Mohon tunggu...
Adek Dwi Oktaviantina
Adek Dwi Oktaviantina Mohon Tunggu... Editor - Seorang abdi negara yang menyalurkan hobi menulis, bercerita, dan berkawan dengan seluruh lapisan manusia

Saya menyukai kisah seseorang, cerita motivasi, novel petualangan dan fantasi, balapan Formula Satu, K-pop, kisah kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Daily Dose of Sunshine, Bagaimana Tetap Bertahan dalam Gempuran Tekanan Mental?

3 Juli 2024   02:20 Diperbarui: 3 Juli 2024   02:22 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Saat memulai menyaksikan "Daily Dose of Sunshine" di OTT berwarna merah, saya tidak membayangkan drama berepisode 12 ini akan membuat merasa terancam, menangis, tersentak, meringis, dan terbahak-bahak. Akting aktris Park Bo Young yang menjadi perawat di bangsal Rumah Sakit Jiwa sekilas tampak biasa saja tetapi duar pada episode menjelang akhir sangat bergejolak.

Penyampaian jenis identitas penyakit kejiwaan yang disampaikan oleh dokter pada serial ini sangat jelas, informatif,dan tidak menggurui. Penonton diajak mengenali gejala-gejalanya dengan memperhatikan permasalahan kejiwaan yang dialami pasien dan juga dialami oleh pegawai rumah sakit.

Penyakit kejiwaan bisa menimpa siapa saja bahkan seseorang dengan latar belakang sempurna. Orang Kaya. chaebol. Penyakit kejiwaan bisa terjadi karena himpitan ekonomi, ketidakberdayaan mental saat perundungan, dan banyak kasus diselesaikan dalam penyampaian drama ini. Setiap kasus tidak semuanya berjalan lancar, ditunjukkan pula kasus kejiwaan yang berakhir fatal.

Pada akhirnya, obat harus diminum secara teratur. Diperlihatkan juga jika perawat harus memastikan pesakit untuk menghabiskan semua pil yang diberikan dan menelan semuanya jika ingin lekas sembuh. Banyak yang berusaha menyembunyikan pil di sela sela gigi agar pesakit bisa menyimpan banyak pil. 

Perawat dan dokter sama-sama manusia juga. Mereka membahas beberapa kasus dalam sebuah pertemuan bersama untuk membahas penyakit jiwa yang diidap pasien dan memikirkan solusi bersama. 

Pembicaraan semacam ini sangat penting karena seluruh elemen rumah sakit harus memiliki pandangan yang sama dalam penanganan penyakit kejiwaan. Setelah menonton serial ini, proses penanganan nyatanya sangat kompleks. Semuanya menyangkut kehati-hatian, kewaspadaan, dan keaktifan dalam menyadari gejala serta keanehan pasien.

Pada dasarnya, manusia bisa tertular dan terancam jika mengalami gejala yang sama. Seperti gejala penyakit moderen lainnya. Rupanya saya banyak belajar tentang kecemasan sosial dan depresi di serial ini. 

Kecemasan sosial yang dialami salah satu tokoh karena perundungan di tempat kerja adalah sebuah episode yang masih terngiang dan terulang di otak. Saya mengalami kecemasan saat menyaksikan episode tersebut dan menangis setelahnya. Apa yang dialami tokoh tersebut bisa dirasakan menembus layar kaca. Ada kata -kata dokter di serial itu yang terngiang bahwa kecemasan sosial ini membuat penderitanya seperti berada pada ruang kaca yang tak terlihat dan berbentuk seperti kurungan. Penderita merasa seakan mengalami penghakiman sosial oleh orang lain di kantor. Padahal hanya ada di pikirannya.  Saya tertegun dan terhenyak saat menonton episode tersebut.

Pada episode mengenai depresi yang dialami tokoh utama dan juga mengenai pasien yang diidentifikasi depresi. Saya melihat tanda-tanda yang sama. Rasa ingin lenyap dari permukaan bumi serta mengurung diri dalam ruangan dalam waktu lama tidak melakukan apapun. Setelah itu, dunia terasa semakin tenggelam dan tenggelam dalam dunia yang terus menyedot ke dalam.

Tokoh utama mengalami proses itu setelah kematian tokoh lain yang berdampak pada kejiwaannya. Pada proses pengurangan dampak depresi ini, sangat terasa menarik. Tokoh perawat dan dokter yang lain memberikan dukungan moral dan spiritual kepada tokoh utama dan pilihan katanya sangat menenangkan, logis,dan santun. 

Seandainya masyarakat tahu cara bagaimana meredakan gejala serta memahami permasalahan kejiwaan seperti dalam pelaku di serial ini. Bisa jadi solusi sebelum terjadi peristiwa yang tidak menyenangkan. Berbagai upaya pengobatan ditunjukkan yaitu dengan pendampingan konsultasi berkala dan terapi dokter selain obat. Ada berbagai metode yang menarik dan ingin coba kupraktikkan adalah teknik journaling. Ya benar. Penderita harus menulis teratur setiap hari untuk menganalisis pikiran dan perasaannya. Saya rasa ini pernah kulakukan sejak awal aktif menulis di Kompasiana ini. Tujuan utamaku yaitu menulis jurnal untuk penyembuhan depresi. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun