[caption id="attachment_198432" align="aligncenter" width="480" caption="Aktifitas berinternet tidak terlepas dari intaian berbagai macam pihak, sumber:Guardian via http://static.guim.co.uk"][/caption]
Critics call this spying. Advertisers call it targeting.
Masih ingat temuan seorang blogger tentang bagaimana Facebook memata-matai kegiatan pengguna internet all over the web? Sesungguhnya, kegiatan memata-matai pengguna internet yang dilakukan oleh Facebook tidak berhenti dengan ditemukannya hal tersebut. Facebook diklaim memiliki sangat banyak tools untuk mengintai pengguna internet, sewaktu berada di Facebook atau bahkan setelah anda menutup halaman Facebook. Dalam memata-matai pengguna initernet, Facebook menggunakan kode atau script tertentu yang ditempatkan pada situs Facebook atau di situs lainnya. Biasanya kode tersebut berbentuk button Facebook Like dan Facebook Connect atau Facebook Share. Button ini sangat berguna bagi Facebook untuk melihat bagaimana perilaku pengguna Facebook sebagai daya tawar bagi pengiklan yang memasang iklannya di internet. Temuan terbaru dari sebuah perusahaan yang mengurusi privasi di internet mengungkapkan, setidaknya ada 200 trackers yang dipasang Facebook sehingga  sebenarnya anda tidak akan pernah bisa lepas dari mata-mata Facebook.  Definisi Trackers sendiri adalah  a request that a webpage tries to make your browser perform that will share information intended to record, profile, or share your online activity.The trackers come in the shape of cookies, Javascript, 1-pixel beacons, and Iframes. Dalam arti yang lebih luas, tidak hanya Facebook yang melakukan pelacakan terhadap aktifitas pengguna internet. Perusahaan analytic seperti Comscore, Nielsen, Google dan masih banyak lainnya setiap detik mengintai aktifitas pengguna internet. Oleh karena intaian mereka dengan menempatkan kode tertentu dan juga iklan, maka halaman yang akan kita kunjungi biasanya akan lebih lamban untuk dibuka karena harus membuka iklan dan kode-kode tersebut terlebih dahulu. Untuk itu akan lebih baik kiranya anda melawan para pengintai tersebut. Bagi saya sendiri, sudah satu tahun terakhir tidak pernah melihat iklan di situs internet apa pun, asal saya mengaksesnya dengan komputer pribadi dan kantor.  Pertanyaannya, bagaimana saya melawan para pengintai dan penjual privasi di internet? Ada beberapa tools yang dapat anda gunakan untuk melindungi diri anda dari para pengintai dan iklan di internet. Saya sendiri menggunakan tiga tools yang sangat baik melindungi aktifitas saya yang termasuk sangat tinggi di internet, yaitu Disconnect, Ghostery dan yang terbaru Do Not Track Plus. Ketiga tools ini bisa anda pasang pada browser anda, misalnya Chrome dan Mozilla Firefox. Coba kita lihat jika saya mengunjungi halaman kompas.com berikut ini dan bagaimana anti tracking tersebut bekerja. [caption id="attachment_198424" align="aligncenter" width="550" caption="Anti Tracking Disconnect"]
[/caption] [caption id="attachment_198425" align="aligncenter" width="550" caption="Anti Racking Ghostery "]
[/caption] [caption id="attachment_198426" align="aligncenter" width="600" caption="Anti Tracking Do Not Track Plus"]
[/caption] Prinsip ketiga
tools ini pada dasarnya sama, yaitu membuat anda lebih privat ketika melakukan
browsing internet. Dari ketiga
tools di atas saya sangat menyukai cara kerja
Ghostery dan
Do Not Track Plus. Bila anda menggunakan Ghostery, dengan membuat opsi pengaturan tertentu anda sekaligus bisa memblok iklan yang muncul di situs yang anda kunjungi. Coba kita lihat ketika saya mengunjungi kompasiana.com berikut ini. [caption id="attachment_198427" align="aligncenter" width="249" caption="Temuan Ghostery di halaman kompasiana.com"]
[/caption] Ada delapan trackers dan iklan yang diblok oleh Ghostery di halaman depan kompasiana.com. Bila anda pakai Ghostery, nantinya akan ada halaman putih/kosong tempat di mana trackers dan iklan tersebut berada seperti berikut ini. [caption id="attachment_198428" align="aligncenter" width="250" caption="Bagian yang kosong karena diblok oleh Ghostery di halaman kompasiana.com"]
[/caption] Jika anda menggunakan Do Not Track Plus akan terlihat di sisi kanan halaman yang anda kunjungi berupa pemberitahuan apa saja yang diblok seperti berikut ini pada halaman kompasiana.com. [caption id="attachment_198429" align="aligncenter" width="383" caption="Temuan Do Not Track Plus pada halaman kompasiana.com"]
[/caption] Satu hal penting yang perlu diketahui adalah sebagian besar pengguna internet tidak sadar bahwa mereka dimata-matai oleh Facebook, Twitter, Google, perusahaan analytic, pemasang iklan dan banyak lainnya. Hampir semua kegiatan pengguna internet tidak pernah luput dari rekaman para pengintai tersebut. Tujuannya tidak lain untuk memunculkan iklan yang sesuai dengan dengan perilaku internet anda. Misalnya, jika anda biasa mengunjungi situs porno, iklan-iklan situs porno atau produk yang terkait dengan pornografi akan lebih sering anda temui daripada iklan situs lainnya. Proses pengintaian tersebut seperti saya sebutkan sebelumnya dapat dilakukan dengan salah satu dari beberapa tool, yaitu
cookies, alamat IP, Web Bugs, dan
browser history. [caption id="attachment_198431" align="aligncenter" width="615" caption="Bagaimana anda bisa dimata-matai, sumber: abine.com"]
[/caption] Bila anda menggunakan
tools seperti di atas, dipastikan anda tidak bisa membagi link kepada teman-teman anda yang ada di media sosial secara otomatis. Jika anda terbiasa klik
FShare atau
Tweet Button, makan dengan memasang tools seperti Ghostery, otomatis tombol
share tersebut akan diblok sehingga anda harus membaginya secara manual. Saya rasa ini harga yang cukup pantas mengingat anda tidak lagi dimata-matai oleh berbagai pengiklan, Facebook, Twitter, Google dan banyak perusahaan lainnya karena memakai tools tersebut. Dengan menggunakan tools anti tracking di atas, anda bisa berselancar di internet dengan aman, tanpa khawatir perilaku internet anda direkam berbagai pihak. Selain itu privasi anda akan lebih baik karena tidak ada pihak yang mengintai. So, Jadilah pengguna internet yang pintar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Inovasi Selengkapnya