[caption id="attachment_117258" align="aligncenter" width="655" caption="Google, sumber: http://img.ibtimes.com"][/caption] Penawaran Google untuk paten Nortel sebuah perusahaan teknologi asal Kanada akhirnya kandas setelah sebuah konsorsium yang terdiri dari beberapa perusahaan terknologi terkemuka yang terdiri dari RIM, Microsoft, Apple Inc., Sony, EMC dan Ericsson dan lainnya berhasil memberikan penawaran yang tidak bisa ditolak oleh Nortel sebesar 4,5 miliar dollar AS, sedangkan Google pada penawaran pertama hanya memberikan angka sebesar 900 juta dollar AS. Tampaknya perusahaan yang berada di konsorsium tersebut bersekutu untuk melawan Google dengan perjanjian di antara mereka bahwa mereka (mungkin) tidak akan saling berperang hak paten, namun jelas akan menyerang perusahaan lain yang tidak berada dalam konsorsium dan ini tentu saja Google. Hal yang tidak diperkirakan sebelumnya adalah sebenarnya Google berada di pole position untuk memenangkan paten Nortel ini karena secara mandiri memberikan angka 900 juta dollar AS. Awalnya perusahaan teknologi lain hampir tidak tertarik kepada penawaran yang dilakukan Google, namun belakangan mereka (mungkin melihat perkembangan Android yang sangat tinggi) akhirnya ikut menawar dengan membentuk konsorsium tidak resmi. Artinya mereka, RIM,  Apple Inc., Microsoft, EMC, Sony, dan Ericsson terutama bersekutu untuk mengumpulkan dana yang tentu saja akan kurang dari jumlah 900 juta dollar AS untuk masing-masing perusahaan, namun berhasil memenangkan paten Nortel. Paten Nortel merupakan sesuatu yang penting karena merupakan teknologi masa sekarang dan masa depan dalam perangkat seperti smartphone. Paten itu sendiri terdiri dari 6.000 paten, di antaranya adalah teknologi 4G (LTE), Wireless, dan Data Networking. techcrunch.com melaporkan bahwa Google sangat kecewa dengan kekalahan ini. Kent Walker, Senior Vice President and General Counsel Google mengatakan hasil ini mengecewakan bagi siapa saja yang percaya bahwa inovasi memberikan manfaat bagi pengguna, membuka dan mempromosikan kreativitas serta persaingan. Menurutnya, Google akan terus bekerja untuk mengurangi klaim  litigasi paten yang menyakitkan, baik bagi inovator dan konsumen. Komentar Kent Walker ini memperlihatkan betapa kecewanya Google terhadap kekalahan tersebut. Apalagi saat ini Google dihadapkan pada perang paten dengan Oracle terkait dengan perangkat smartphone Android. Oracle meminta tidak kurang dari 2,6 miliar dollar atas pelanggaran hak paten mereka pada samrtphone Android. Namun sampai sekarang ini belum jelas akhir dari perselisihan ini. Bila kita lihat konsorsium yang memenangkan paten Nortel ini, jelas sekali mereka terutama RIM (kini tengah bermasalah), Apple Inc., dan Microsoft adalah pemain lama yang pasarnya direbut oleh Google dalam waktu hanya dua tahun, terutama di Amerika Serikat. Kini jelas terlihat bahwa mereka dengan memenangkan paten ini akan sangat diuntungkan karena kemungkinan setelah hasil ini disahkan oleh pengadilan di AS dan Kanada mereka akan ramai-ramai mengklaim paten teknologi yang dipakai di smartphone Android. Google tampaknya harus siap-siap untuk menerima banjir klaim paten. Namun sekali lagi, Google tentunya akan melakukan perlawanan sebelum kemenangan konsorsium tersebut disahkan. techcrunch.com dan bgr.com melaporkan dengan kemenangan ini, 6.000 paten Nortel akan segera berpindah tangan ke Apple Inc., RIM, Microsoft, Ericsson dan Sony. Dilaporkan RIM mengeluarkan tidak kurang dari 770 juta dollar AS, Ericcson 340 juta dollar AS, namun Apple Microsoft, dan Sony tidak menyebutkan angka yang mereka berikan. Melihat jumlah keseluruhan sebesar 4,5 miliar dollar AS, tentu saja mereka tidak akan kurang dari 500 juta dollar AS untuk masing-masing perusahaan tersebut. Dengan kekalahan ini, tentu saja masa depan smartphone berbasis Android menjadi pertanyaan. Belum lagi ditambah dengan perang paten dengn Oracle. Sepertinya Google kini diserang hampir dari semua sisi, di mesin pencari, Google kini tengah dalam penyelidikan FTC (Federal Trade Commission).  Semoga Google akan baik-baik saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H