Mohon tunggu...
Aira Kinanthi
Aira Kinanthi Mohon Tunggu... -

Menikmati fase pendewasaan

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Aku Suka

8 Mei 2014   02:09 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:44 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisah sebelumnya :

http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2014/05/07/hari-pertamaku-dan-zodiak-651747.html

19 Februari 2014

Aku udah pulang kerja nih, mau ke rumah Binar

Begitu isi bbm dari Aga, sore itu aku sedang santai saja di kamar kos, dan tanpa pikir panjang akupun mengetikkan satu kata.

Ikuuutttttt

Ayo aja, aku jemput di?

Kosan

Setelah mengirimkan balasan, aku langsung bergegas mandi dan bersiap-siap, semenjak pertemuan pertama, aku, Aga dan Binar memang sangat akrab seperti kawan lama yang bertemu kembali. Setidaknya itulah yang aku rasakan, entah mereka. Aku hanya melihat mereka nyaman saja denganku.

20 menit, aku sudah bersiap di lantai bawah dan tak lama kemudian Aga sudah datang dan kami memutuskan untuk langsung ke rumah Binar.

Seperti biasa, Binar langsung membukakan pagar dan pintu rumahnya, kami memasuki kamar dan aku melihat ada seorang lelaki dan wanita di dalam kamar yang menurutku mereka adalah pasangan.

“kenalin ini Joni, kalo yang ini pacarnya Siska” kata Binar menerangkan

“haii, Kinan” jawabku sambil mengulurkan tangan dan bersalaman dengan keduanya

“yang di cafe juga?” tanyaku sambil menoleh ke arah Binar

“iyaa” jawab Binar singkat

“ada gitar nih men” Aga berseru penuh semangat sambil mengambil gitar dan mengaplikasikannya dengan effect gitar yang juga ada ditempat yang sama.

Alhasil Aga memainkan gitar listrik dan Binar memainkan gitar accoustic mengikuti permainan Aga, mereka menyanyikan sebuah lagu dan yang kurasa enak didengar namun aku belum pernah mendengar sebelumnya.

“lagu siapa?” tanyaku penasaran

Binar menoleh padaku dan menunjuk Aga dengan dagunya sambil tetap bernyanyi. Aku hanya tersenyum dan coba mendengarkan lagu yang mereka mainkan. Beberapa nilai plus dari Aga yang aku sukai, bisa main gitar, menyanyi, dan membuat lagu yang liriknya buatku minor, ga murahan, penuh arti dan cerdas. Setelah puas bernyanyi, Aga menawariku ikut bernyanyi.

“kamu nyanyi dong, suaramu kan bagus”

“ha tau dari mana?”

“mas Ardi”

“wahhh rasa-rasanya aku di kepoin nih lewat mas Ardi, mau nyanyi apa”

“I will Fly bisa?”

Aku pun bernyanyi beberapa lagu, setelah puas bernyanyi Aga memutar beberapa video dari komputer dan ternyata adalah video rekaman bandnya saat perform di cafe Legi Pait dan Jazz Corner, itu adalah nama cafe di Malang. Aga, Binar dan satu temannya Johan mempunyi sebuah band Indie yang menurutku mengusung genre Shoegaze yang masih minor di kota Malang, dan aku suka. Namun kini mereka sedang vakum karena Johan drummer dari band mereka harus kembali ke Florest dan belum menemukan pengganti. Sedangkan Aga yang telah sibuk bekerja juga menjadi kendala.

Aga umurnya 4 tahun diatasku, namun Binar seusia denganku, kelahiran tahun 1992. Kami berkuliah di universitas yang berbeda namun dengan jurusan yang sama, hubungan internasional.

“nan kamu bisa ngisi vocal ceweknya gak buat rekaman kita nanti” tanya Aga spontan

“bisa aja” kataku menyanggupi

Aga mulai memutar musik di komputer dan rata-rata aku mengenal band yang dia mainkan, seperti Payung Teduh, Radiohead, Efek rumah Kaca, Sigur Ros, Sore. Dari band kelas dunia seperti Radiohead, Sigur Ros sampe band Indie semacam Payung Teduh ada dan aku memang mendengarkan juga musik sejenis itu. Sesekali aku ikut bernyanyi yang sepertinya cukup membuat Binar terheran-heran. Okay, selera musiknya aku suka juga dan tipeku.

“kok kamu tau band-band gini?” tanya Binar

“ya emang aku dengerin juga, kenapa emangnya?”

“ya jarang aja, cewe biasanya selera musiknya yang umum-umum aja yang pop-pop gitu”

“ya aku dengerin juga sih pop-pop, orang bandku aja top 40 tapi emang aku dengerin semua sih, gak radiks sama beberapa genre musik aja, asal aku nyaman dan suka ya aku dengerin”

“yayayaya, bagus sih”

Puas menghabiskan malam, dengan mengobrol, menyanyi, dengerin musik, akhirnya Aga mengantarku pulang, sejauh ini aku nyaman, dan seperti apa yang aku harapkan semua yang ada pada dia aku menyukainya.

Bersambung...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun