Mohon tunggu...
Mia Rosmayanti
Mia Rosmayanti Mohon Tunggu... -

semuanya adalah tentang rasa lelah dan jenuh. khayalan yang terlalu sayang untuk hilang begitu saja.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pesan Angin kepada Daun

31 Agustus 2016   12:37 Diperbarui: 31 Agustus 2016   12:39 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“Daun. Aku tahu, saat ini kau sedang memanjakan dirimu pada ranting. Tergantung-gantung, santai, menebar pesona.

Daun. Aku pun tahu, saat ini juga, di saat yang bersamaan, kau sedang berusaha keras. Dengan genggamanmu yang rapuh, kau bertahan dari terpaanku. Kau selalu kembali dengan tunas-tunas yang lebih rapuh. Patah. Patah lagi. Lagi patah. Lagi-lagi patah. Patah patah lagi. Patah lagi patah. Lagi patah lagi. Lagi, lagi, lagi dan patah, patah, patah.

Daun. Aku jualah yang teramat tahu dan paham betul, kau membenciku. Aku yang membuatmu bimbang. Aku yang membuat prinsipmu yang pada dasarnya mudah terkikis itu, tumbang. Aku hanyalah jawaban pada mimpi gelapmu saat petang.

Daun. Walaupun begitu, kau harus tetap mengakuiku. Aku jualah yang paling tahu, bahwa hanya akulah yang pantas memperhatikanmu. Hanya akulah yang sanggup menerbangkanmu.

Karena aku tahu;

Di sebuah tempat yang mungkin tak kau kenal. Di sana sangat miskin kata ‘Kesuburan’.

Maka akulah yang akan membawamu, menyatukanmu dengan tanah itu. Melebur, menjadikannya belahan jiwamu. Karena kau adalah daunku yang malas menyapa dunia. Karena kau adalah daunku yang paling egois dalam bercinta.”

30 Agustus 2016 10:09:19

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun