[caption id="attachment_170164" align="aligncenter" width="600" caption="Instagram for Android, sumber: http://marketingland.com"][/caption] Apa jadinya bila sebuah aplikasi yang sudah satu setengah tahun berada di Apple Store kemudian jangkauannya diperluas ke platform Android? Selama ini pengguna iOS terutama iPhone merasa bahwa aplikasi yang termasuk populer bahkan aplikasi nomor satu di bidang fotografi, Instagram merupakan aplikasi eksklusif bagi pengguna iPhone atau iOS umumnya. Namun sejak kemarin, aplikasi ini secara resmi juga tersedia bagi pengguna Android yang nyata-nyata sering disindir oleh pengguna iPhone sebagai kaum yang suka gratisan. Bermacam reaksi dari pengguna iPhone muncul setelah Instagram resmi bisa diundul di Google Play. Perlu diketahui tidak butuh waktu lama, kurang dari 24 jam, Instagram sudah diunduh lebih dari sejuta oleh pengguna Android. Ini membuktikan bahwa meskipun ada aplikasi serupa di Google Play (aka Android Market), Instagram memiliki daya magis tersendiri sehingga membuat minat para pengguna Android untuk mengunduh kemudian menggunakan aplikasi ini. Kemarin saya juga sudah mengunduh dan menginstall Instragram. Aplikasi ini saya kategorikan cool, pembuatnya pastilah seorang cerdas yang tahu kebutuhan konsumen yang ingin mengubah foto yang mereka ambil dengan berbagai latar yang bagus. Secara keseluruhan, meskipun katanya masih terdapat bugs, saya senang dengan aplikasi ini, meskipun saya bukanlah orang yang sering mengambil foto dengan menggunakan smartphone. Kembali kepada reaksi pengguna iPhone terhadap dirilisnya Instragram untuk Android. Sebuah tweet di Twitter menunjukkan kesan merendahkan pengguna Android oleh pengguna iPhone. Tweet dari akun yang bernama @Joel itu adalah sebagai berikut.
Instagram went from a gated community to section 8 all in 1 day
Dalam Tweet tersebut disebutkan sebuah clue yaitu Section 8. Apa itu section 8? Section 8 adalah voucher kepemilikan rumah bagi penduduk Amerika Serikat yang berpendapatan rendah. Biasanya, mengutip dari kompas.com, program dari Pemerintah Amerika Serikat ini terkait bantuan perumahan untuk rakyat miskin hingga nantinya cukup mandiri untuk membeli rumah sendiri. Perumahan subsidi itu umumnya terletak di daerah kumuh perkotaan. Merujuk kepada tweet di atas jelas sekali, pengguna iPhone dengan akun Twitter @Joel tersebut menyindir bahwa pengguna Android kaum berpendapatan rendah layaknya penduduk AS yang dinaungi oleh program Section 8. Saya rasa sebuah hal yang sangat lucu melihat reaksi pengguna iPhone ini. Lucu, tentu saja karena sebagai aplikasi, bisa diluncurkan di platform apa saja sekehendak pencipta aplikasi tersebut. Semestinya jika Apple Inc. yang menciptakan aplikasi Instagram ini barulah pengguna iPhone merasa dan jumawa bahwa Instagram khusus bagi mereka. Namun developernya saja bukan Apple Inc., meskipun aplikasi ini terlebih dahulu populer di sana dengan pengguna sekitar 30 juta. Ada juga pengguna iPhone yang tidak mau di-follow oleh mereka yang menggunakan Instagram versi Android. Cukup aneh tentunya melihat hal ini karena sekali lagi, saya tak pernah membaca bahwa Instagram adalah aplikasi eksklusif bagi pengguna iOS. CNet dalam laporannya hari ini juga mengulas hal yang sama. Dari judul artikel saja kita bisa mengetahui, betapa gusarnya pengguna iPhone terhadap dirilisnya Instagram untuk Android. Artikel yang berjudul iPhone users: Android is ruining our Instagram club membuktikan ada pengguna iOS yang merasa bahwa sekali lagi aplikasi Instagram adalah eksklusif bagi pengguna iOS Apple Inc. Tentunya hal ini tidak bisa diterima terutama karena penyebaran perangkat Android yang lebih masif ketimbang iPhone. Saat ini bila kita ambil data terakhir ada sekitar 750 ribu perangkat android yang diaktifkan setiap harinya. Secara keseluruhan minimal ada 200 juta pengguna Android di seluruh dunia. Di antara 200 juta tersebut bila kita perkirakan 50% nya menyukai aplikasi Instagram, akan ada 100 juta pengguna Instagram baru selain pengguna iOS. Ini merupakan potensi pasar yang sangat besar yang tidak bisa dilewatkan begitu saja. Tentunya sebagai developer, makin banyak sebuah aplikasi diunduh dan digunakan, makin baguslah bagi developer tersebut. Patut juga dipikirkan, bahwa pengguna iOS sepertinya terlalu jumawa dengan apliaksi Instagram yang mereka pakai selama ini. Mereka telah addicted dengan aplikasi ini dan kemudian mengambil kesimpulan sendiri. Mereka karena 18 bulan Instagram  berada di iOS merasa aplikasi ini untuk mereka saja. Pandangan ini tentu sesuatu yang salah karena tidak ada perjanjian yang mengikat developer Instagram dengan pengguna iOS untuk menjadikan Instragram hanya eksklusif bagi pengguna iOS. Terakhir, sebuah tweet dari teman saya @gurubimbel membuat saya makin tertawa hingga sakit perut. Tweet tersebut adalah sebagai berikut:
Pengguna iPhone dan iPod seketika uninstall #instagram karena stlh di rilis di Google Play too mainstreamed katanya
Bila kita simpulkan tweet di atas, ternyata ada juga pengguna iOS iPhone dan iPod yang kecewa berat setelah dirilisnya Instagram untuk Android hingga melakukan uninstall di perangkat mereka. Sekali lagi sesuatu yang aneh sering terjadi, akan lebih aneh lagi jika menganggap sebuah aplikasi eksklusif untuk pengguna iOS padahal developer pembuat aplikasi tersebut tidak mengatakan hal tersebut. Pengguna Android Tanggapan pengguna Android setelah dirilisnya Instagram untuk Android jelas berbeda. Banyak pengguna Android yang senang dengan aplikasi ini sehingga mereka langsung melakukan downloa meskipun ada beberapa fitur yang belum tersedia. Jumlah download yang lebih dari sejuta kurang dari 24 jam membuktikan bahwa developer Instagram mengambil langkah bagus dengan merilis Instagram versi Android. Ini membuktikan pengguna Android tidak bisa diabaikan begitu saja. Jumlah mereka yang sangat banyak merupakan daya tarik luar biasa bagi developer untuk membuat aplikasi bahkan merilis aplikasi yang selama ini hanya berada di iOS seperti Instagram. Selamat ber-Instagram Ria pengguna Android!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H