Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi setiap individu di dunia ini. Selain itu pendidikan juga sangat penting bagi tolak ukur kemajuan suatu bangsa, karena dengan adanya pendidikan yang didapatkan pada setiap individu warga negaranya maka akan mempengaruhi bagaimana kualitas sumber daya manusia menjadi suatu aset utama penting dalam membangun suatu bangsa, tidak terkecuali bagi bangsa Indonesia sudah mempunyai program yang tetap dalam setiap jenjangnya dan telah ada suatu ketetapan bagi setiap umur. Contohnya di salah satu sekolah kecil di Blitar yaitu UPT SDN Bacem 03.
Pandemi Covid – 19 yang menyerang seluruh dunia ini sangat berdampak bagi Indonesia terutama dalam bidang pendidikan. Selama pandemi berlangsung anak – anak diharuskan melaksanakan proses belajar mengajar di rumah dengan nama lain pembelajaran daring. Selama daring media pembelajaran yang dilakukan yaitu melalui aplikasi untuk virtual meeting.
Sekolah ini juga terdampak pandemi Covid – 19. Sekolah ini juga sangat merasakan dampak dari pandemi ini, pembelajaran yang awalnya dapat dilaksanakan tatap muka secara langsung namun dengan adanya pandemi ini pembelajaran sangat terhambat. Sekolah ini menerapkan pembelajaran melalui aplikasi Whatsapp yangmana guru memberikan tugas dari buku pegangan siswa atau biasa disebut Lembar Kerja Siswa ( LKS ) namun, guru sangat jarang memberikan penjelasan terlebih dahulu sehingga siswa hanya langsung diarahkan untuk mengerjakan tugas yang ada di buku.
Dengan adanya peristiwa ini maka munculnya program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu Kampus Mengajar. Melalui program Kampus Mengajar ini dapat membantu sekolah yang mengalami kesulitan dengan memajukan pendidikan di sekolahnya. Kampus mengajar berisi mahasiswa yang berkompeten dalam ikut membantu memajukan pendidikan di sekolah yang 3T ( Terdepan, Tertinggal, dan Terluar ).
Selama pembelajaran daring ini siswa sangat merasa kesulitan dalam menerima pembelajaran terutama ketika hanya diarahkan untuk mengerjakan tugas saja. sehingga siswa kerap kali tidak mengumpulkan tugas dikarenakan tidak mampu mengerjakan tugas tersebut. Ketika menghadapi peristiwa ini guru hanya akan menerima dan tidak akan bertindak apapun. Dengan adanya program Kampus Mengajar ini mahasiswa turut andil membantu sekolah dan guru dalam memberikan pembelajaran kepada siswa dengan metode yang lebih menarik dan kreatif sehingga dapat meningkatkan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Program Kampus Mengajar ini diselenggarakan selama 5 bulan yang mana akan cukup membantu memperbaiki kualitas pendidikan di sekolah ini.
Setelah beberapa waktu harus melaksanakan pembelajaran secara daring maka kali ini pihak pemerintah terutama pihak korwil pendidikan di Kec. Ponggok mulai memberlakukan pembelajaran tatap muka secara 50%. Hal ini sangat ditunggu – tunggu oleh siswa maupun guru karena akhirnya mahasiswa Kampus Mengajar mampu memberikan pembelajaran secara langsung. Ketika pembelajaran luring dimulai, siswa sangat bersemangat mengikuti pembelajaran dan mampu menyimak materi dengan baik. mereka kerap kali bertanya kepada mahasiswa ataupun guru mengenai materi yang tidak mereka ketahui. Dalam mengerjakan tugaspun, siswa lebih mampu mengerjakan dengan baik dan benar. Hal ini sangat berbeda dengan pembelajaran ketika daring, siswa mampu mengerjakan tugas dengan benar tetapi ketika diberi pertanyaan ketika tatap muka mereka cenderung tidak dapat menjawab peertanyaan dengan tepat seperti pada pembelajaran daring.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran luring lebih efektif dari pada pembelajaran luring karena dengan pembelajaran luring siswa dan guru dapat berinteraksi secara langsung dan siswa mampu menerima serta memahami materi dengan baik tidak seperti pembelajaran daring. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H