Mohon tunggu...
Kimi Raikko
Kimi Raikko Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Just Another Days In Paradise \r\n\r\n \r\n\r\n\r\n \r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Google Lakukan Re-Organisasi Besar-Besaran

12 April 2011   08:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:53 1343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_101233" align="aligncenter" width="670" caption="Sumber: http://images.cdn.fotopedia.com"][/caption] Setelah resmi menjabat CEO Google pada tanggal 4 April yang lalu, sesuai dengan filosofi start-up yang dianutnya, Larry Page secara cepat melakukan reorganisasi di Google. Tidak tanggung-tanggung, barangkali inilah reorganisasi besar-besaran yang pernah dilakukan Google setelah CEO lama diganti dengan yang baru. Filosofi Google pun mulai dirubah oleh Larry Page dengan menekankan kepada pembagian tugas dan wewenang atau desentralisasi. Hal ini mengubah filosofi terpusat yang sebelumnya dijalankan oleh CEO lama Eric Schmidt. Sumber-sumber mengatakan bahwa Larry Page  ingin menjalankan Google layaknya Steve Jobs menjalankan Apple. Kepemimpinan yang kolegial dan terdesentralisasi di mana masing-masing bawahannya diberikan kebebasan untuk mengambil keputusan-keputusan penting sementara Larry Page lebih terlibat untuk hal yang sangat penting saja. Model kepemimpinan ini sebenarnya telah berhasil dilakukan Google di  Android di mana Andy Rubin menjadi CEO dan di YouTube dimana Salar Kamangar menjadi CEO yang baru. Keberhasilan dua bagian ini menginspirasi Page untuk terus menularkannya ke bagian lain di Google. Page ingin semua bagian makin independen, mengambil keputusan bagi  mereka tanpa dipengaruhi oleh pendapatnya sebagai CEO sehingga bagian tersebut lebih cepat tumbuh dan berkembang. Berikut ini merupakan jabatan baru yang berada di bawah Larry Page setelah reorganisasi dilakukan. 1. Local and commerce  ditempati oleh Jeff Huber 2. Search ditempati oleh Alan Eustace 3. Advertising ditempati oleh Susan Wojcicki 4. Android ditempati oleh Andy Rubin 5. YouTube ditempati oleh  Salar Kamangar 6. Social ditempati oleh Vic Gundotra 7. Chrome ditempati oleh Sundar Pinchai Sebelumnya, produk manajer Google yang sangat sukses, Jonathan Rosenberg telah mengajukan pengunduran diri sebelum reorganisasi ini dilakukan. Sumber digitaldaily.allthingsd.com menyatakan bahwa pengunduran diri ini untuk mengantisipasi reorganisasi yang akan dilakukan oleh Larry Page. Dengan reorganisasi ini Larry Page berharap Google lebih kuat dengan jajaran eksekutif yang kuat, berdiri sendiri dan tidak selalu dicampuri urusannya. Larry Page  ingin  memberdayakan bawahannya dan semua karyawan Google, membiarkan mereka mengambil risiko dan memberi mereka wewenang lebih besar atas keputusan. [caption id="attachment_101038" align="alignleft" width="400" caption="Marissa Mayer, sumber: businessinsider.com"][/caption] Namun walau dalam  reorganisasi dilakukan selalu ada pihak yang kurang beruntung. businessinsdier.com melaporkan salah satu eksekutif yang terlempar dari proses ini adalah Marissa Mayer. Marissa Mayer dulunya merupakan orang dalam bisnis inti Google, yaitu mesin pencarian. Ia kemudian dipindahkan ke bagian Local and Commerce dan menjadi kepalanya. Kini bagian ini dipimpin oleh Jeff Huber sehingga Marissa Mayer harus melaporkan pekerjaannya kepada Jeff bukan lagi kepada Larry Page. Hal ini menguatkan dugaan bahwa Mayer merupakan salah satu yang jadi pecundang dalam reorganisasi Google kali ini. Daftar pecundang tentu juga bisa diberikan kepada Jonathan Rosenberg karena perannya sebagai pihak yang melakukan intermediasi antara manajer dengan CEO Google telah dihapus oleh Larry Page karena Larry Page ingin langsung berhubungan dengan manajer tanpa ada pihak yang mengintermediasi hal tersebut sehingga Jonathan memilih mengundurkan diri. Orang ketiga yang menjadi pecundang adalah David Drummond yang dulunya berada di bidang Chief Legal Officer, namun sekarang Google memiliki General Counsel yang dikepalai oleh Kent Walker sehingga posisi David  menjadi mubazir. Masih banyak eksekutif yang menjadi pecundang dalam reorganisasi Google kali ini termasuk seorang perempuan bernama Shona Brown yang selama ini merancang struktur organisasi di Google. Menurut Larry Page struktur organisasi yang dirancang oleh Shona Brown membuat Google lambat bereaksi terhadap kemajuan dan ancaman dari Facebook. Selain para pecundang tentu ada juga yang menjadi pemenang. Dua di antara banyak pemenang ini yang paling menonjol adalah Andy Rubin dan Salar Kamangar. Andy Rubin terkenal dengan kesuksesannya menghacurkan kejayaan  sistem operasi smartphone Symbian dari Nokia sehingga memaksa Nokia beralih kepada Microsoft. Perkembangan Android melebihi perkiraan banyak analis sehingga Andy Rubin sangat pantas untuk terus memimpin Android. Diperkirakan di tahun 2013 nanti akan ada paling kurang 130 juta smartphone berbasis Android. Android  dibeli oleh Google di tahun 2005 dan dibiarkan tumbuh sendiri, independen dan  eksekutif Google tidak turut campur dalam kegiatan sehari-hari di sana. Model kepemimpinan Rubin yang independen dan tidak tergantung kepada CEO Google ini menjadi inspirasi Larry Page dalam melakukan reorganisasi kali ini. [caption id="attachment_101039" align="alignright" width="400" caption="Salar Kamangar, sumber:businessinsider.com"]

