Mohon tunggu...
Kimi Raikko
Kimi Raikko Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Just Another Days In Paradise \r\n\r\n \r\n\r\n\r\n \r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Lupakan 3G dan 4G, Terahertz 1.000 Kali Lebih Cepat

11 Maret 2012   13:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:13 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_165702" align="aligncenter" width="650" caption="Koneksi 4G LTE yang baru dinikmati sebagian kecil negara mungkin saja akan segera dilupakan setelah dipublikasikannya penemuan koneksi Teraherrzt, sumber:http://i.whatthenerd.com"][/caption] Tampaknya tidak lama lagi koneksi 3G dan 4G akan dilupakan banyak orang. Koneksi 3G yang beberapa tahun terakhir diadaptasikan di Indonesia dan banyak negara lain sebenarnya belumlah melingkupi seluruh wilayah di Indonesia. Koneksi 3G di Indonesia masihlah belum maksimal karena berbagai kendala. Hal yang sering kita temui di Indonesia adalah operator menjajikan koneksi 3G, namun sering kecepatan yang diterima pelanggan jauh dibawah angka 3G. Belum lama koneksi 3G diadaptasikan, kemudian datang koneksi 3,5G atau HSDPA yang menjanjikan kecepatan mengunduh hingga 3,7 MB per detik. Koneksi ini pun belum sepenuhnya dirasakan oelh banyak pelanggam di Indonesia karena BTS banyak yang belum dintegrasikan. Beberapa negara maju seperti Amerika Serikat kini selangkah lebih maju dengan menerapkan koneksi 4G LTE. Koneksi 4G LTE kini ditawarkan oleh beberapa operator di AS seperti Verizon dan AT & T. Koneksi 4G ini pada kondisi high mobility menawarkan kecepatan 100 MB per detik dan kondisi low mobility hingga 1 GB per detik. Namun tentunya kondisi idela tersebut juga akan jarang diperoleh. Kini berdasarkan sebuah penelitian terbaru, mungkin saja kita harus segera bersiap melupakan koneksi 3G dan 4G tersebut di atas. Bahkan kita juga mungkin harus melupakan koneksi Gigaherzt karena sebuah tim peneliti dari Universitas Pittsburgh mengatakan bahwa mereka telah berhasil menemukan  sebuah alat transamisi data dengan kecepatan ribuan kali lebih cepat. pcmag.com melaporkan, sebuah tim yang dipimpin oleh Hrvoje Petek seorang profesor Kimia dan Fisika berhasil menciptakan sebuah alat yang mereka sebut Sisir Frekuensi. Ini artinya tim peneliti ini telah berhasil merancang sebuah struktur yang secara teoritis dapat mengirimkan data ke perangkat seperti ponsel dan komputer di wilayah frekuensi Terahertz yang dalam percobaan mereka mencapai angak 15,6 THz . Hasil penelitian Petek dan timnya ini dipublikasikan di situs Nature dan juga di situs Universitas Pittsburgh.

Petek said the team has discovered "a physical basis for terahertz bandwidth," which could potentially be used to leverage the "portion of the electromagnetic spectrum between infrared and microwave light" to transmit at rates several orders of magnitude faster than today's conventional wireless electronics with bandwidth limited to the gigahertz frequency. "The ability to modulate light with such a bandwidth could increase the amount of information carried by more than 1,000 times when compared to the volume carried with today's technologies," Petek said. "Needless to say, this has been a long-awaited discovery in the field."

Kabar ini tentu saja sangat menarik mengingat saat ini masalah koneksi internet terutama via ponsel masihlah menjadi masalah. Namun tentu saja penemuan ini tidak serta merta bisa diterapkan secara langsung karena mungkin akan butuh penelitian yang lebih mendalam. Bagaimanapun kecepatan yang dijanjikan hingga 15,6 GHz merupakan sebuah mimpi yang tentu saja ingin segera diwujudkan. Selamat datang koneksi Terahertz.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun