Mohon tunggu...
Kimi Raikko
Kimi Raikko Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Just Another Days In Paradise \r\n\r\n \r\n\r\n\r\n \r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jayalah Bung Karno, Apapun Itu Artinya

6 Juni 2012   05:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:21 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1338960102388624136

[caption id="attachment_181103" align="aligncenter" width="600" caption="Ibu Fatmawati, Guntur dan Soekarno, sumber: http://theindonesiantifa.blogspot.com"][/caption] Selamat Ulang Tahun Bung Karno! Hari ini, 6 Juni 2012, merupakan ulang tahun ke-111 tahun, Putra Sang Fajar, Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia, Ir. Soekarno. Menurut catatan sejarah, Bung Karno lahir saat fajar pada tanggal 6 Juni 1901, makanya ia diberi gelar Putra Sang Fajar. Lambert Giebels mencatat:

Soekarno pernah bercerita ketika masih kanak-kanak ia pernah duduk di pangkuan ibunya di serambi depan rumah menyaksikan fajar menyingsing. Ibunya berkata bahwa ia melahirkan Soekarno pada saat matahari merekah di ufuk timur. Ia memberi nama anaknya Fajar dan meramalkan : Engkau anakku akan menjadi masyur, kau akan menjadi pemimpin besar bangsamu karena ibumu melahirkan kamu pada saat fajar menyingsing.

Demikianlah ramalan sang ibu menjadi kenyataan. Soekarno tidak hanya masyur di negaranya sendiri, tetapi juga di beberapa negara lain. Kemasyuran tersebut sambung-menyambung dengan keturunan Soekarno. Megawati pernah menduduki tempat yang pernah diduduki oleh ayahnya, Presiden Republik Indonesia. Tentu sudah banyak di antara kita yang membaca sejarah, betapa peran Soekarno sangat vital dalam memerdekakan Indonesia. Saya beruntung sekali, pernah membaca beberapa buku tentang Soekarno, salah satunya Soekarno, Biografi 1901-1950. Buku ini merupakan bagian pertama dari dua bagian karangan Lambert Giebels. Selain itu sosok Soekarno juga saya baca dari Sjahrir, Politik dan Pengasingan di Indonesia dan beberapa buku biografi Bung Hatta. Apa yang dapat kita simpulkan dari seorang Soekarno? Soekarno adalah Soekarno, itu pasti. Jika kita ikuti riwayatnya, orang ini memang memiliki takdir tertentu. Membawa sebuah kawasan yang sudah sekian ratus tahun dijajah oleh Belanda dan Jepang, bukan perkara yang gampang. Meski banyak yang kritis bahwa kemerdekaan tersebut ada unsur Jepang, namun intinya adalah merdeka. Banyak kritikan terhadap Soekarno, tentu saja. Ibarat pohon, semakin tinggi, semakin kuat angin menerpa. Kita bisa membaca Rosihan Anwar yang mambagi Soekarno kepada dua masa, yaitu masa muda dan masa tua (setelah menjadi presiden). Menurutnya, Soekarno muda adalah seorang yang demokratis, seorang yang tahu benar apa yang dicita-citakannya dan bergerak untuk mencapai hal tersebut. Soekarno tua adalah seorang yang sangat berkuasa hingga tak mengijinkan siapa pun menganggu kekuasaannya tersebut. Apa pun itu, sebagai seorang pengagum Sutan Sjahrir, saya sangat terkesan dengan Soekarno. Kita bisa melihat, ketika proklamasi akan dikumandangkan, tidak Tan Malaka, tidak juga Sutan Sjahrir yang mengucapkan pidato kemerdekaan tersebut. Dua tokoh ini meskipun anti Jepang, namun pengaruh mereka terbatas. Maka Soekarno adalah pilihan terbaik, ia dikenal semua lapisan masyarakat dan juga pemerintahan Jepang. Tentu akan menghasilkan carita berbeda seandainya Tan Malaka yang memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Apalagi Sutan Sjahrir, meskipun ia pernah mengirimkan teks proklamasi versi  dirinya sendiri ke Cirebon untuk dibacakan sebelum tanggal 17 Agustus 1945. Tak banyak pemimpin seperti Soekarno. Hidupnya penuh warna, dari merebut kemerdekaan dari penjajah hingga harus rela turun tahta dari jabatan Presiden karena dipaksa Orde Baru. Belum lagi kegemarannya terhadap perempuan. Konsep Nasakom yang diusungnya dan masih banyak lainnya. Soekarno adalah sedikit bintang yang akan terus bersinar meskipun bintang itu secara nyata sudah tidak ada lagi, bahkan dari beberapa puluh tahun yang lalu. Pengorbanannya bagi negeri ini tiada bisa dihitung. Generasi muda sekarang dan seterusnya, pemimpin sekarang dan seterusnya mungkin tidak akan pernah melahirkan Soekarno baru. Soekarno adalah citra tersendiri sehingga tidak mungkin akan ada tokoh lain seperti dirinya. Selamat ulang tahun Bung Karno. Jayalah Soekarno apapun itu artinya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun