Mohon tunggu...
Kinanti Putri Seroja
Kinanti Putri Seroja Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Z Generation Pancasila, Kawan atau Lawan?

16 Mei 2021   21:36 Diperbarui: 16 Mei 2021   22:39 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Siapa yang tidak mengenali generasi Z? Generasi ini terkenal karena kepiawaiaannya dalam menggunakan teknologi dan sangat aktif dalam menggunakan media sosial. Hal ini bisa dilihat dari anak kecil dan remaja zaman sekarang yang sangat piawai dalam menggunakan teknologi karena mereka telah menggunakan sejak usia muda dan merasa nyaman dengan Internet dan media sosial.

Pesatnya globalisasi dan digitalisasi merupakan faktor utama yang menjadikan generasi ini unggul dalam hal kreativitas dan mudahnya interaksi dengan dunia luar. Melihat keunggulan generasi ini, terdapat kekurangan pada mereka dimana dengan adanya kemudahan untuk menginginkan segala yang mereka mau. Generasi Z cenderuung menyukai segala yang serba instan, sifat yang lebih individualis dan mudah dipengaruhi karena adanya interaksi antarbudaya yang terbuka.

Lalu akankah kebiasaan buruk generasi z ini akan menjadi lawan bagi Pancasila itu sendiri? dan bagaimana Pancasila di mata mereka?

Generasi Z terkenal lebih mandiri dan individualis bila dibandingkan dengan  generasi sebelumnya. Hal ini tentunya diperparah dengan kondisi covid – 19 yang terjadi pada masa ini, dimana membatasi pertemuan antar individu yang menyebabkan munculnya sifat individualis yang lebih tinggi antar individu.

Selain itu dengan hidup di era digital seperti ini, generasi Z mendapatkan tantangan dalam menyaring pengaruh informasi, budaya dan kultur yang sangat mudah masuk melalui platfom digital. Parahnya lagi teknologi berupa smartphone bukan hanya untuk keperluan secukupnya, tetapi menjadi cara hidup generasi ini.

Hal ini tentunya sangat memprihatinkan, sebagaimana dapat kita lihat bahwa kebanyakan generasi Z ini biasanya  akan cenderung melakukan hal aneh ketika jauh dari smartphone atau tidak ada jaringan internet, seakan – akan generasi Z mengalami kecanduan.

Contohnya, anak kecil yang sedang bermain game bila disuruh orang tuanya akan marah. Contoh lainnya disaat seorang anak disuruh belajar mereka akan menolak dan memilih bermain media sosial. Kebanyakan generasi Z juga beranggapan bahwa jika tidak ada internet atau smartphone hidup mereka terasa hampa.

Dari beberapa contoh perilaku negatif generasi Z yang tidak bisa terlepas dari smartphone ini tentunya sangat memprihatinkan. Generasi Z seakan mengalami penurunan moral, diamana mereka lebih suka dengan kehidupannya di dunia maya dibandingkan berinteraksi dengan lingkungan sekitar mereka.

Dengan adanya kebiasaan generasi Z yang tidak dapat atau susah terlepas dari smartphone, maka dapat disimpulkan bahwa generasi Z sudah kurang menghiraukan nilai – nilai dalam Pancasila. Selain itu generasi ini sangat riskan terpengaruh dengan paham liberal, dimana bisa terlihat dari sifat generasi Z yang menyukai kebebasan dan individulis yang tinggi.

Masalah tersebut bila dibiarkan terus menerus tentunya akan mengancam Pancasila dan membuat generasi Z menjadi lawan bagi Pancasila di masa mendatang. Hal tersebut tentunya harus segera diatasi untuk mencegah kemungkinan yang terjadi.

Lalu bagaimana cara untuk mencegah generasi Z menjadi lawan untuk Pancasila dimasa mendatang?

Jawabannya adalah dengan melakukan pendekatan terhadap keduanya, dimana nilai – nilai Pancasila lebih ditanamkan pada generasi ini. Langkah awal yang dapat dilakukan adalah dengan pengenalan nilai – nilai Pancasila dalam lingkungan keluarga.

Sebagaimana kita ketahui keluarga adalah sarana pembelajaran pertama bagi anak, maka itu keluarga memiliki peran yang cukup penting dalam mengedukasikan dan memberikan pemahaman umum dari nilai – nilai Pancasila bagi anak. Pemberian edukasi ini juga harus diikuti dengan penerapan dalam kehidupan sehari – hari dari generasi Z, agar menjadi kebiasaan contohnya tentang toleransi.

Toleransi ini sangat penting dimana kita mengetahui bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki keberagaman yang cukup tinggi, maka dari itu dibutuhkannya toleransi antar individu agar terciptanya persatuan di Indonesia. Hal tentang persatuan ini tentunya terkandung dalam nilai Pancasila tepatnya pada sila ke tiga.

Oleh karena itu Pancasila berperan sangat penting bagi generasi Z agar tidak menyimpang dari dasar dan tujuan negara Indonesia itu sendiri. Hal ini dianggap penting karena, tidak dapat dipungkiri bahwa generasi Z ini adalah generasi penerus bangsa dengan potensi yang luar biasa karena kreativitas dan kemampuannya dalam menggunakan serta memanfaatkan teknologi.

Penanaman dan penerapan nilai – nilai Pancasila bagi generasi Z sangat dibutuhkan serta perlu perhatian lebih. Selain itu generasi Z juga dituntut untuk menjaga nilai – nilai pancasila agar tidak terkikis oleh arus globalisasi yang ada, dimana dengan adanya arus globalisasi membuat pesatnya pertukaran informasi dan pengaruh budaya luar.

Menjaga nilai – nilai Pancasila ini penting karena Pancasila adalah dasar dan pedoman hidup bagi bangsa Indonesia. Selain itu dengam menjaga Pancasila, generasi Z dapat menjadikannya landasan atau pedoman untuk terus menjunjung tinggi keberagaman dan persatuan Indonesia. Dengan begitu Generasi Z tidak akan menjadi lawan untuk Pancasila, tetapi Pancasila  berperan sebagai teman yang menjadi pemandu untuk generasi ini.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun