Mohon tunggu...
Adek Dwi Oktaviantina
Adek Dwi Oktaviantina Mohon Tunggu... Editor - Seorang abdi negara yang menyalurkan hobi menulis, bercerita, dan berkawan dengan seluruh lapisan manusia

Saya menyukai kisah seseorang, cerita motivasi, novel petualangan dan fantasi, balapan Formula Satu, K-pop, kisah kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money

Pesanan Terakhir TikTok Shop

4 Oktober 2023   22:15 Diperbarui: 4 Oktober 2023   22:23 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Hari ini, 4 Oktober 2023, barang terakhir yang kupesan di tiktok shop baru datang pada pukul 18.00 wib. Kaget pas sudah tidak ada di aplikasi padahal ada dua barang yang belum datang. Akhirnya, sang pahlawan pengirim barang datang dan mengirimkan dia barang terakhir dengan aman. 

Mengenai tiktok shop, ada hal yang perlu disoroti yaitu pasar di Indonesia saat ini memang sangat bebas, cenderung liberal semua pada masuk tanpa kendali. Saya tidak berada pihak pro dan kontra tetapi pada pihak netral. 

Gempuran barang impor bukan hanya di tiktok tetapi juga ada di marketplace besar lainnya. Itu sebenarnya masalah yang sudah mengakar. Masalah yang kedua, menurut saya justru ini masalah lebih besar adalah terlalu sering melihat video pendek tiktok akan membuat anak anak jadi tidak sabar serta ingin segala sesuatu proses secara cepat dan instan. Life span anak menjadi cenderung lebih singkat dan tidak mau bersabar dan berproses. 

Contoh laman yang baik ya Kompasiana. Di sini kita belajar untuk menulis dan berpikir kritis. Bagaimana, apa, mengapa, kapan, di mana, dan berapa. Mengkritisi segala hal dan mempertanyakan apakah informasi yang diberikan benar benar akurat, berimbang, dan bebas bias. 

Membaca pada teks tentunya akan lebih sehat bagi mata daripada membaca pada video yang bergerak. Kedalaman isi, makna, dan wawasan tidak akan mudah tersampaikan jika melalui video singkat. Selanjutnya hanya akan menjadi ampas. Kecuali, video tersebut bisa menjadi acuan untuk pembuatan video lainnya. 

Yang kedua, penjualan dan pembelian harusnya dengan harga wajar. Harga pasar perlu stabil. Rantai distribusi masih memegang lowongan kerja yang banyak. Tiktok pun ada kebaikannya yaitu saat membantu UKM berkembang, industri belajar live marketing, dan beberapa produk unggulan dipasarkan melalui Tiktok. 

Win win solution adalah harus ada regulasi yang mengatur pasar bebas yang berkeadilan. Solusi lainnya adalah Indonesia membuat sendiri aplikasi yang seperti itu. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun