Mohon tunggu...
Kimi Raikko
Kimi Raikko Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Just Another Days In Paradise \r\n\r\n \r\n\r\n\r\n \r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Trio Macan dan #3macan2ribu yang Menggelikan

5 September 2012   05:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:54 5701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_197337" align="aligncenter" width="400" caption="Ida Ayu S atau @TrioMacan2000, Sumber: 2.bp.blogspot.com"][/caption] Kejayaan itu teramat singkat. Mungkin sebuah kalimat yang tepat untuk menggambarkan bagaimana akun @TrioMacan2000 yang pernah menjadi idola sekian banyak pengguna Twitter karena tweet-nya yang teramat berani mengenai banyak hal. Boleh dikatakan, @TrioMacan2000 adalah bintang Twitter dari Indonesia. Tweet-nya menyengat pihak-pihak yang tidak disukainya atau yang tidak disukai oleh pihak yang membayarnya. Saya tidak mencatat, siapa saja yang sudah jadi korban tweet-nya selama berkarier sebagai tukang tweet di Twitter. Akan tetapi saya percaya sangat banyak pihak yang merah telinganya ketika banyak hal tentangnya di-tweet oleh Trio Macan, terlepas benar atau salah. Keterkenalan Trio Macan menjadi-jadi ketika Pilkada DKI berlangsung. Sampai sekarangpun akun ini masih aktif dan terus melakukan tweet. Hal yng tidak kita ketahui adalah siapa sebenarnya Trio Macan. Mengapa ia selalu melakukan tweet dengan tuduhan tertentu terhadap orang tertentu. Bagi saya sendiri, fenomena Trio Macan ini lebih karena kebablasan pengguna media sosial khususnya Twitter di Indonesia. Kebebasan yang diartikan seenaknya dan tidak takut ada aturan hukum yang bisa menjeratnya membuat akun ini dengan leluasa memberikan data-data tertentu yang mungkin sumir. Data-data tersebut dikompilasi dengan opini Trio Macan sendiri, yang menurut banyak orang, tergantung siapa yang bayar. Kita bisa melihat kronologinya. Kalau tidak salah, di putaran pertama Pilkada DKI, Trio Macan menjelek-jelekkan pasangan Foke-Nara, namun hal ini berubah 180 derajat ketika akan berlangsung putaran kedua. Trio Macan berganti haluan menyerang pasangan Jokowi - Ahok dengan bermacam Tweet yang menyudutkan pasangan tersebut. Perubahan 180 derajat tersebut, tidak akan terjadi jika pemegang akun ini adalah pribadi dan memang ditujukan untuk memberikan pandangannya sesuai dengan data valid yang dimilikinya. Ada kecenderungan akun Trio Macan dikelola oleh banyak orang yang memiliki tujuan tertentu dan lebih kepada money oriented. Hal ini bisa dibuktikan dengan perubahan sikap seperti yang ditunjukkan oleh gambar berikut ini. [caption id="attachment_197329" align="aligncenter" width="500" caption="Inkonsistensi @TrioMacan2000 via akun Twitter Ndoro Kakung"]

13468214951437399817
13468214951437399817
[/caption] Namun, tentu bila anda pengguna Twitter yang sangat aktif, lama-kelamaan tweet Trio Macan itu akan terasa makin hambar. Ibarat orang haus, saat pertama kali bertemu dengan Tweet Trio Macan seperti mendapat berkah segelas air untuk diminum. Lama kelamaan anda tidak butuh air lagi karena sudah tidak haus. Demikian pula pengguna lain, makin lama akan makin bosan dengan tweet yang selalu saja menuduh orang lain sehingga muncullah perlawanan. Bagusnya, perlawanan itu saya lihat tidaklah berupa penghinaan terhadap fisik atau segala apa yang terkait dengan pribadi Trio Macan. Perlawanan itu menggunakan tanda pagar (tagar) #3macan2ribu yang sebagian saya lihat lebih kepada lelucon yang diambil dari Tweet yang dilakukan oleh Trio Macan sendiri, seperti konspirasi Yahudi, Soros, minta klu-tweet atau lainnya. Coba kita perhatikan beberap tweet dengan tagar #3macan2ribu berikut ini.
