[caption id="attachment_176531" align="aligncenter" width="594" caption="Andy Rubin, Vice President of Engineering Google dengan latar belakang robot hijau, Android, sumber: zimbio.com "][/caption] Bisa saja, Google memutuskan untuk menjual platform smartphone mereka, Android. Android yang kini memimpin pasar sistem operasi smartphone dunia, merupakan produk Google yang sangat fenomenal. Fenomenal bukan saja mengalahkan banyak sistem operasi yang sudah terlebih dahulu eksis, namun juga memberikan banyak masalah bagi Google sendiri. Apa kira-kira masalah yang dibuat oleh Android sehingga mungkin saja suatu waktu Google menjual sistem operasi ini ke pihak yang berminat? Dalam testimoni saat sidang kasus gugatan Oracle terhadap Google menyangkut sistem operasi Android, CEO Google, Larry Page mengatakan bahwa Android penting bagi Google, tetapi tidak kritikal. Ini artinya, Google sendiri mengakui, meskipun Android produk yang fenomenal, namun tidak krtitikal bagi Google secara keseluruhan. Meskipun bisa saja pernyataan tersebut hanya sebagai jawaban singkat saat sidang, sebenarnyalah Android memberikan dampak negatif tidak sedikit bagi Google. Sebuah artikel di datamotion mengungkap sisi gelap Android bagi Google. Boleh dikatakan, semua fakta yang diurai dalam artikel tersebut ada benarnya dan mungkin akan menjadi alasan tepat bagi Google untuk menjual Android. Pertama, Android sangat bagus buat konsumen, tetapi tidak bagus untuk Google secara keseluruhan. Kita dapat membayangkan, jika tidak ada Android, bisa saja iOS Apple Inc. akan menguasai pasar smartphone. Dengan kekuatan monopoli, bisa saja tidak akan pernah kita temukan smartphone dengan harga murah ala Android. Ini artinya Android memberikan pilihan bagi konsumen sehingga mereka memperoleh smartphone dan tablet dengan harga yang kompetitif. Pilihan tersebut hampir sama bagusnya dengan iOS yang hanya dimiliki oleh Apple Inc. Tidak hanya bagi konsumen, tetapi juga bagi vendor dan carriers di Amerika Serikat seperti Verizon yang sangat mendukung penjualan handset ber-OS Android. Kita bisa melihat data pendapatan vendor smartphone, Samsung dan Apple Inc merupakan pihak yang paling banyak memperoleh pendapatan. Posisi ketiga ditempati oleh HTC. Samsung dan HTC merupakan vendor Android yang jelas sangat diuntungkan oleh adanya Android. Samsung bahkan bisa menjadi vendor smartphone terbesar di dunia berkat Android. Sementara itu apa yang diperoleh oleh Google? Saya rasa pendapatan iklan yang diperoleh oleh Google dari handset Android sangat kecil bila dibandingkan dengan pendapatan utama mereka dari mesin iklan mereka di desktop. Kedua gugatan paten. Google secara langsung atau tidak terlibat dengan gugatan paten, terutama dari Microsoft dan Apple Inc. Seperti diketahui, Steve Jobs dalam biografinya mengatakan akan melakukan thermonuclear war terhadap Android. Meskipun sebenarnya perang paten antara Google dan Apple Inc. tersebut masih bersifat tidak langsung, tidak dipungkiri lagi yang disasar oleh Apple Inc. dan Microsoft adalah Google. Pihak yang beruntung sejauh ini adalah Microsoft karena mereka mengutip sangat banyak royalti dari para vendor Android yang diduga menggunakan paten milik Microsoft secara tidak sah. Jumlah royalti yang diterima Microsoft ini diduga bahkan melebihi penjualan handset berbasis Windows Phone milik Microsoft. Bahkan ada seloroh, sebaiknya Microsoft membiarkan Android terus berkembang agar mereka terus mendapatkan royalti dan membunuh Windows Phone miliki mereka agar kompetisi benar-benar antara Google dengan Apple Inc. Sebagaimana kita ketahui, sebenarnya Apple Inc. adalah musuh lama Microsoft. Dengan membiarkan Android berjaya, secara tak langsung Microsoft melawan Apple Inc. Tidak itu saja, kini Google tengah bersidang atas tuduhan pelanggaran paten milik Sun yang sudah diakuisisi oleh Oracle. Meskipun situasi terakhir sedikit