Selain dengan memahami diri sendiri, lingkup pertemanan juga menjadi salah satu faktor untuk mendukung kesehatan mental saya. Saya termasuk beruntung karena saya memiliki lingkup pertemanan yang positif dan suportif. Teman-teman saya juga selalu membantu saya baik dalam perkuliahan ataupun hal lainnya. Mereka juga menjadi tempat saya bercerita, berkeluh kesah bahkan menjadi orang yang selalu mengingatkan saya ketika saya melakukan kesalahan. Dan Ketika saya mendapatkan lingkup pertemanan yang kurang cocok saya cenderung menarik diri saya dan tidak terlalu sering berinteraksi karena saya ingin memiliki lingkup pertemanan yang sehat juga.
Lalu hal lainnya yang saya lakukan untuk menjaga Kesehatan mental saya adalah melakukan hal-hal yang saya senangi. Dulu saya sangat suka membaca buku tetapi hobby itu sudah lama saya tinggalkan, tapi sekarang saya mulai lagi membaca buku-buku yang saya sukai. Saya juga suka Kpop, dengan menonton dan mendengarkan karya-karya mereka juga bisa menaikkan mood saya. Tentunya menjadi diri sendiri dan menerima diri sendiri lebih menyenangkan. Saya bisa mengeksplor apa yang saya suka dan mencoba hal-hal baru yang belum pernah saya coba.
Seorang yang saya kenal pernah berkata “if I do things that I dislike everyday, then what is the difference between me and a walking corpse?”. Yang saya pahami adalah jangan pernah menjadi orang lain hanya untuk disukai seseorang. Setiap langkah yang saya ambil akan saya hadapi dengan keberanian yang saya miliki.
Dengan berpikir positif juga membantu untuk menjaga mental saya selama ini, daripada terlalu memikirkan hal negatif yang berakhir menjadi overthingking saya lebih memilih berpikir positif dan percaya bahwa apa yang terjadi kepada saya adalah memang yang terbaik untuk saya.
Menjadi masa bodo juga penting menurut saya karena saya tidak suka memikirkan hal yang tidak seharusnya saya pikirkan. Ketika ada yang tidak suka dengan saya maka saya akan berusaha biasa saja karena saya hidup untuk diri saya, saya bukan hidup untuk orang lain. Ketika seorang berbicara jelek tentang saya yasudah biarkan saja karena saya hidup bukan untuk memenuhi ekspetasi mereka. Saya lebih memilih fokus memperbaiki diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi setiap harinya.
Dari semua yang pernah saya lewati tentunya banyak pembelajaran yang dapat saya ambil, mulai dari hal-hal kecil disekitar saya yang membuat saya bahagia hingga sesuatu yang dapat membuat saya merasa terpuruk, hal tersebut membuat saya lebih kuat dan membuka pandangan saya lebih luas mengenai dunia ini. Setelah melakukan hal-hal seperti diatas saya merasakan perubahan yang cukup signifikan dalam kehidupan saya. Karena pada akhirnya kita hanya perlu memahami diri sendiri, bersyukur atas apa yang Tuhan berikan, bangga dengan apa yang kamu miliki dan jangan takut dengan apa yang ada didepanmu, cause you’re loved and you’re precious.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H