Mohon tunggu...
Kimi Raikko
Kimi Raikko Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Just Another Days In Paradise \r\n\r\n \r\n\r\n\r\n \r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Google Berhasil Akuisisi Motorola Mobility

14 Februari 2012   01:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:41 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13291822791674768964

[caption id="attachment_160991" align="aligncenter" width="620" caption="Google, sumber: bgr.com"][/caption] Keinginan Google untuk mengakuisisi Motorola Mobility yang menghasilkan smartphone Motorola akhirnya disetujui oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat dan juga Komisi Eropa. Kabar disetujuinya akuisisi tersebut sebenarnya sudah beredar minggu lalu, namun belumlah resmi. Barulah kemarin waktu Amerika Serikat, akuisisi Motorola Mobility oleh Google secara resmi disetujui oleh Departemen Kehakiman AS dan juga Komisi Eropa. 9to5google.com yang megutip dari Reuters melaporkan bahwa penawaran Google sebesar 12,5 miliar dollar untuk mengakuisisi Motorola Mobility akhirnya disetujui oleh Departemen Kehakiman AS. Kabar disetujuinya akuisisi Motorola Mobility oleh Departemen Kehakiman AS datanf setelah Komisi Eropa terlebih dahulu memberikan lampu hijau terhadap akuisisi tersebut. Beriringan dengan disetujuinya akuisisi Motorola ini, Departemen Kehakiman AS juga menyetujui pembelian paten Nortel oleh konsorsium yang dipimpin oleh Apple Inc. Konsorsium tersebut terdiri sari beberapa perusahaan teknologi selain Google, seperti Microsoft, Apple Inc., RIM BlackBerry dan lainnya. Persetujuan akuisisi Motorola Mobility oleh Google bukan tanpa syarat. Meskipun disetujui, namun Departemen Kehakiman AS dan juga Komisi Eropa akan memantau penggunaan paten yang termasuk strategis oleh Google setelah mengakuisisi Motorola yang memiliki paten 17.000 lebih dan hampir 7.000 lainnya dalam kondisi pending. Bila kita lihat, sebelumnya Google gagal total dalam perebutan paten Nortel yang berjumlah sekitar 6.000 paten. Namun dengan mengakuisisi Motorola Mobility paling tidak Google berhasil menambah perbendaharaan paten mereka secara sangat signifikan. Tentunya berhasilnya akuisisi Motorola Mobility bukan merupakan akhir dari usaha Google untuk makin menyebarkan pengaruh di bidang handset. Bila kita lihat, sebelum disetujuinya akuisisi, hanya Google yang tidak memiliki pabrik handset sendiri padahal mereka memiliki sistem operasi smartphone terbesar di dunia, yaitu Android. Akuisisi ini juga membuat Google bisa head to head dengan vendor lain yang menghasilkan smartphone seperti Apple Inc. Juga beberapa vendor penghasil smartphone Android seperti Samsung, LG dan HTC. Meskipun berjanji tidak akan memprioritaskan Motorola Mobility, tentu saja vendor lain mungkin akan memilih opsi seperti Windows Phone agar bisa berkompetisi dengan Motorola Mobility yang notabene merupakan milik Google. Akuisisi Motorola yang berhasil ini juga menunjukkan Google siap berperang dengan Apple Inc. dan Microsoft di bidang paten. Seperti diketahui, sebelum akuisisi ini, Motorola Mobility saling gugat-menggugat dengan Apple Inc. dan Microsoft dalam hal paten. Setelah berhasilnya akuisisi, jelas sudah Google akan menjadi penggugat dan sekaligus pihak yang digugat oleh Apple Inc. dan Microsoft. Demikian juga dengan vendor lainnya seperti Samsung dan HTC. Dengan kepemilikan paten yang sangat banyak setelah mengakuisisi Motorola Mobility, tentu saja Google siap untuk mentransferkan paten tersebut, tidak hanya kepada vendor penghasil Android tetapi juga kepada pihak lain seperti Apple Inc. yang juga sangat tergantung kepada paten esensial seperti paten 3G/UMTS. Hal ini telah disepakati oleh Google sebelum akuisisi Motorola Mobility disetujui di mana Google memberikan angka 2,25% untuk royalti paten kepada pihak lain. Meskipun ada ketidaksetujuan dari pihak lain seperti Apple Inc. tentu saja akan ada solusi berikutnya dari masalah ini. Dengan disetujuinya akuisisi Motrola ini, kemungkinan juga Google akan menjadikan Motorola sebagai tempat untuk membuat device yang beberapa waktu terakhir ini terendus oleh media. Device tersebut adalah Home Entertaining System berbasis Android dan satu lagi kacamata seperti yang terlihat di film Terminator. Sebelumnya proyek pembuatan device ini berada di bawah Sergey Brin dengan kode Google X. Dengan akuisisi ini, kini Google bukan lagi perusahaan mesin pencari. Mereka kini juga merupakan vendor smartphone yang siap berkompetisi dengan vendor-vendor lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun