Mohon tunggu...
Kinanthi Nur Lifie
Kinanthi Nur Lifie Mohon Tunggu... -

@kinanNL

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Rasa Takut yang Tidak Pernah Hilang

25 November 2014   00:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:57 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada bulan April tahun 2008, saya mengikuti lomba renang tingkat nasional dan selama selama bulan April saya harus berlatih renang setiap hari untuk menghadapi lomba renang pada bulan April akhir. Sebenarnya saya tidak ingin mengikuti lomba renang tersebut karena saya belum berani untuk mengikuti lomba renang tingkat nasional tersebut. Namun orang tua saya memaksa saya untuk mengikuti lomba renang tingkat nasional tersebut sehingga dengan perasaan yang terpaksa saya mengikuti lomba renang tingkat nasional tersebut.

Dimulai dari bulan April awal, saya berlatih renang dengan klub renang yang saya ikuti yang berada di Gelora Bung Karno Senayan. Dimulai dari awal latihan pun saya sudah merasakan rasa takut karena latihan tersebut termasuk dengan latihan lompat dari atas papan loncat yang menurut saya sangat tinggi. Menangis pada saat latihan adalah hal yang sering saya lakukan seakan rasa takut tersebut selalu melekat dalam pikiran saya.

Hari demi hari saya latihan untuk menghadapi lomba tersebut, saya sudah mahir dalam berenang jarak jauh, gaya bebas,gaya dada,gaya punggung, dan gaya kupu-kupu namun satu hal yang belum saya kuasai selama saya latihan, yaitu lompat dari atas tempat untuk lompat saat berenang. Namun saya terus dilatih oleh pelatih saya sehingga semakin lama saya mulai bisa untuk menghilangkan rasa takut saya untuk berani meloncat.

Latihan selama satu bulan ini sangat amat membuat saya merasa sangat lelah, namun menurut saya itu sepadan dengan apa yang telah saya dapat. Menurut saya, saya dapat memenangkan lomba itu dan menjadi juara satu. Semakin dekat dengan lomba tersebut diadakan saya semakin merasa resah dan latihan yang saya lakukan pun semakin berat. Orang tua saya pun semakin memberi banyak makanan yang berguna untuk saya agar saya bersemangat mengikuti lomba tersebut.

Tiba pada akhir bulan April lomba tersebut akan diadakan di daerah Simpru,Jakarta. disitu lah saya akan mengadadakan lomba renang tingkat nasional tersebut. Saya datang bersama orang tua saya, saat kami datang tempat tersebut sudah ramai dengan banyak peserta yang membuat keringat saya mengucur dengan deras. Tiba pada saat saya akan turun ke kolam renang tersebut dan diminta untuk menaiki papan loncat, tiba-tiba saya merasakan rasa takut yang sangat amat menakutkan saya melihat kebawah dan membuat saya tidak berani untuk meloncat, walaupun sudah diberi tanda bahwa lomba sudah dimulai pun saya tetap hanya berdiri di tempat tersebut dan hanya menangis tanpa melakukan apa-apa.

Orang tua saya yang melihat saya seperti itu terlihat kesal dengan saya dan sampai saat orang tua saya meninggalkan saya. Mereka pulang, dan tinggal lah saya seorang diri yang tidak tau harus berbuat apa. Sehingga saya berlari ke toilet dan menangis tersedu-sedu. Lalu pada saat saya keluar dari toilet saya melihat om saya yang berbaik hati untuk mengajak saya pulang. Akhirnya saya pulang dengan menggunakan motor dan hanya berpakaian baju renang yang tadi saya pakai karena saya belum ganti baju. Itu merupakan kejadian yang memalukan untuk saya karena saya sudah gagal untuk mengikuti lomba tersebut karena rasa takut yang saya punya tidak pernah hilang dari diri saya.

Kinanthi Nur Lifie

XI-SOC-YE

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun