Oleh: KataRana
Mentari suah enggan menampakkan wujud agungnya
Sang rembulan menyembul, mengabdikan diri pada tugas yang mulia
Keheningan malam melirihkan melodi jangkrik nan rupawan
Semilir angin menari kesana dan kemari
Menjadikan senyap kian menyayat hati
Raga terbaring, namun pikiran hadir membuat bising
Asik berprasangka, sedangkan fantasi merajalela
Mata mengantup dan merekah tiada henti
Mengerjap. Memastikan ilusi tidak menguasai diri
Mulut menguap tanda tubuh sudah lelah menjelajah dimensi
Namun, rasa kantuk tak jua menyelimuti.
Lampung, 19 Maret 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H