Mohon tunggu...
Kim Ibrahim
Kim Ibrahim Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

[LOMBAPK] Restorasi Film Tiga Dara: Bermuncratan!

8 September 2016   15:30 Diperbarui: 8 September 2016   15:39 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artikel ini saya ikutkan lompa pk tentang restorasi film tiga dara. Kata “restorasi” sendiri merupakan kata baru bagi saya, apa sih itu artinya? Buka gugel cari pengertiannya ga ketemu. Hasil pencarian halaman pertama gugel tidak bahas pengertian, yang ada berita tentang restorasi film Indonesia. Naga bonar dan tiga dara ini. Ah, percuma (bukan percumbe, hehehehe)

Sebelum nyari di gugel memang saya sudah baca beberapa artikel teman-teman yang diikutkan lomba. Saya agak paham maksudnya, hanya tidak tahu arti harfiahnya. Okelah, gak penting juga ya. Kira-kira pemahaman saya begini mengenai restorasi film: film lama, akan ditayangkan kembali di masa sekarang. Tujuannya pasti macem-macem. Seperti yang banyak dibahas, itu aset bangsa yang (kalo bisa) jangan hilang. Juga mengenalkan pada generasi sekarang bahwa dulu banget kita pun sudah bisa membuat film berkualitas. Ternyata jiwa seni itu tidak dipengaruhi zaman. Karena saat itu pasti belum ada sekolah perfilman.

Juga, untuk menghidupkan kembali keindonesiaan kita. Ini lo kita. Ini karakter kita yang sebenarnya. Memang tidak boleh menutup diri terhadap hal-hal baru, tapi juga jangan sampai kehilangan jati diri. Maksudnya ini film Indonesia banget. Hahahahha, ini saya ngomong apaan ya.. kok kayak orang yes aja. Gini lo salah satunya, film sekarang kebanyakan ada adegan ciumannya. Padahal kita ini bangsa timur yang mestinya tabu dengan hal demikian. Film sekarang itu menjual adegan mesum. Sudah kebarat-baratan , gitu.

Ssstttt.. film tiga dara ini ada adegan ciumannya gak? Kalo ada, waduh mampus saya. Lah iya, saya nulis ini, ngomong sok dari tadi padahal belum nonton itu filmnya. Wkwkwkwkwkwk

Sebenarnya saya ragu, kalo ga ada habul-menghabulnya apa mungkin planet kentir mengangkat tema film ini? Rela keluar duit untuk sesuatu yang sama sekali tidak habul? Apakah mereka secepat itu bertobat? Ah sudahlah, itu bukan urusan saya. Saya hanya berlomba dan harus dimenangkan. qiqiqiqi

Kembali ke yang tadi. Tidak nonton filmnya, Bukan salah saya juga. Karena di tempat saya tidak ada bioskop. Saya sudah usaha sesuai petunjuk, yakni nonton trailernya di yutub. Sayangnya, saya malah gak paham. Tambah bingung. Referensi saya hanya di sini, kompasiana. Dari tulisan teman-teman. Dan tulisan kong ragile , yang berkali-kali saya baca.

Tadi pagi sempat terbersit ide untuk bertanya pada bapak saya, mengenai film ini. Untuk nambah referensi. Tapi bapak Cuma petani, mana tahu soal film. Lagipula ini film lawas banget. Dan benarlah dugaan saya, di kartu keluarga (kk) kami, bapak saya tercatat lahir tahun 1961. Karena bapak saya anak sulung, mungkin film ini dibuat sebelum kakek-nenek saya jadian. Jadi lupakan dapat tambahan materi dari bapak.

Biarlah tulisan ini semakin sempurna kengawurannya. Saya bahas isi filmnya..

Film ini, konfliknya seputar jodoh. Diceritakan, si bapak punya tiga anak, cewek semua. Anak tertua usia 29 tahun belum menikah. ini pasti menjadi dilemma, Untuk orang tua, juga adik-adiknya. Saya tahu, kan di kampung saya budaya ini masih berlaku sampai hari ini. Anak gadis tidak boleh menikah bila kakak perempuannya belum menikah. Maksudnya bila kakaknya masih perawan. Kalo kakaknya janda, boleh.

Kalo kakaknya belum pernah nikah, tapi sudah ga perawan, gimana?

Ahahahahaha.. perawan itu maksudnya dalam catatan pernikahan, bukan hasil visum. Pokoknya ga baik kalo adik melangkahi kakaknya, dalam hal nikah. Bila di kampung ada dua anak gadis bersaudara yang usianya cukup untuk menikah, si adik sudah punya pacar sementara kakaknya belum ada calon. Ini berita baik buat laki-laki. Apalagi kalo orang tuanya kaya, dan anak tertuanya cantik. Beh, si orang tua biasanya tidak pilih-pilih mantu. Asal ada yang melamar aja, kemungkinan besar diterima. Soalnya khawatir dilangkahi si adik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun