Mohon tunggu...
Kinanti AngelicaFadjar
Kinanti AngelicaFadjar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa unikom

saya merupakan mahasiswa ilmu komunikasi yang sedang belajar dang gemar menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary

Masa Kecilku yang Aktif

5 November 2023   22:49 Diperbarui: 7 November 2023   18:18 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                 Namaku Kinanti Angelica Fadjar, aku hidup dan besar disebuah kota yang terkenal oleh olahan "tahu" nya, kota Sumedang. dari kecil aku hidup bersama nenek dan kakekku. Orangtuaku bekerja dikota yang berbeda denganku, sehingga aku lebih sering bersama nenek dan kakekku. Aku sangat dekat dengan kakekku, setiap pagi beliau pasti membuat sarapan kesukannya yaitu tutug oncom, aku suka sekali tutug buatan kakekku, menurutku tutug oncom buatan kakekku merupakan tutug oncom paling enak sedunia. Aku juga sering bermain sepeda bersama kakekku. Aku ingat sekali saat 17 agustus ada perlombaan menghias sepeda dan pawai sepeda keliling komplek, aku dan kakekku menghias sepeda roda empat milikku, pada saat itu aku belum bisa mengendarai sepeda sendirian jadi kakekku yang mendorong sepedanya keliling komplek dan aku hanya duduk disepeda itu.

      Saat kecil bisa dibilang aku anak yang sedikit nakal karena aku sering sekali membuat nenekku naik darah. Nenekku sering mengomel karena kelakuanku yang terkadang diluar nalar. Dulu aku seringkali hilang dari pengawasan orangtua. Nenekku pernah bercerita aku pernah hilang sampai tiga kali. Waktu itu ada saudaraku yang menikah, kakekku sibuk menjadi wali pernikahan sedangkan nenekku sibuk di meja prasmanan. aku yang saat itu berumur lima tahun duduk sendirian dibangku depan dan melihat anak kecil membawa mainan pesawat lalu aku bilang kepada nenekku aku mau mmbeli mainan itutetapi karena nenekku sedang sibuk, beliau tidak bisa memenuhi keinginanku. Aku kesal karena keinginanku tidak terpenuhi sehingga aku menjadi rewel dan tantrum. lalu ada seorang wanita yang tidak aku kenal mendekatiku dan bertanya kenapa lalu aku jawab aku ingin beli mainan dan wanita itupun akhirnya mengajakku membeli mainan yang aku inginkan, Aku terlalu senang sehingga lupa meminta izin kepada nenekku, karena dipikiranku saat itu hanya ingin mainan dan mengabaikan perkataan nenekku untuk tidak pergi dengan orang yang tidak dikenal. lalu saat sedang kesenangan dibelikan mainan dan beberapa snack kesukaanku tiba-tiba nenekku datang berersama polisi sambil menangis karena beliau kira aku diculik. 

      Kalau kalian pikir itu pertama kalinya aku hilang dari pengawasan orangtua ? tentu saja tidak, karena sebelum itu juga aku pernah hilang di di pusat perbelanjaan sampai ibu dan nenekku harus menghubungi custumer servive dan satpam untuk mencariku. Selain itu aku juga pernah mengikuti orang tidak dikenal sampai nenekku hampir menghubungi polisi lagi. Jika dipikirkan kembali ternyata kelakuannku sangat menyebalkan pantas saja ibu dan nenekku sering memarahiku saat kecil. Aku seperti anak kecil lainnya yang sanga suka bermain, kadang  lupa waktu sampai nenekku harus menjemputku pulang karena aku yang tidak mau berhenti bermain. Aku sangat suka hujan, dulu setiap hujan turun aku seringkali main hijan-hujanan. Kalau hujan turun aku akan berlari keluar rumah dan membuka bajuku dan berlarian keliling komplek sampai dimarahi nenekku karena pasti setelah hujan-hujanan aku langsung sakit.

     Saat kecil bisa dibilang aku adalah anak yang aktif atau bisa dibilang tidak bisa diam, selalu ada saja kelakuan aneh atau kadang kelakuan diluar nalar yang aku lakukan. Karena aku yang seringkali tidak bisa diam dan suka sekali menari, ibuku akhirnya memasukanku ke sanggar tari. Saat sekolah dasar dulu aku sering ditunjuk guruku tampil tari jaipong atau tarian adat saat kenaikan kelas bahkan aku pernah mengikuti beberapa perlombaan tari, sampai sekarangpun aku masih suka menari.

      Ternyata setelah dipikir-pikir kehidupan masa kecilku penuh dengan kejadian tak terduga, aku sangat kagum kepada ibu, nenek dan kakek yang bisa membesarkankku sampai sekarang. Mereka orangtua yang hebat untukku dan aku sangat menyayangi mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun