[caption id="attachment_101233" align="aligncenter" width="670" caption="Sumber: http://images.cdn.fotopedia.com"][/caption] Setelah resmi menjabat CEO Google pada tanggal 4 April yang lalu, sesuai dengan filosofi start-up yang dianutnya, Larry Page secara cepat melakukan reorganisasi di Google. Tidak tanggung-tanggung, barangkali inilah reorganisasi besar-besaran yang pernah dilakukan Google setelah CEO lama diganti dengan yang baru. Filosofi Google pun mulai dirubah oleh Larry Page dengan menekankan kepada pembagian tugas dan wewenang atau desentralisasi. Hal ini mengubah filosofi terpusat yang sebelumnya dijalankan oleh CEO lama Eric Schmidt. Sumber-sumber mengatakan bahwa Larry Page  ingin menjalankan Google layaknya Steve Jobs menjalankan Apple. Kepemimpinan yang kolegial dan terdesentralisasi di mana masing-masing bawahannya diberikan kebebasan untuk mengambil keputusan-keputusan penting sementara Larry Page lebih terlibat untuk hal yang sangat penting saja. Model kepemimpinan ini sebenarnya telah berhasil dilakukan Google di  Android di mana Andy Rubin menjadi CEO dan di YouTube dimana Salar Kamangar menjadi CEO yang baru. Keberhasilan dua bagian ini menginspirasi Page untuk terus menularkannya ke bagian lain di Google. Page ingin semua bagian makin independen, mengambil keputusan bagi  mereka tanpa dipengaruhi oleh pendapatnya sebagai CEO sehingga bagian tersebut lebih cepat tumbuh dan berkembang. Berikut ini merupakan jabatan baru yang berada di bawah Larry Page setelah reorganisasi dilakukan. 1. Local and commerce  ditempati oleh Jeff Huber 2. Search ditempati oleh Alan Eustace 3. Advertising ditempati oleh Susan Wojcicki 4. Android ditempati oleh Andy Rubin 5. YouTube ditempati oleh  Salar Kamangar 6. Social ditempati oleh Vic Gundotra 7. Chrome ditempati oleh Sundar Pinchai Sebelumnya, produk manajer Google yang sangat sukses, Jonathan Rosenberg telah mengajukan pengunduran diri sebelum reorganisasi ini dilakukan. Sumber digitaldaily.allthingsd.com menyatakan bahwa pengunduran diri ini untuk mengantisipasi reorganisasi yang akan dilakukan oleh Larry Page. Dengan reorganisasi ini Larry Page berharap Google lebih kuat dengan jajaran eksekutif yang kuat, berdiri sendiri dan tidak selalu dicampuri urusannya. Larry Page  ingin  memberdayakan bawahannya dan semua karyawan Google, membiarkan mereka mengambil risiko dan memberi mereka wewenang lebih besar atas keputusan. [caption id="attachment_101038" align="alignleft" width="400" caption="Marissa Mayer, sumber: businessinsider.com"][/caption] Namun walau dalam  reorganisasi dilakukan selalu ada pihak yang kurang beruntung. businessinsdier.com melaporkan salah satu eksekutif yang terlempar dari proses ini adalah Marissa Mayer. Marissa Mayer dulunya merupakan orang dalam bisnis inti Google, yaitu mesin pencarian. Ia kemudian dipindahkan ke bagian Local and Commerce dan menjadi kepalanya. Kini bagian ini dipimpin oleh Jeff Huber sehingga Marissa Mayer harus melaporkan pekerjaannya kepada Jeff bukan lagi kepada Larry Page. Hal ini menguatkan dugaan bahwa Mayer merupakan salah satu yang jadi pecundang dalam reorganisasi Google kali ini. Daftar pecundang tentu juga bisa diberikan kepada Jonathan Rosenberg karena perannya sebagai pihak yang melakukan intermediasi antara manajer dengan CEO Google telah dihapus oleh Larry Page karena Larry Page ingin langsung berhubungan dengan manajer tanpa ada pihak yang mengintermediasi hal tersebut sehingga Jonathan memilih mengundurkan diri. Orang ketiga yang menjadi pecundang adalah David Drummond yang dulunya berada di bidang Chief Legal Officer, namun sekarang Google memiliki General Counsel yang dikepalai oleh Kent Walker sehingga posisi David  menjadi mubazir. Masih banyak eksekutif yang menjadi pecundang dalam reorganisasi Google kali ini termasuk seorang perempuan bernama Shona Brown yang selama ini merancang struktur organisasi di Google. Menurut Larry Page struktur organisasi yang dirancang oleh Shona Brown membuat Google lambat bereaksi terhadap kemajuan dan ancaman dari Facebook. Selain para pecundang tentu ada juga yang menjadi pemenang. Dua di antara banyak pemenang ini yang paling menonjol adalah Andy Rubin dan Salar Kamangar. Andy Rubin terkenal dengan kesuksesannya menghacurkan kejayaan  sistem operasi smartphone Symbian dari Nokia sehingga memaksa Nokia beralih kepada Microsoft. Perkembangan Android melebihi perkiraan banyak analis sehingga Andy Rubin sangat pantas untuk terus memimpin Android. Diperkirakan di tahun 2013 nanti akan ada paling kurang 130 juta smartphone berbasis Android. Android  dibeli oleh Google di tahun 2005 dan dibiarkan tumbuh sendiri, independen dan  eksekutif Google tidak turut campur dalam kegiatan sehari-hari di sana. Model kepemimpinan Rubin yang independen dan tidak tergantung kepada CEO Google ini menjadi inspirasi Larry Page dalam melakukan reorganisasi kali ini. [caption id="attachment_101039" align="alignright" width="400" caption="Salar Kamangar, sumber:businessinsider.com"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H