Gengsi Dong merupakan film yang di produksi pada tahun 1980, dan di sutradarai oleh Nawi Ismail. Film ini bergenre Drama Komedi berdurasi 121 menit, dimana mayoritas dari topik yang dibawakan merupakan hal yang bersinggungan dengan Gengsi dari manusia. Film ini dibintangi oleh Dono (Slamet), Kasino (Iwan), dan Indro (Joy).
Menurut KBBI, definisi Gengsi sendiri merupakan kehormatan, pengaruh, harga diri, dan martabat. Gengsi yang berlebihan dapat menghancurkan sebuah individu, baik dari segi ekonomi maupun dari segi psikologis. Ini diperlihatkan dalam film Gengsi Dong yang di sutradarai oleh Nawi Ismail, bagaimana gengsi dapat menghancurkan pola pikir seorang . Secara garis besar film komedi ini dapat dikatakan sukses, karena menurut WS. Rendra komedi bukan hanya sekedar lawakan kosong tetapi harus bisa membawa para penikmat untuk berfikir kritis dalam melihat kehidupan sehari-hari secara mendalam.Â
Hal ini dapat kita lihat dari adegan dimana Slamet yang diperankan oleh Dono merantau ke Jakarta, ia menghadapi perkara harga diri yang dipandang dari segi material tetapi dibungkus dengan rapih oleh Nawi Ismail sehingga hal ini terkesan komedi dengan konteks satir didalamnya.
Komedi-komedi yang ditampilkan oleh Dono, Kasino, dan Indro dapat dikategorikan sebagai komedi cerdas, dimana mereka menampilkan secara smooth aspek sosial yang dibungkus dengan ekspresi tepat, sehingga menghasilkan momen yang pas untuk para penonton supaya tertawa. Pintarnya, Nawi Ismail untuk mengolah moment yang tepat untuk ber-komedi inilah yang membuat banyak sutradara untuk mengadaptasi teknik yang serupa.
Sebetulnya, pada tahun 1960 hingga tahun 1970, beberapa film komedi Indonesia yang di komersilkan secara publik memiliki template film yang monoton dan sama. Template film yang mereka gunakan ini mengerucut kepada gaya komedi tipe klasik, yang menonjolkan penguatan karakter dan didukung oleh ekspresi jenaka dari para pemeran film tersebut. Hal ini mulai berubah seiring berkembangnya zaman, dapat kita lihat dari film Gengsi Dong yang di produksi tahun 1980 ini sudah berbeda dengan film komedi pada tahun-tahun sebelumnya. Semakin banyaknya film-film komedi yang di produksi, bagaimana cara sang sutradara untuk menonjolkan unsur komedi menjadi semakin cerdas, dalam film Gengsi Dong yang merupakan film pertama dari Dono, Kasino, dan Indro ini berhasil menjadi tonggak pertama sekaligus motivasi bagi para sutradara untuk membuat suatu momen komedi yang bisa dikatakan komedi cerdas.
Nawi Ismail merupakan Sutradara yang berhasil menyutradarai puluhan film Indonesia dengan genre Komedi, Drama, dan Laga. Film yang disutradarai oleh Nawi Ismail tidak jarang menjadi film yang populer di Indonesia, salah satu contohnya adalah film Si Pitung (1970). Â Â
Sinopsis Film Gengsi Dong
Terdapat 3 pemuda yang merupakan mahasiswa dari sebuah Universitas di Ibukota (Slamet, Iwan, dan Joy) ketiga pemuda ini merupakan anak orang kaya yang berasal dari desa. Slamet merupakan anak dari seorang pedagang tembakau yang kaya, Iwan merupakan anak dari pemilik bengkel, dan Joy merupakan anak dari Pengusaha Minyak. Singkat cerita ketiga pemuda tersebut mencintai seorang mahasiswi yang sama, mahasiswi tersebut merupakan anak dari seorang dosen.
Demi memenangkan persaingan, ketiga pemuda tersebut melakukan apa saja termasuk pamer harta. Perjuangan yang mereka lakukan sangatlah totalitas demi mendapatkan Rina, tetapi pada akhirnya mereka bertiga (Slamet, Iwan, dan Joy) gagal dalam persaingan karena ternyata Rina sudah bertunangan dengan seorang Pilot.
Daftar Pustaka
Chaniago, R. H. (2018). Analisis Perkembangan film komedi Indonesia. Nyimak (Journal of Communication), 1(2). https://doi.org/10.31000/nyimak.v1i2.482Â
Fatimah, F. (Ed.). (2018, October 10). Warkop DKI: Pelopor Lahirnya Lawakan Cerdas di Dunia komedi Indonesia. Serambinews.com. https://aceh.tribunnews.com/2018/10/10/warkop-dki-pelopor-lahirnya-lawakan-cerdas-di-dunia-komedi-indonesia?page=2Â