Sejak tahun 2018, saya mengenal bu Achi dan mengundangnya sebagai narasumber acara kami dan beberapa kali saya membeli buku novel beliau secara rutin.
Awal tahun ini saya membeli beberapa buku dan salah satunya berjudul "Latihan Mengarang". Sejak lama saya belajar menulis tetapi harus benar benar perlu berlatih berkali-kali agar tulisan saya membaik. Setelah saya membaca buku itu, ada banyak hal yang bisa dipelajari terutama saat pembuatan alur dan plot. Tidak semudah yang saya bayangkan karena bagiku menyusun alur yang tepat adalah bagian paling rumit saat menulis novel.
Saya membuat artikel ini sekaligus sebagai media untuk belajar. Dalam buku tersebut, diajarkan cara membuat stereotip. Kalau dari penjelasan teknisnya sebenarnya stereotip itu lebih ke bagaimana menjelaskan tokoh agar bisa dikenali pembaca.
Ada dua teknik yaitu teknik uraian dan dramatis.
Fungsi adanya penggambaran stereotip ini adalah untuk memberikan efek kejutan bagi pembaca. Jika pembaca menganggap stereotip itu melekat pada sebuah karakter, untuk memberikan efek kejut. Perlu adanya pembalikan keadaan yang menghasilkan efek kejutan.
Bu Achi juga memberikan latihan kepada pembaca. Berikut ini adalah soalnya dan saya akan berlatih untuk menulis.
Soal
lanjutkan cerita di bawah ini.
Pilih stereotip yang ingin kamu sampaikan kepada pembaca sebagai efek kejut.
1. Budi berpakaian perlente ternyata penipu
Budi hari ini memakai baju blus berlengan panjang berwarna hitam dengan kerah naik. Tidak lupa, ia mengenakan jam bermerek Seiko di tangan kirinya.  Rambutnya lurus dan rapi dengan pomade. Budi membawa kunci  mobil yang sengaja dimainkan di tangan kanannya sambil sesekali merapikan rambut dengan tangan kirinya.
"Halo, ibu. Baik ibu, semuanya akan kami bantu. Silakan masukkan data Ibu pada link di WA ya bu. Nama, nomor rekening, dan kode OTP." Ucap Budi bertelepon dengan seseorang yang menyimak penjelasannya dengan patuh.
"Jadi, apakah nanti rekening saya akan bisa lagi digunakan setelah mengisi link itu? " tanya seorang perempuan di seberang telepon, nada bicaranya terdengar khawatir.
"Pasti, Ibu. " Yakin Budi dengan suara mantab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H