menguntungkan Google, namun kehadiran orang-orang penting Google di dalam persidangan setidaknya memberikan efek negatif bagi citra Google. Ketiga, terkait dengan gugatan paten terhadap banyak vendor Android yang berasal dari Apple Inc. dan juga Microsoft, Google dengan terpaksa membeli Motorola Mobility. Prosesnya sedang kini tengah menunggu persetujuan pemerintah China setelah Amerika Serikat dan Eropa menyetujui akuisisi tersebut. Uang yang dikeluarkan Google untuk mengakuisisi Motorola Mobility sangat banyak, 12,5 miliar dollar. Angka sebesar ini merupakan angka tertinggi yang pernah dikeluarkan Google untuk mengakuisisi sebuah perusahaan. Tujuan dibelinya Motorola jelas sekali untuk melindungi vendor Android dari serangan paten Microsoft dan Apple Inc. Selain itu, Motorola sendiri pernah punya keinginan untuk mengambil royalti dari vendor Android lainnya. Hal ini tentu saja bisa menghancurkan kesepakatan Open Handset Alliance sehingga Google buru-buru membeli Motorola Mobility. Namun hal ini tidak selalu berada di trek yang benar. Motorola Mobility meskipun banyak memiliki paten (17 ribu paten dan hampir 7 ribu paten pending) namun berada di dalam kategori essential patent yang harus didistribusikan secara fair and reasonable price. Ini menjadi halangan tersendiri bagi Motorola untuk melakukan serangan balik terhadap Apple Inc. dan Microsoft. Keempat, platform Android yang terpecah-pecah. Sistem operasi Android terpecah ke dalam banyak seri seperti cupcake, donut, eclair, froyo, gingerbread, honeycomb, dan terakhir Ice Cream Sandwich. Apalagi nanti sekitar Oktober 2012 dirumorkan akan muncul Jelly Bean. Hal ini merupakan kesulitan tersendiri bagi developer dan vendor untuk membuat handset yang bisa diterima oleh pasar. Kelima, merusak hubungan baik dengan Apple Inc. Sebelum Google meluncurkan Android, banyak sekali produk Google yang dipakai oleh Apple Inc. Salah satu produk favorit adalah maps dan mesin pencari Google. Setelah Google meluncurkan Android, hubungan kedua perusahaan ini memburuk. Meskipun dalam sebuah wawancara Larry Page sempat meragukan kemarahan  Steve Jobs terhadap Android, tetapi penulis biografi Steve Jobs mengatakan apa yang dikatakan Jobs bahwa ia sangat marah dengan adanya Android adalah kebenaran. Hubungan buruk tersebut juga mendasari Apple Inc. untuk mencari alternatif maps yang baru atau membuat maps sendiri. Ini merupakan kerugian bagi Google karena pendapatan Google dari pengguna iOS Apple Inc. lebih besar bila dibandingkan dengan pendapatan yang berasal dari Android. Keenam, Android dipreteli oleh Amazon. Amazon dengan tablet Kindle Fire-nya kini berada di bawah Apple iPad dalam hal volume penjualan. Kindle Tablet tentu saja berbasis Android, tetapi Android yang sudah dipreteli oleh Amazon dengan menghilangkan produk Google seperti search, maps dan banyak lainnya. Akibatnya Google tidak bisa memperoleh apa pun dari pengguna Kindle Fire. Melihat hal ini tentu saja Google sangat dirugikan dengan adanya Android yang dipreteli tersebut. Dari beberapa alasan tersebut, Google memang pantas untuk menjual Android. Namun pertanyaannya, apakah Google mau menjual Android? Dari pengamatan, sejauh yang diketahui, Google terobsesi dengan sesuatu yang besar meskipun itu tidak menghasilkan. Contoh nyata adalah proyek Driverless Car yang hanya menghabiskan uang Google. Android adalah produk besar Google. Dengan Android Google berjasa membuat pasar smartphone menjadi kompetitif. Alasan ini mungkin lebih menyenangkan bagi Google dibandingkan alasan pendapatan yang diperoleh dari Android. Dengan alasan ini Google akan terus mempertahankan Android, meskipun hanya akan memberikan pendapatan yang sangat sedikit dan beberapa masalah bagi Google. Google memandang, walau Android menimbulkan banyak masalah, namun produk ini sangat pantas untuk dipertahankan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H