1346821727479802786
1346821727479802786
13468217471736348418
13468217471736348418
13468218902008851413
13468218902008851413
Tentunya sangat masih banyak tweet dengan tagar #3macan2ribu ini. Untungnya pengguna Twitter tidak kehilangan akal untuk mengumpulkannya di Chirpsory seperti di LINK ini. Banyaknya pihak yang ikut serta dalam memojokkan Trio Macan bisa berarti bahwa akun ini sudah habis. Ia tidak bisa lagi seenaknya menuduh orang lain karena akan ada perlawanan, baik langsung maupun tidak. Apa yang dapat kita lihat dalam hal kasus Trio Macan yang tiba-tiba seperti jatuh dari langit ketujuh ke dasar samudra di ranah Twitter? Pertama, ada kecenderungan, media sosial seperti Twitter yang hanya berkarakter 140 digunakan secara salah kaprah atau untuk tujuan uang dengan cara-cara tidak benar. Ada kesan bahwa ketika seseorang melakukan Tweet, ia tidak perlu bertanggung jawab atas tweet yang dilakukannya tersebut. Hal ini karena memang hampir tidak ada undang-undang yang fokus sebagai watch dog media sosial. Hal ini menjadikan interaksi di Twitter sangat cair. Setiap akun tertentu, tak segan-segan mengatakan pengguna lainnya anjing, babi, koruptor dan banyak lainnya seenak perut mereka. Padahal di ranah offline, hinaan seperti itu mungkin berujung kepada perkelahian. Demikian juga tweet yang dilakukan Trio Macan, ia tidak segan, dengan informasi yang sangat sedikit ia miliki, menuduh pihak tertentu. Apalagi kondisi perpolitikan di Indonesia selalu berada di atas suhu 100 derajat celsius. Ini menjadikan akun seperti Trio Macan leluasa mencari ketenaran dan uang melalui Twitter. Kedua, banyak pengguna Twitter lugu yang menerima mentah-mentah (langsung melakan retweet) suatu tweet yang memojokkan pihak tertentu tanpa melihat apakah tweet tersebut benar atau tidak. Ini merupakan kecenderungan yang sangat terasa karena pengguna Twitter ikut melakukan re-tweet sehingga tweet yang awalnya biasa saja menjadi heboh. Untuk itu perlu kiranya pengguna Twitter lebih mengenal tweet dan selektif dalam melakukan re-tweet agar hinaan atau tuduhan terhadap pihak tertentu tidak menyebar seenaknya, sementara yang melakukan tweet malah tertawa-tawa. Ketiga, Twitter memiliki pengguna yang lebih tua dibandingkan Facebook dan dari beberapa survei terdahulu terlihat bahwa sangat sedikit remaja yang menggunakan Twitter. Biasanya pengguna Twitter berada pada rentang usia 18 tahun ke atas. Dalam kaintannya dengan kondisi perpolitikan dan Pilkada DKI, tentu saja media Twitter merupakan tempat yang cocok untuk membuka data-data tertentu yang sensitif karena rentang usia ini merupakan  mereka yang peduli pada kondisi di sekitarnya. Keempat, ketiadaan perangkat undang-undang sebagai watch dog pengguna media sosial membuat perilaku pengguna sosial kebablasan. Media sosial seperti Facebook dan Twitter seperti hutan belantara tanpa aturan. Jika anda dihina, dilecehkan atau dituduh mungkin akan sulit bagi anda untuk melaporkan hal tersebut karena ketiadaan undang-undang khusus yang menangani hal ini. Kelima, pembalasan yang sempurna. Meskipun terkenal dan  sekian banyak melakukan tweet yang memojokkan pihak lain, akhirnya Trio Macan jatuh juga karena pengguna Twitter tidak seluruhnya  orang bodoh. Bagi saya melihat banyaknya tweet dengan tagar #3macan2ribu ini membuktikan bahwa anda tidak bisa selalu menjadi  orang suci di ranah Twitter. Anda tidak bisa seenaknya memojokkan orang lain atas pesanan pihak yang membayar Anda karena rahasia jelek anda suatu waktu akan terbuka. Di Twitter pembalasan pihak yang anda rugikan bisa sangat sempurna, yaitu dengan tweet dan nama anda  sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun