Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa dikuasai pasukan non muslim. Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan. Penduduk-penduduk Islam di Spanyol (juga disebut orang Moor) terpaksa berlindung di dalam rumah untuk menyelamatkan diri. Tentara non muslim mengetahui bahwa banyak muslim Granada yang masih bersembunyi di rumah-rumah mereka.
Dengan lantang tentara non muslim itu meneriakkan pengumuman, bahwa para Muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan aman dan diperbolehkan berlayar keluar Spanyol dengan membawa barang-barang keperluan mereka.
Orang orang Islam masih curiga dengan tawaran ini. Namun beberapa dari orang Muslim diperbolehkan melihat sendiri kapal- kapal penumpang yang sudah dipersiapkan di pelabuhan. Setelah benar-benar melihat ada kapal yang sudah disediakan, mereka pun segera bersiap untuk meninggalkan Granada dan berlayar meninggalkan Spanyol.
Keesokan harinya, ribuan penduduk muslim Granada keluar dari rumah-rumah mereka dengan membawa seluruh barang-barang keperluan, beriringan berjalan menuju ke pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak mempercayai pasukan non muslim Kristiani, memilih bertahan dan terus bersembunyi di rumah-rumah mereka.
Setelah ribuan umat Islam Spanyol berkumpul di pelabuhan, dengan cepat tentara non muslim Kristiani menggeledah rumah-rumah yang telah ditinggalkan penghuninya. Lidah api terlihat menjilat-jilat angkasa Granada ketika mereka membakari rumah-rumah tersebut bersama dengan orang-orang Islam yang masih bertahan di dalamnya.
Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di pelabuhan, hanya bisa terpana ketika tentara non muslim juga membakari kapal-kapal yang dikatakan akan mengangkut mereka keluar dari Spanyol. Ribuan umat Islam itu tidak bisa berbuat apa-apa karena sama sekali tidak bersenjata. Mereka juga kebanyakan terdiri dari para perempuan dengan anak-anaknya yang masih kecil-kecil.
Sedangkan para tentara non muslim Kristiani dengan licik tipu daya serta kedustaan telah mengepung mereka dengan senjata pedang terhunus. Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara non muslim segera menyerbu umat Islam Spanyol. Jerit tangis kesakitan, kepedihan maut mencekam dan takbir membahana.
Seluruh Muslim Spanyol tanpa senjata di pelabuhan itu tewas sebagai syuhada dibunuh dengan sangat kejam dan sadis serta tidak ada nilai kemanusiaannya. Darah menggenang di mana mana di pelabuhan Granada dengan darahnya ummat Islam.
Tragedi itu bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah yang kemudian diperingati oleh dunia barat sebagai April Mop (The April's Fool Day -- Hari Kebohongan -- Hari Penipuan). Pada tanggal 1 April, orang orang diperbolehkan menipu dan berbohong kepada orang lain.
Sebab itulah, April Mop dirayakan dengan melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekedar hiburan atau keisengan belaka. Inilah pembenaran Apologetika yang dibuat Barat untuk sebuah kebohongan (Hoax) menutupi nilai kemanusiaan mereka yang sangat primitif dan brutal melanggar HAM dunia dimasa lalu di Kota Granada Spanyol. (Kinan Lambong)
Sumber : Dari berbagai sumber sejarah terpercaya.