaknya saat ini aku sudah bisa pasrah apapun hasil dari pemain yang sedang berjuang di medan perang tersebut. Kembali lagi ke Olimpiade RIO 2016, aku sudah menyaksikan partai-partai selain ganda campuran ini. Walaupun mereka belum berhasil sampai di final namun aku tetap bangga akan kesungguhan dan kerja keras yang sudah ditunjukkan.  

Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda , mudah-mudahan di kesempatan yang lain mereka dapat mewujudkannya menjadi nyata. Pertandingan final ganda campuran kemarin ditayangkan malam hari, aku bertekad ingin menonton maka akupun bersiap duduk di depan televisi untuk menyaksikan Kak Tontowi dan Kak Liliyana.  Saat pertandingan dimulai aku berdoa agar diberikan hasil yang terbaik. 

Terlihat disana pendukung Indonesia begitu bersemangat yang kuyakin itu menjadi suntikan semangat pula untuk Kak Tontowi dan Kak Liliyana.  Saat set pertama berlangsung, permainan Indonesia begitu apik. Aku sangat menyukai kekompakan keduanya.  Hal itulah yang kurasa menjadi kunci mereka bisa tampil di final ini.  

Perolehan angka tak terasa menunjukkan angka 20, dan Indonesia saat itu pemiliknya. Horeeee....satu set berhasil mereka dapatkan dan terlihat pula Kak Tontowi yang seperti meloncat-loncat kegirangan. Satu set lagi, Indonesia bisa membawa pulang emas . Set kedua berjalan lebih lambat karena pasangan lawan kala itu menunjukkan perlawanannya yang sungguh membuatku semakin deg-degan. Tapi akhirnya, ketika game point ternyata milik Indonesia kala itu menjadi momen yang mendebarkan bagi semua masyarakat Indonesia yang menonton kala itu. Yaaaaaa.....kok yang dikembalikan lawan tertahan net...horeeee menangggggg !.  

Seketika aku ikut heboh sendiri dan mengucapkan ,"Alhamdulillah,".  Kulihat selebrasi kemenangan pasangan Indonesia yang membuatku menitikkan air mata haru.  Aku tetap menyalakan televisiku hingga mereka naik di podium dan lagu Indonesia Raya dikumandangkan di gedung pertandingan Olimpiade RIO 2016.  Alhamdulillah, Luar Biasa, Allahuakbar.  Selamat Kak Tontowi dan Kak Liliyana, aku mendengarkan komentar dari komentator yang membuatku tak kalah merinding dengan perjuangan yang telah dilalui hingga mereka bisa tampil sebagai juara Olimpiade RIO 2016 ini. Kak Liliyana Natsir adalah pemain perempuan yang hebat dan semangat yang sejak usia 8 tahun sudah berlatih keras untuk dapat menajdi pemain hebat hingga hari ini. Begitu pula Kak Tontowi yang pemain laki-laki yang hebat dan semangat , ia berasal dari kota Sumpiuh, Jawa Tengah yang dari rumahku hanya membutuhkan waktu sekitar 45 menit. Kalian berdua adalah kebanggaan seluruh rakyat Indonesia, Kak!

Begitulah euforiaku menyaksikan pertandingan badminton , aku bisa mengambil pelajaran yang berharga bahwa kerja keras akan membuahkan hasil selama kita berdoa, fokus, yakin, dan semangat. Kita mungkin tak harus selalu menjadi pemain badminton untuk bisa mengharumkan bangsa Indonesia. Menjadi apapun kamu selama kamu bersungguh-sungguh dibidangmu maka kamu pun bisa mengharumkan bangsa Indonesia dengan caramu sendiri. Salam semangat !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun