[caption id="attachment_180401" align="aligncenter" width="600" caption="Sumber: http://www.theappsmachine.com"][/caption] Beberapa hari yang lalu, saya kebagian rezeki dari nge-blog di Kompasiana. Sebenarnya bukan kali ini saya beroleh rezeki dari aktif di kompasiana. Mungkin (tanpa ada rasa membanggakan) ada beberapa hal yang membuat saya bisa bersyukur karena memperoleh banyak hal yang belum tentu orang lain memperlehnya. Hari Selasa yang lalu, saya memperoleh hadiah sebuah iPhone 3G S warna hitam dengan kapasitas 8 GB dari Blue Bird karena menjadi pemenang lomba blog Taxi Mobile Reservation. iPhone 3G S meskipun berada dua generasi di belakang iPhone 4S tetap saja perlu disyukuri. Oleh karena baru kali ini lagi menggunakan iDevice setelah beberapa tahun yang lalu sempat menggunakan iPod, tentu saja saya harus kembali belajar. Sebagai perusahaan yang secara keseluruhan mengendalikan device yang dihasilkannya, Apple Inc. perlu diberikan acungan jempol, tidak terkecuali iPhone 3G S. Dari sisi desain iPhone memang superior. Tidak salah kalau Steve Jobs sangat mencintai detail sehingga hal-hal kecil menjadi perhatiannya termasuk sekrup. Hal-hal kecil ini bisa anda lihat dimana tidaklah mudah bagi anda untuk membongkar bagian belakang iPhone. Steve Jobs telah merancang bagian belakang iPhone ini agar hanya orang tertentu saja yang bisa membukanya. Hal ini tentu berbeda dengan Android bahkan BlackBerry yang bisa anda buka bagian belakangnya dengan sangat mudah. iPhone  memiliki kasta tersendiri. Android boleh berjaya dengan banyaknya device yang beredar di pasar, namun belum ada sampai hari ini, device Android yang sebaik desain iPhone. Ketika pertama kali menggunakan iPhone 3G S tentunya adalah menghubungkan iPhone dengan iTunes. Langkah ini merupakan langkah baku yang harus dijalani. iPhone 3G S yang saya peroleh, versi iOS-nya masih 4.3.3. Oleh karena ini sekalian melakukan sinkronisasi saya lakukan update sofware ke versi 5.1.1. Sotware iOS harus didownload terlebih dahulu. Besarnya file yang harus didownload adalah 687 MB. Tentu saja besar file sebesar ini memerlukan koneksi internet yang kencang dan stabil. Untunglah hal itu kemudian dapat saya lakukan. Ada beberapa perbaikan penting dari versi 4.3.3 ke 5.1.1 yang saya dapatkan. Pertama indikator baterai yang sebelumnya tidak ada di versi 4.3.3, kini di versi 5.1.1 indikator tersebut muncul. Kedua pada versi 4.3.3 pada bagian bawah layar terdapat kata iPod, yang di versi 5.1.1 diganti dengan Music. Selain itu, beberap bugs juga diperbaiki terutama terkait dengan pemakaian baterai. Sebagai smartphone full touchscreen, layar iPhone sangat bagus. Tampilan aplikasi di layar juga sangat bagus, memudahkan bagi anda untuk mengkliknya. Navigasi sebagaimana dikatakan Steve Jobs sangat mudah. Anda akan terpana melihat bagaimana mudahnya melakukan swipe to unlock, hampir tidak lag yang saya temui ketika berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya. Oh iya, sewaktu pertama kali menghubungkan iPhone dengan iTunes, anda tentu ingin sekali memasukkan beberapa aplikasi ke iPhone. Namun tentunya anda harus membuat akun dulu (jika belum pernah memiliki akun di Apps Store). Pertama kali saya cukup bingung juga karena dihadapkan pada halaman yang mengharuskan menggunakan kartu kredit. Namun kemudian, setelah membaca-baca, ternyata saya harus mengubah dulu region Apps Store ke Amerika Serikat, lalu melakukan pendaftaran dan terakhir mendownload aplikasi. Aplikasi apa yang pertama saya download? Bisa anda tebak, yaitu aplikasi social network semisal Twitter, Google Plus dan Facebook. Setelah itu aplikasi kompas.com, detik dan beberapa permainan. Tampilan aplikasi-aplikasi tersebut di layar iPhone 3G S sangat bagus. Terakhir, terima kasih banyak kepada Kompasiana, Blue Bird Group, Mbak Wulan, Ibu Noni Purnomo, Kang Harris Maulana dan rekan-rekan di Blogger Bogor serta Kompasianer. Eh apakah saya kabur dari Android? Oh tentu saja tidak! Note: Foto iPhone 3G S belum sempat diupload