Mohon tunggu...
Ratna Komala Sari
Ratna Komala Sari Mohon Tunggu... Lainnya - untaian wacana dikara

seseorang yang gemar membaca buku, menulis puisi dan cerpen, juga menghayal. menyukai dunia per-kpopan. sedang menyelesaikan studi s1-nya di instansi swasta dengan jurusan ekonomi syari'ah. ig: @katarana_15

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Dusta

30 Agustus 2020   06:59 Diperbarui: 2 September 2020   01:08 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.motherjones.com

Oleh: Kim Rana

Di saat aku masih belia
Aku merasa sangat bahagia
Aku senang mendengar gemericik air dimana-mana
Tak sabar ingin bermain dengan nya
Ibuku pun tersenyum melihatku yang tertawa

Beranjak remaja
Hatiku menjadi gundah gulana
Air terus meluncur dari sang cakrawala
Menggenangi seluruh penjuru area
Menjadikan diriku tak bisa berkelana
Tapi orang-orang berkata
Semua akan baik-baik saja

Sekarang aku telah dewasa
Kini segalanya terasa begitu nyata
Tak dapat lagi ku tertawa bahagia
Karena genangan air semakin merajalela
Ini sudah sangat jelas di depan mata
Tapi mengapa mereka yang berkedudukan di atas membiarkannya?


Awalnya mereka berjanji akan mengatasi dengan segera
Melontarkan berbagai ucapan manis yang menggoda
Membuat hati berharap tak terkira
Nyatanya mereka hanya menipu kita!
Semua itu hanya omong kosong belaka
Yang tidak dapat lagi dipercaya

Lampung, 18 Januari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun