[caption id="attachment_189806" align="aligncenter" width="600" caption="Tim Cook, CEO Apple Inc., sumber: Guardian via: http://static.guim.co.uk"][/caption] Ini bukan sulap dan bukan pula dongeng, apalagi pencitraan. Raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Apple Inc. kini memiliki uang kas (yang tidak digunakan) sebesar 117 miliar dollar rupiah. Jika anda hitung dengan rupiah, mungkin anda akan cukup pusing membacanya. Jumlah 117 miliar dollar tersebut meningkat sebesar 7 miliar dollar dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Dari mana uang kas sebanyak itu diperoleh oleh Apple Inc.? Tentu saja dari bisnis yang mereka lakukan, yang hampir di semua sisi mengalami keutungan karena harga produk yang tinggi dan profit margin juga tinggi. Salah satu produk Apple Inc yang memberikan pemasukan sangat besar adalah iPhone. Pada kuartal ketiga tahun 2012 ini, Apple Inc. menjual sebanyak 26 juta iPhone. Dengan harga rata-rata sebuah iPhone sebesar 624 dollar AS, bisa dihitung sendiri besarnya pendapatan Apple Inc. dari sebuah gadget kecil yang bisa dimasukkan ke saku. Produk lain yang juga  icon dari Apple Inc. adalah iPad. Tablet yang sudah memasuki generasi ketiga ini, pada kuartal ketiga 2012 terjual sebanyak 17 juta unit. Jika kita rata-ratakan harga sebuah iPad misalnya 500 dollar AS, dapat dihitung jumlah uang yang mengalir ke kas Apple dari penjualan 17 juta iPad tersebut. Namun perlu dilihat pada kasus penjualan iPhone terdapat beberapa hal penting yang perlu didalami. Pertama, penjualan iPhone pada kuartal ketiga 2012 ini merupakan penurunan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Di kuartal kedua 2012 yang lalu, Apple Inc. menjual sebanyak 35 juta iPhone dan kuartal sebelumnya sebanyak 36 juta iPhone. Apple Inc. menyalahkan kondisi perekonomian yang kurang menentu menjadi sebab terjadinya penurunan tersebut. [caption id="attachment_189802" align="aligncenter" width="614" caption="Penjualan iPhone per kuartal, sumber: Business Insider"]
[/caption] Namun sebenarnya tidak hanya kondisi ekonomi. Bila kita lihat banyak sekali rumor tentang akan lahirnya iPhone 5 sekitar September (Oktober 2012?) nanti. Oleh karena konsumen ingin iPhone terbaru, mereka terdorong untuk menahan pembelian sehingga iPhone 4S tidak jadi dibeli. Konsumen lebih memilih untuk menunggu seri baru iPhone yang dilaporkan memiliki layar lebih besar dan fitur terbaru lainnya. Kedua harga rata-rata iPhone mengalami penurunan. Di kuartal yang lalu, harga rata-rata sebuah iPhone adalah 647 dollar AS, sedangkan kuartal sekarang  sebesar 624 dollar AS. Penurunan harga rata-rata ini merupakan hal yang logis karena konsumen akan tergerak untuk membeli iPhone yang lebih murah dibandingkan dengan yang lebih mahal karena perbedaan fitur yang tidak terlalu besar. Misalnya iPhone 4 dan iPhone 4S itu salah satu perbedaan besar adalah pada fitur SIRI. Konsumen akan rela memiliki iPhone dengan harga lebih rendah dibandingkan memaksakan diri membeli iPhone 4S dengan harga yang lebih mahal hanya untuk memperoleh fitur SIRI. Dan sebuah kemustian, bila ada iPhone seri baru  lahir, harga iPhone seri lama akan tergerus. iPhone dengan harga yang lebih rendah ini merupakan daya tarik bagi konsumen karena fiturnya tidak berbeda jauh dengan iPhone seri baru. Kejadian yang sama juga dialami oleh iPad. iPad kini telah memasuki generasi ketiga. Namun tentu saja iPad dan iPad 2  masih beredar. Harga iPad seri lama ini jelas lebih murah dibandingkan dengan seri terbaru. Menilik fitur yang juga tidak berbeda jauh, konsumen akan memilih untuk membeli iPad lama sehingga harga rata-rata iPad secara keseluruhan juga mengalami penurunan. Ketiga tentu saja pesaing. Bila kita lihat, rival utama Apple saat ini hanyalah Samsung. Samsung beberapa waktu yang lalu meluncurkan Samsung Galaxy S3 yang diklaim bisa menyaingi iPhone 4S. Sampai dengan beberapa hari yang lalu, Samsung Galaxy S3 ini telah terjual sebanyak 10 juta unit dan diperkirakan pada akhir tahun 2012 nanti terjual 40 juta unit. Meskipun demikian, Apple Inc. masihlah sebuah perusahaan dengan tingkat ptofit yang sangat tinggi. Keuntungan Apple Inc. setelah pajak menurut
business insider mencapai angka 30%. Tentunya tingkat keuntungan ini sangat tinggi. Tingginya tingkat keutungan Apple Inc. disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu harga produk yang tinggi dan biaya per unit produk yang paling rendah. Muara keseluruhan dari tingginya profit margin adalah Apple Inc. bisa mengumpulkan kas yang jumlahnya sungguh fantastis, 117 milliar dollar saat ini dan akan terus bertambah setiap kuartalnya. Sumber:
Apple Inc, Business Insider
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Inovasi Selengkapnya