[caption id="attachment_161958" align="aligncenter" width="640" caption="Jarno Trulli, sumber: http://images.planetf1.com"][/caption] Apa jadinya jika Italia benar-benar tidak ada lagi di balapan F1? Padahal F1 sendiri tidak lepas dari nama sebuah tim F1, Ferrari yang merupakan tim penuh sejarah dan sangat terhormat. Demikianlah, memasuki musim balapan 2012 ini, tidak akan ada lagi pebalap asal Italia yang beradu kecepatan di trek setelah satu-satunya pebalap Italia yang tersisa, Jarno Trulli akhirnya didepak oleh tim Caterham (dulu Team Lotus) dan digantikan oleh Vitaly Petrov, mantan pebalap Renault (kini Lotus). Italia tentunya penuh dengan sejarah balapan. Tidak hanya balapan F1, balapan motor kelas MotoGP masih dikuasai seorang legenda hidup asal Italia, Valentino Rossi. Namun sayangnya di balapan F1, nama pebalap Italia tidak kunjung bersinar. Hanya nama tim yang mendunia, yaitu Ferrari. Anehnya lagi sebagai tim Italia sendiri, sudah cukup lama Ferrari tidak memakai jasa pebalap Italia sebagai pebalap utama mereka. Rumor akan digantikannya Trulli sudah lama terdengar meskipun ia sudah dipastikan sebagai pebalap oleh tim Caterham sebelumnya, berpasangan dengan pebalap Finlandia Heikki Kovalainen. Beberapa waktu yang lalu, Trulli juga memastikan bahwa posisinya aman. Namun, tidak lama kemudian, tepatnya kemarin tim Caterham merilis bahwa mereka merekrut Vitaly Petrov sebagai pebalap untuk menggantikan Jarno Trulli. Petrov sebelumnya diisukan akan menjadi pebalap tes bagi supplier ban F1, Pirelli. Petrov yang tersingkir dari tim Renault (kini Lotus) akibat datangnya dua pebalap baru, yaitu Kimi Raikkonen dan Grosjean, memiliki sponsor dengan uang miliaran rupiah dibelakangnya, yaitu produsen mobil Rusia, Lada. Tentu akan sangat sayang sekali, seorang pebalap dengan sponsor kuat menganggur padahal prestasinya tidak bisa dikatakan jelek. Hal inilah yang mendorong Caterham untuk merekrut Petrov. Tambahan uang dari sponsor yang dibawa Petrov cukup bagus untuk makin mengukuhkan keberadaan tim asal Malaysia tersebut di balapan F1. Dengan didepaknya Trulli dari kursi pebalap di Caterham, komposisi pebalap F1 berdasarkan asal negara akan menjadi 5 Jerman, 3 Inggris, 3 Amerika Utara, 2 Australia, 2 Prancis, 2 Finlandia, 2, Spanyol, 1 Meksiko, 1 Jepang, 1 Belanda, 1 India dan 1 Rusia. Trulli merupakan pebalap kaya pengalaman, pernah di Jordan, Renault, dan Toyota. Trulli menanggapi didepaknya dirinya oleh Caterham dengan kalem. Ia cukup bersyukur bisa bekerja saam dengan tim asal Malaysia itu selam dua tahun. Ia tidak menyesal akhirnya tim mendepaknya. Namun ia mengatakan bahwa F1 tanpa pebalap dari Italia adalah a shame dan menyalahkan Italia akan tidak adanya renegerasi pebalap Italia di F1. Bila kita lihat lebih jauh, Trulli yang kini berusia 37 tahun tidak diikuti oleh pebalap Italia lainnya yang lebih muda. Artinya regenerasi pebalap F1 dari Italia cukup terlambat dibandingkan dengan negara lain di Eropa seperti Jerman dan Inggris. Ferrari sendiri sebagai tim asal Italia, lebih suka memakai jasa pebalap non Italia sebagai pebalap utama mereka. Meskipun kemudian akhirnya Ferrari kembali menghidupkan program pebalap muda mereka, namun gap yang tercipta sudah dalam. Stefano Domenicalli, pimpinan tim F1 Ferrari menyatakan kesedihannya karena akhirnya tidak ada lagi pebalap asal Italia yang bertarung di balapan F1. Ia bersedih setelah sekian tahun, kini F1 tidak lagi ada pebalap asal Italia dan berharap beberapa waktu ke depan akan ada pebalap Italia yang mungkin saja membela Ferrari. Namun melihat persaingan perebutan kursi pebalap yang sangat ketat, saya percaya keinginan ini tidak akan mudah terlaksana. Bahkan untuk tim Ferrari yang notabene berasal dari Italia. Keputusan Caterham untuk mendepak satu-satunya pebalap Italia tentu saja bukan didasarkan kepada asal negara pebalap tertentu. Ini semata kepentingan tim dan menjaga agar mereka tetap berada di F1 yang sangat butuh dana. Sebagaimana diketahui Trulli merupakan pebalap dengan skill tinggi dan tidak bersponsor. Pengalamannya di balapan F1 sangat bagus untuk dijadikan pelajaran bagi tim. Namun hal tersebut belum tentu 100% menjadi alasan untuk mempertahankannya. Hiekki Kovalainen yang merupakan teman satu tim Trulli juga sudah cukup lama di F1. Ia sudah pernah berada di Renault dan McLaren dan telah dua tahun di Caterham. Dengan direkrutnya Petrov, Heikki akan menjadi tumpuan tim dan Petrov akan menjamin dana sponsor. Dengan demikian, peran Trulli akan digantikan oleh Heikki yang juga sudah cukup punya pengalaman dalam mengembangkan mobil untuk bersaing di kelas menengah, bukan untuk bersaing di kelas atas bersama Ferrari, McLaren dan Red Bull Racing. Didepaknya Trulli tentunya berdasarkan analisis yang bukan sembarangan. Bila diperhatikan di tahun lalu, Trulli selalu kalah bersaing dibandingkan Heikki. Selain itu faktor usia menjadi pertimbangan serta sponsor besar yang dibawa oleh Petrov akan menolong Caterham untuk tetap eksis di F1. Sumber: PlanetF1.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H