Mohon tunggu...
Kimi Raikko
Kimi Raikko Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Just Another Days In Paradise \r\n\r\n \r\n\r\n\r\n \r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Mengapa SIRI, IRIS dan Lainnya Perempuan?

7 November 2011   06:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:58 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

[caption id="attachment_140709" align="aligncenter" width="640" caption="Aplikasi SIRI di iPhone 4S, sumber: http://cdn.digitaltrends.com"][/caption] Sudah mencoba SIRI? Bila di Indonesia dikenal kawin Siri, Apple Inc. menerapkan lebih jauh kata ini menjadi sebuah voice personal assistant untuk smartphone terbaru mereka, iPhone 4S. Saya tentunya belum mencoba aplikasi ini yang diperkirakan merupakan sebuah kemajuan dan mungkin suatu waktu akan menggantikan fungsi pencarian yang selama ini ada di perangkat iDevice buatan Apple Inc. Bahkan belum lagi digunakan oleh banyak orang, Eric Schmidt buru-buru sudah mengungkapkan kekhawatirannya terhadap SIRI  terkait makin memburuknya hubungan antara Google dan Apple Inc. Aplikasi SIRI sangat sering saya ikuti perkembangannya. Banyak sekali yang antusias dengan aplikasi ini. Saya karena memiliki Android, mencoba sebuah aplikasi yang dibuat hanya selama 8 jam untuk menandingi SIRI dengan nama IRIS, IRIS merupakan SIRI jika dibaca dari belakang ke depan. Aplikasi IRIS walau terakhir kali saya gunakan masih dalam Alpha, setelah saya coba cukup intuitif dan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan, tentunya dalam bahasa Inggris.  Persamaan kedua aplikasi ini adalah mereka merupakan voice personal assistant yang dapat menemukan berbagai hal yang ditanyakan kepadanya. Ketika saya tanyakan kepada IRIS siapa Susilo Bambang Yudhoyono, ia memberikan jawaban yang sangat lengkap yang disertai dengan foto. Persamaan kedua SIRI dengan IRIS adalah mereka setidaknya mungkin berkelamin perempuan. Anda jangan kaget mengapa aplikasi smartphone memiliki jenis kelamin. Hal ini bisa dideteksi dengan suara yang dikeluarkan oleh kedua aplikasi ini dalam menjawab pertanyaan. businessinsider.com melaporkan, mereka belum dapat menentukan secara pasti apakah SIRI perempuan atau laki-laki, namun dari suara yang keluar jelas sekali SIRI adalah perempuan, demikian juga IRIS yang saya gunakan. Bahkan banyak pengguna iPhone 4S yang memberikan pertanyaan iseng seperti:

"What are you wearing?" Siri menjawabnya dengan ketus: "Why do people keep asking me this?"

[caption id="attachment_140710" align="alignleft" width="450" caption="Aplikasi IRIS, sumber: http://themesbank.com"][/caption] Pertanyaannya, mengapa SIRI, IRIS dan suara-suara yang keluar dari komputer lainnya, bahkan customer service yang sering saya telepon untuk mengadukan berbagai keluhan perempuan? Ini mungkin pertanyaan yang tidak perlu bagi anda, namun bila anda berkenan membaca selanjutnya, paling tidak anda mengetahui mengapa suara perempuan lebih dominan dalam hal-hal yang menyangkut pertolongan atau bantuan. Clifford Nass seorang profesor di Stanford University menunjukkan bahwa penelitian ilmiah telah menemukan bahwa manusia lebih memilih suara perempuan daripada suara laki-laki, artinya orang lebih senang mendengar suara perempuan daripada laki-laki. Preferensi ini sudah dimulai pada usia dini. Clifford Nass mengutip sebuah studi di mana janin bereaksi terhadap suara ibu mereka, tetapi tidak untuk suara perempuan lain atau suara ayah mereka. Ini artinya bahwa suara perempuan dari dulu memang sudah disukai dibandingkan dengan suara pria. Menurut CNN yang mengutip Clifford Nass,  jauh lebih mudah untuk menemukan suara wanita yang disukai semua orang  daripada suara laki-laki yang disukai semua orang. Hal ini adalah fenomena yang mapan yang menerangkan bahwa otak manusia dikembangkan untuk menyukai suara perempuan. Alasan lainnya adalah  terletak dalam sejarah. Menurut beberapa sumber, penggunaan suara-suara perempuan dalam perangkat navigasi  berawal saat Perang Dunia II, ketika suara perempuan ditambatkan di kokpit pesawat karena  para pilot adalah  laki-laki. Ini artinya tentu saja lebih enak mendengarkan suara perempuan karena hampir semua pilot adalah laki-laki. Operator telepon tradisional dari dulu juga  perempuan, membuat orang terbiasa mendapatkan bantuan dari suara perempuan, bukan dari suara laki-laki. