Oleh: Kim Rana
Sebuah pena serta secarik kertas
Teman terbaik kerap waktu
Senantiasa di sisi menjelang dina hari
Menemani senarai renungan panjang
Andai kata ku senang, cerita ku pada mereka
Pula tengah gundah, isak ku pada mereka
Pun sedang terpuruk, bersandar ku pada mereka
Mereka bagaikan embun
Nan selalu menyejukan dedaunan
Di kala mentari pagi masih terlelap sunyi
Menyembunyikan afeksi
Pada sebuah pena yang terselip di antara jemari
Dan secarik kertas lusuh di atas meja kayu
Ku ukir sebuah kisah yang kelak akan terngiang
Ku cipta sebuah sejarah yang kelak akan terkenang
Sungguh sahabat istimewa
Tak ternilai harganya, tak terukur pula budinya
Dirinya pereka cipta
Juga penghibur, saat suka maupun duka
 Lampung, 15 Februari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H