Mohon tunggu...
Kimi Raikko
Kimi Raikko Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Just Another Days In Paradise \r\n\r\n \r\n\r\n\r\n \r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Tantangan Etika Online di Kompasiana

18 September 2011   04:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:52 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_130716" align="aligncenter" width="640" caption="sumber: zonabaca.com"][/caption] Sebagai halaman publik, kompasiana tidak terlepas dari silang pendapat para penggunanya yang berasal dari berbagai macam kalangan. Bila kita perhatikan sejenak ciri umum pengguna kompasiana, sebenarnya situs ini memiliki pengguna yang hampir seragam dari sisi demografi, yaitu berusia paling tidak 30 tahun ke atas (mayoritas), memiliki penghasilan sendiri, memiliki anak dan kebanyakan adalah laki-laki. Namun tentu saja kesamaan demografis bukanlah jaminan kesamaan dalam cara berinteraksi di kompasiana. Dalam beberapa waktu terakhir, kita sering membaca komentar di berbagai artikel yang secara langsung menyerang secara pribadi kepada, baik penulis maupun yang memberikan komentar. Saya mengikuti beberapa perdebatan tentang masalah politik di tahun 2010 yang lalu, lalu masalah kolom agama, kemudian masalah perbedaan penetapan 1 Syawal 1432 hijriah dan seterusnya tentang beberapa tulisan award sepihak yang memperoleh tanggapan dari sebagian orang. Bila kita balik lagi ke masalah politik di tahun 2010 yang melibatkan banyak pengguna kompasiana yang kini sudah tidak aktif lagi, sering artikel yang ditulis, komentar yang diberikan serta balasan komentar berikutnya kurang menghargai etika. Kadang kita temukan kata-kata sangat kasar, menjurus ke SARA serta pelecehan. Demikian juga belakangan ini, adu komentar di kolom komentar karena sebuah artikel yang diragukan kebenarannya oleh sebagian pihak, menyulut kepada perpecahan mendasar di grass root. Tentunya kita bertanya apakah sebegitu pentingnya mempertahankan sebuah pendapat tertentu atau artikel tertentu sehingga menafikan kebaikan yang lebih besar dengan memberikan jawaban kasar dan cenderung melanggar berbagai norma? Di sinilah perlunya kita menerapkan prinsip etika dalam aktifitas online. Mengapa demikian? Dari sebuah survei yang diadakan oleh ICT Watch, 68% dari semua orang yang menyampaikan pendapatnya di internet belum beretika. Ini artinya mereka yang belum beretika ini sangat besar, termasuk mereka yang  juga beraktiftas di kompasiana. Menurut 43% dari mereka yang disurvei, etika online yang terpenting untuk diterapkan adalah tata cara berkomunikasi dengan pihak atau orang lain. Dalam ini tentunya termasuk ketika memberikan dan membalas komentar. Nah bila kita lihat di kompasiana sendiri, banyak sekali yang belum menerapkan prinsip etika ketika berkomunikasi dengan pihak lain terutama jika melakukan komentar. Dari survei juga terungkap terdapat beberapa topik yang memicu munculnya debat kusir berkepanjangan sehingga kemungkinan untuk melabrak nilai-nilai etika menjadi sangat besar. Topik tersebut di antaranya adalah politik 21%, hukum 20%, dan agama 10%. Di kompasiana pun ketiga topik ini bisa dikatakan merupakan primadona terjadinya debat kusir bahkan setelah kolom agama dihapuskan masih ada debat kusir di sana. Tentunya kompasiana tidak akan menghapus kolom politik seperti penghapusan kolom agama, namun pengguna kompasiana haruslah memanfaatkan kolom tersebut secara beretika. Survei juga menunjukkan 68% dari mereka yang disurvei mengatakan perlunya panduan etika online khusus Indonesia, namun panduan itu sendiri belum tersedia. Oleh karena belum tersedianya panduan etika online tersebut dan anggapan dunia internet adalah dunia maya  pengguna sering sekali tidak menerapkan prinsip etika ketika beraktifitas online. Saya  berpendapat  etika online tersebut tidak berbeda dengan etika ketika kita berinteraksi di dunia nyata. Prinsip-prinsip saling menghormati, jujur dan berkata-kata sopan serta tidak ofensif merupakan hal yang sangat penting dalam berinteraksi secara online. Ketika kita berinteraksi di dunia online khususnya di kompasiana yang berfokus pada artikel, prinsip tersebut tentunya perlu ditambahkan. Menurut saya ada beberapa prinsip etika yang bisa diterapkan di kompasiana sebagaimana dinyatakan oleh  Risa Amrikasari dalam acara  Blogilicious RoadBlog idblognetwork berikut ini. 1. Menghargai dan menjunjung tinggi perlindungan Hak Kekayaan Intelektual dengan menghindari plagiarisme, pembajakan, dan selalu mencantumkan sumber setiap kali mengutip karya orang lain. Etika ini sangat penting agar setiap pengguna kompasiana berlaku jujur atas apa yang ditulisnya. Tidak perlu melakukan plagiat untuk menghasilkan artikel yang baik. Percaya kepada kemampuan diri sendiri dan selalu mencantumkan sumber kutipan merupakan hal yang sangat baik untuk diterapkan. Namun tentunya hal tersebut adalah kondisi ideal. Seringkali kita tidak mau repot dan merasa malu untuk mencantumkan sumber karena sebagian besar artikel berasal dari kutipan. [caption id="attachment_130707" align="alignright" width="180" caption="Sumber: http://un2kmu.files.wordpress.com"][/caption] Dan bukan hal yang aneh, banyak sekali artikel hasil plagiasi (copy lalu paste) di kompasiana, tidak hanya yang tidak dilirik, tetapi juga di kolom headline dan terekomendasi. Hal ini tentu perlu peran serta kita semua karena bagaimanapun menghargai karya orang lain dan tidak memplagiasinya adalah salah satu etika yang sangat penting dalam aktifitas online. 2. Tidak mendiskreditkan pihak lain dan selalu berkomitmen untuk menulis secara proporsional. 3. Tidak menampilkan tulisan atau gambar yang mengandung unsur pornografi. 4. Selalu berbagi pengetahuan dan kebaikan melalui blog masing-masing. 5. Tidak berprasangka dan hanya menulis berdasarkan fakta yang diyakini bisa dibuktikan serta tetap dengan menjunjung tinggi etika kesopanan dalam menulis. 6. Tidak melakukan spamming melalui kolom komentar. Spamming sangat sering terjadi di kompasiana. Spamming adalah pengulangan beberapa kali kata yang persis sama untuk mendapatkan efek perhatian dan kejengkelan orang lain. Komentar yang diulang-ulang tersebut tentunya akan mengotori dashboard orang lain yang juga ikut komentar di artikel yang sama. 7. Tetap menjaga kesopanan dan rasa saling menghormati dalam memberikan komentar pada blog yang dikunjungi. 8. Tidak melakukan hack pada website atau blog lain. 9. Tidak menampilkan tulisan atau gambar yang menyinggung atau mengandung unsur SARA. 10. Menggunakan bahasa yang baik dalam menulis. 11. Tetap menjunjung tinggi kebebasan berekspresi dalam menulis tetapi tidak melanggar hak-hak orang lain. 12. Bersedia meralat informasi yang telah ditulis dalam blog jika di kemudian hari terdapat kesalahan dalam memuat tulisan di blog. Duabelas prinsip etika di atas perlu kita terapkan di kompasiana ini. Hal ini tidak lain karena artikel apa pun yang kita tulis, komentar apa pun yang kita berikan akan dibaca banyak orang. Meskipun orang tidak akan mengenal kita secara langsung, namun persepsi orang lain terhadap kita tentu saja akan terbangun. Kita harus selalu beranggapan bahwa apa yang kita tulis akan dibaca dan dinikmati oleh banyak orang sehingga dengan demikian kita akan sangat berhati-hati dalam menulis dan memberikan komentar. Dengan adanya etika online di atas, kita pengguna kompasiana ini yang selalu beraktiftas di sini melalui karya tulisan tentunya ditantang, apakah kita bisa melaksanakan etika online tersebut dengan baik. Harus kita akui tidak mudah untuk menerapkannya, bukan hanya faktor dalam diri kita sendiri, namun juga faktor luar sangat memengaruhi kita untuk beretika di kompasiana. Misalnya, jika kita sudah menahan diri, justru komentator lain yang memaksa kita untuk setidaknya berkata kasar. Tidak ada cara lain kecuali kita benar-benar bisa menahan dan mengendalikan diri sendiri agar tidak terlibat dalam perilaku tidak beretika di kompasiana ini. Sumber: Survei ICT Watch September 2011, perempuanindonesia.org Twitter: inside_erick

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun