Awal tahun 2020 masyarakat dunia dihebohkan dengan kehadiran virus covid-19 yang menginfeksi jutaan orang di dunia. Pandemi Covid-19 yang melanda di berbagai negara termasuk Indonesia, ini masih menjadi permasalahan yang berdampak pada seluruh tatanan aspek kehidupan tanpa terkecuali dalam bidang pendidikan. Pada sektor pendidikan, untuk melindungi generasi bangsa dari penularan Covid-19, maka pemerintah mengeluarkan kebijakan penyelenggaraan pembelajaran dilakukan secara Daring atau pembelajaran jarak jauh. Hal ini menimbulkan perubahan pada sistem pembelajaran, seluruh kegiatan pembelajaran dilakukan tanpa tatap muka secara langsung.
Dengan adanya pembelajaran secara daring, menjadi tantangan bagi seluruh kalangan masyarakat di masa pandemi COVID-19, termasuk guru dan orang tua anak sendiri. Guru harus dapat mengelola kelas online dengan baik, bagaimana menciptakan pendidikan yang tetap efektif dan menyenangkan. Guru pun terlatih menjadi semakin inovatif dalam mengemas bahan ajar dan semakin kreatif mengembangkan mtode pembelajaran untuk menarik antusiasme anak.
Kita tidak bisa pungkiri bahwa kondisi pada masa pandemi ini memaksa adanya kerjasama secara baik dan saling sinergi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat. Ketika kondisi normal, orang tua cenderung akan menyerahkan secara penuh proses pembelajaran kepada guru terutama pada jam sekolah. Namun pada masa pembelajaran jarak jauh ini menuntut peran lebih orang tua, bukan hanya menemani tapi harus menjadi pembimbing dalam proses pembelajaran bahakan tidak jarang berperan sebagai guru bagi anaknya. Jadi sangat diperlukan komunikasi yang baik antara pendidik dan orang tua demi tercapainya tujuan pembelajaran.
Mahasiswa sebagai agent of change dan agent of social control sangat diperlukan pada masa pandemi COVID-19, tentunya dengan  memberikan kontribusi untuk masyarakat dilingkungan sekitar. Berbicara tentang aktualisasi diri atau memanfaatkan berbagai macam potensi agar bisa dioptimalkan menjadi sebuah solusi dan memberikan sebuah kontribusi terhadap masyarakat, tentu akan dihadapkan pada beberapa permasalahan.Â
Banyak permasalahan yang timbul dalam bidang pendidikan dimasa pandemi ini, salah satu permasalahan yang sering dijumpai yaitu berpusat pada kurangnya fasilitas dan kurangnya pemahaman dalam penggunaan teknologi.Â
Salah satu kontribusi yang dapat dilakukan dalam bidang pendidikan yaitu melakukan pendampingan terhadap siswa, guru, serta orang tua untuk memberikan pemahaman lebih atau pembiasaan terutama dalam pemanfaatan teknologi pada proses pembelajaran. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi memegang peranan penting dalam suksesnya pembelajaran secara daring.
Salah satu indikator keberhasilan mahasiswa mengaktualisasikan diri serta membangun peran dalam bidang pendidikan berbasis daring pada situasi pandemi Covid-19 ini adalah kemampuan mahasiswa dalam berinovasi merancang, dan meramu materi, metode pembelajaran, dan aplikasi apa yang sesuai dengan materi dan metode. Serta mengomunikasikannya kepada pelaksana proses pembelajaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H