13025034661689047959
13025034661689047959
[/caption] Berikutnya adalah Salar Kamangar. Pria keturunan Iran berusia 34 tahun ini telah mengubah YouTube dan merupakan contoh lain dari keberhasilan Google membiarkan divisi yang ada di dalam tubuhnya untuk berkembang sendiri serta independen. Salar Kamangar sendiri baru bergabung dengan YouTube di tahun 2008 dan dalam tiga tahun berhasil menjadi CEO di YouTube. Saat ini, YouTube dikunjungi oleh lebih 500 juta orang sebulan dan telah melahirkan banyak orang terkenal termasuk Justin Bieber dan Norman Kamaru dari Indonesia. Eksekutif lain yang termasuk kepada pemenang adalah Sundar Pichai. Orang pintar ini merupakan kepala dari browser Google, yaitu Google Chrome. Google Chrome sebagaimana banyak diberitakan merupakan browser paling aman saat ini karena tidak bisa di-hack oleh para hacker. Chrome juga mengalami pertumbuhan pasar yang sangat pesat, hampir 120 juta orang saat ini menggunakan Chrome dalam waktu dua tahun saja. Baru-baru ini, Sundar Pichai ditawari sebagai produk manajer oleh CEO Twitter, Jack Dorsey namun Larry cepat-cepat memagarinya dengan memberikan uang sebesar 50 juta dollar AS. Daftar mereka yang beruntung bertambah dengan masuknya nama Vic Gundotra. Vic Gundotra diserahi tugas sebagai CEO di bidang social media dan tentu saja Larry Page berharap Vic segera menemukan formula yang paling tepat untuk membunuh Facebook. Hal ini ditanggapi oleh Vic dengan menggantung sebuah lukisan berangka tahun 1887 berjudul Emerald Sea untuk memacu karyawannya menghasilkan sesuatu agar tidak terus tertinggal dari Facebook. Tidak lama kemudian nama lukisan ini menjadi sebuah proyek yang kemudian melahirkan Google +1 untuk menyaingi LIKE button dari Facebook dan retweet button dari Twitter. Reorganisasi Google kali ini tampaknya merupakan langkah penting yang akan menentukan nasib mereka di kemudian hari terutama dalam rangka persaingan dengan Facebook. Larry Page tampaknya menekankan pada insinyur untuk menempati posisi-posisi kunci, bukan kepada mereka yang berasal dari bidang manajemen. Larry Page  ingin kepemimpinan terdesentralisasi, meniru apa yang dipraktekkan oleh Steve Jobs di Apple dan Jeff Bezos di Amazon. Sejauh ini, menurut sebuah sumber, perubahan kepemimpinan dan reorganisasi ini mendapat sambutan hangat karyawan Google di  Mountain View, California. Nah setelah reorganisasi, apa langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh Larry Page? Mungkinkah sebentar lagi Google akan meluncurkan social media versi mereka? Kita tunggu saja. Baca Juga: Google Bayar Jutaan Dollar Pegawainya agar Tidak Bekerja di Twitter Google +1 untuk Pencarian Sosial Lebih Baik Larry Page, CEO dan Gaya Kepemimpinan Start-Up

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun