Mohon tunggu...
Nurul Qomariah Harahap
Nurul Qomariah Harahap Mohon Tunggu... -

SIKAT HABIS PENGKHIANAT DAN KORUPTOR

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Siapa yang dipilih Mega dampingi Jokowi?

22 April 2014   19:38 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:20 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama nama pendamping Jokowi sebagai cawapres semakin mengkerucut. Nama Jusuf Kalla, Moh Mahfud MD dan Ryamizard Ryacudu semakin santer terdengar, dan disebut oleh beberapa orang dekat Megawati, artinya peluang ketiga tokoh tersebut sangat besar.

Jusuf kalla mempunyai kedekatan dan hubungan yang baik dengan ketua umum PDIP, keduanya punya jam terbang dalam memimpin bangsa ini. Megawati pernah menjadi presiden dan JK pernah menjabat sebagai cawapres bersama SBY diperiode 2004 - 2009, komunikasi keduanya juga sangat intens. Megawati paham bahwa elektabilitas JK masih berada diatas Mahfud dan Ryamizard. Jika JK terpilih sebagai cawapres Jokowi maka siap siap pemilih Golkarakan beralih ke pasangan ini.

PDIP ingin menarik suara pemilih Golkar melalui JK, peluang ini sangat terbuka lebar mengingat konflik internal dan rendahnya elektabilitas capres Golkar. jika saja ARB bisa sedikit kendorda tidak begitu ngotot untuk maju sebgaai capres, dan mendukung kadernya (JK) menjad cawapres, maka bisa dipastikan koalisi ini akan semakin kuat.

Santernya Koalisi PKB dan PDIP, jelas bukan isapan jempol. Naiknya suara PKB di pemilihan legislatif kemarin jelas menjadikan posisi tawar Muhaimin atau cak imin semakin kuat. Nama Mahfud MD bukanlah nama ecek ecek diblantika politik tanah air, jejak rekam beliau bisa menjadi garansi disandingkan dengan Jokowi. Mahfud juga adalah tokoh PKB, perannya dalam mengatrol suara PKB tak bisa dipandang sebelah mata. Bisa saja cak Imin memajukan Mahfud sebagai cawapres untuk Jokowi, jika koalisi PKB dan PDIP menemui kesepahaman.

Ryamizard adalah tokoh militer yang dianggap tegas, beliau adaah tokoh bersih. Jendral bintang empat ni dianggap mampu mendampingi Jokowi khsusnya untuk membantu Jokowi dalam hal hal teknis pertahanan keamanan. Pengalamannya di militer ditambah jejak rekamnnya yang bersih, bisa mendongkrak suara pasangan PDIP menyaingi seniornya Prabowo yang juga dari militer.

Jika melihat analisa diatas, maka pengalaman JK bisa saja dikalahkan oleh sikap tegasnya jenderal Ryamizard, sehingga bisa saja terbentuk Sipil - Militer seperti yang sudah sudah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun