Mohon tunggu...
Kimi Raikko
Kimi Raikko Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Just Another Days In Paradise \r\n\r\n \r\n\r\n\r\n \r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Melihat RIM BlackBerry yang Kehabisan Darah

17 Desember 2011   09:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:08 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_149387" align="aligncenter" width="640" caption="BlackBerry, sumber Getty Images via http://www.commsmea.com"][/caption] Di antara Apple Inc., Nokia, Samsung dan banyak vendor smartphone lainnya, mengapa RIM akhir-akhir ini terlihat megap-megap seperti kurang darah? Kondisi serupa ini pernah dialami oleh Nokia, setelah bulan Februari yang lalu memutuskan untuk membakar Symbian dan beralih ke Windows Phone Microsoft. Banyak rumor yang beredar karena nilai saham dan penjualan Nokia yang terus merosot, Nokia akan dijual ke Microsoft. Bahkan setelah mereka melahirkan Nokia Windows Phone terbaru, Lumia 800 dan Lumia 710, rumor bahwa mereka akan dijual ke Microsoft masih muncul. Kondisi ini terjadi juga di RIM. Dalam laporan mereka yang terbaru, terlihat penurunan drastis dalam hal penjualan dan keuntungan. Beberapa laporan yang dikemukakan oleh Reuters, Bloomberg, dan telegraph.co.uk menyebutkan RIM, produsen BlackBerry mengalami hal yang cukup buruk di tahun 2011 ini. Pasar mereka di Amerika Serikat kini hanya 9,2% dari 24% tahun 2010 yang lalu, dan hampir 50% di tahun 2009. Pendapatan bersih mereka yang berakhir tanggal 26 November yang lalu hanya 265 juta dollar AS, dari 911 juta dollar AS di periode yang sama tahun lalu.  BlackBerry PlayBook yang diharapkan bisa berkompetisi dengan iPad, ternyata bukan mendatangkan keuntungan bagi RIM. PlayBook malah mendatangkan kerugian sebesar 365 juta dollar AS karena device yang tidak terjual. Seorang analis Canalis sebagaimana dikutip oleh telegraph.co.uk mengatakanRIM tidak hanya membutuhkan konsumen saat ini yang bisa membeli produk mereka, tetapi juga pembeli serius yang bisa membeli RIM sekaligus. @inside_erick

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun