[caption id="attachment_188547" align="aligncenter" width="600" caption="Sales promotion girl Samsung di Samsung Forum, Bangkok. Hakim di Inggris memutuskan Samsung Galaxy Tab bukan copy dari iPad, sumber foto: koleksi pribadi"][/caption] Perang antara dua raksasa teknologi, Apple Inc dan Samsung seperti tidak ada habisnya. Belum lama ini Apple Inc berhasil melakukan pelarangan dua produk Samsung di Amerika Serikat, yaitu Samsung Galaxy Tab 10,1 dan Samsung Galaxy Nexus. Meskipun kemudian pelarangan Galaxy Nexus kemudian dibatalkan setelah Samsung melakukan mosi, namun Galaxy Tab 10,1 tetap dilarang untuk diedarkan di AS. Bahkan kemudian Apple Inc. mengeluarkan surat kepada retailer tentang peringatan mengedarkan Galaxy Nexus yang tidak hanya terbatas kepada Samsung, tetapi juga segenap retailer yang mengedarkan smartphone tersebut. Langkah ini tentu saja membuat banyak retailer was-was karena takut mereka terkana mosi dari Apple Inc. Berbeda dengan di Amerika Serikat, di Belanda beberapa waktu yang lalu, Apple Inc. diperintahkan untuk membayar ganti rugi kepada Samsung terkait sengketa paten. Di Inggris kasusnya juga baru diputuskan beberapa waktu yang lalu. Hakim berpendapat bahwa Samsung Galaxy Tab tidak mencuri desain iPad. Hakim menyatakan bahwa Galaxy Tab as not cool as iPad. Ini artinya dalam upayanya melarang Samsung dengan mengajukan sidang paten di Inggris, Apple Inc. mengalami kekalahan. Hakim Colin Birss dalam keputusannya pada tanggal 9 Juli yang lalu mengatakan:
Samsung’s tablets were unlikely to be confused with the iPad because they are “not as cool.”
Imbas dari kekalahan tersebut adalah Apple Inc. diperintahkan untuk membuat pernyataan bahwa Samsung tidak mencuri desain paten iPad di situs Apple Inc yang berada di Inggris Raya dan koran serta majalah Inggris. Bloomberg melaporkan:
Apple Inc. (AAPL) was ordered by a judge to publish a notice on its U.K. website and in British newspapers alerting people to a ruling that Samsung Electronics Co. didn’t copy designs for the iPad.
Perintah pengadilan ini merupakan hal yang baru dalam kasus paten antara Samsung dan Apple Inc. Selama ini seperti di Amerika Serikat, meskipun Samsung terbukti melakukan penyalahgunaan paten Apple Inc. di Galaxy Nexus (setidaknya menurut hakim Lucy Koh), Samsung tidak diperintahkan untuk mengeluarkan pernyataan yang memberitahukan kepada konsumen bahwa smartphone mereka melanggar paten Apple Inc. Demikian juga HTC ketika mereka kalah di Amerika Serikat dari Apple Inc. Hakim memerintahkan Apple Inc untuk menempatkan pernyataan bahwa Samsung tidak melakukan copy desain iPad tersebut di situs Apple di Inggris selama enam bulan. Selain itu Apple Inc. diwajibkan juga untuk mempublikasikannya di beberapa koran dan majalah untuk meluruskan persepsi konsumen bahwa Samsung melakukan copy desain produk Apple Inc. Tentu saja keputusan pengadilan ini terbilang berat. Pertama, selama ini persepsi yang dibangun oleh Apple Inc. adalah bahwa tabletSamsung Galaxy Tab khususnya merupakan pencurian terang-terangan terhadap produk Apple Inc., iPad. Persepsi ini terus dikemukakan dengan melakukan perang paten terhadap Samsung di berbagai negara, terutama AS dan Eropa. Dengan membuat pernyataan yang kontra dengan persepsi yang selama ini dibangun, Apple Inc. tentu merasakan keberatan. Perintah ini mengharuskan Apple Inc. membuat sebuah "iklan" untuk Samsung Galaxy Tab yang nyata-nyata merupakan pesaing iPad di situs milik Apple Inc. Artinya suka atau tidak Apple Inc. harus mengiklankan Samsung Galaxy Tab. Kedua, dampak lanjutan dari perintah ini. Kasus paten antara Samsung dengan Apple Inc yang diputuskan di Inggris ini mungkin saja jadi acuan bagi negara Eropa lainnya di mana terjadi kasus yang sama seperti di Belanda dan Jerman. Tentu saja kasus paten antara Samsung dengan Apple Inc. masih jauh dari kata selesai. Meskipun telah ada beberapa upaya untuk mencari kesepakatan, seperti pertemuan petinggi Samsung dan Apple Inc., perang paten antara kedua perusahaan yang saling berhubungan bisnis ini masih terus berlangsung. Sumber: Bloomberg, Endgadget, Business Insider, Android Police, Cnet
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H