Kegiatan KKN Kolaboratif yang dilaksanakan oleh Kelompok 144 terdiri dari 4 Universitas yang terdapat di Kabupaten Jember. Kelompok 144 terdiri dari 5 mahasiswa dari Universitas Jember, 4 mahasiswa Universitas Islam Jember, 2 mahasiswa Institut Teknologi dan Sains Mandala, dan 2 mahasiswa dari Universitas Dr Soebandi.
Kegiatan minggu pertama diawali dengan dilakukannya sosialisasi dengan tema "Sistem Pertanian Urban Guna Mendukung Pertanian Perkotaan". Sosialisasi ini dilakukan di kediaman Bu Kades pada hari Jumat, 21 Juli 2023. Urgensi diadakannya sosialisasi ini yaitu melihat kondisi Desa Bangsalsari yang secara geografis merupakan pusat perkotaan. Umumnya di daerah perkotaan sulit menemukan area yang tidak dibatako. Hal ini membuat ibu-ibu setempat memikirkan cara lain agar tetap bisa menanam ditengah masalah yang ada.
Sebagian warga sudah mengenal menanam menggunakan polybag dengan media tanah dan campuran media lain. Akan tetapi pemahaman mengenai konsep pertanian urban yang sesungguhnya masih perlu diberikan agar kedepannya dapat direalisasikan dengan tepat oleh masyarakat.
Pertanian urban merupakan konsep kegiatan pertanian di lingkungan rumah perkotaan dimana pelakunya adalah masyarakat urban. Selain kegiatan budidaya dilakukan di perkotaan, proses distribusinya juga terjadi di atau sekitar kota. Sistem pertanian ini  juga sebagai bentuk pemanfaatan area yang kosong agar termanfaatkan dengan maksimal. Penanaman dengan polybag telah lama digunakan, namun hingga saat ini fungsinya hanya sebatas "subsistem". Pertanian urban memiliki banyak jenis diantaranya telah dipaparkan ketika sosialisasi seperti NFT (Nutrient Film Technique).Â
Teknik ini merupakan salah satu teknik yang paling mahal namun produktivitasnya sangat tinggi sehingga lebih cocok untuk komersial dan telah berhasil diterapkan oleh Ibu Kepala Desa Bangsalsari. Teknik lain yang termasuk ke dalam sistem pertanian urban yaitu aquaponik, vertikultur, DFT (Deep Flow Technique), dan wick system atau sistem sumbu. Sistem tanam tersebut belum banyak dikembangkan, selain karena belum banyak di sosialisasikan juga karena mind set masyarakat yang masih berpikir bahwa sistem ini susah diterapkan dan memerlukan banyak biaya.
Sosialisasi ini dihadiri oleh ibu-ibu PKK, KWT (Kelompok Wanita Tani), Â dan Ibu Dawis. Kegiatan sosialisasi berjalan dengan sangat baik, dan disambut antusias oleh semua orang yang hadir. Oleh karena pembicaraan mengenai "Pertanian Urban" masih terdengar sangat asing sehingga topik ini membuat masyarakat penasaran dan ingin mengetahui lebih lanjut. Setelah kegiatan sosialisasi dilaksanakan harapannya masyarakat dapat mengimplementasikan informasi yang didapat sehingga dapat memberikan manfaat yang berarti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H