Mohon tunggu...
Kinanah AzzahAyunnisa
Kinanah AzzahAyunnisa Mohon Tunggu... Sejarawan - Mahasiswi

Fight!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kondisi Sosial Keagamaan di Desa Ranubedali

20 Maret 2020   13:11 Diperbarui: 20 Maret 2020   13:05 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ranubedali merupakan desa yang terletak di Kecamatan Ranuyoso Kabupaten Lumajang. Di desa ini mayoritas penduduk beragama islam. Ada beberapa kegiatan yang dilakukan untuk menambah wawasan sekaligus pahala yaitu kegiatan di malam hari dan di siang hari. Kegiatan yang dilakukan di malam hari yasinan atau pengajian yang dilakukan oleh para laki-laki. 

Kegiatan di malam hari ini tidak dilakukan setiap hari yakni hanya hari-hari tertentu saja. Kemudian kegiatan di siang hari itu biasanya dilakukan di hari kamis dan jum'at atau jika salah satu di hari tersebut ada halangan bisa diganti dengan hari yang lain tergantung kesepakatan. Kegiatan ini dinamakan muslimatan ini seperti pengajian juga namun yang mengikuti mayoritas ibu-ibu disini.

Dan untuk anak-anak juga ada kegiatan-kegiatan keagamaan yang lain salah satunya mengaji dan sekolah madin atau diniyah. Untuk mengaji ini dilakukan mulai sebelum maghrib hingga ba'da  isya'. Dan sekolah madin dilakukan setelah dhuhur mulai dari jam 1 sampai jam 5 dimulai dari hari senin sampai minggu kecuali hari jum'at yang memang libur. Kelas di madin pun beragam mulai dari kelas 1 sampai kelas 5 dan dengan pelajaran yang bermacam-macam.

Dan disini juga mengadakan tahlilan untuk orang yang meninggal biasanya 7 hari 7 malam. Dan untuk orang terdekat bias di undang untuk tahlil selama 40 hari. Ada beberapa kegiatan juga yang dilakukan dalam hari hari lain seperti halnya orang hamil banyak melakukan selamatan dengan tradisi jawa dan 7 bulanan dan ketika sudah melahirkan di adakan selametan juga.

Dihari Ramadhan masyarakat disini sangat antusias menyambut Ramadhan tersebut. Mulai dari siaran di masjid untuk membangunkan para warga untuk melakukan sahur hingga terkadang ada pembagian takjil gratis di jalan raya untuk orang yang melintas. Tak lupa juga sholat terawih yang rutin dilakukan di setiap masjid.

Setelah Ramadhan bulan yang di tunggu-tunggu yaitu hari raya idul fitri dimana di malam takbiran tersebut banyak para warga berkeliling desa untuk takbiran. Dan di masjid pun di kumandangkan hingga pagi. Kemudian di pagi hari melakukan sholat ied yang bisa di lakukan di masjid-masjid yang lain, kemudian biasanya ziarah ke makam-makam untuk mendoakan orang yang sudah lebih dahulu meninggal dan setelah itu silaturrahmi kepada tetangga dan saudara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun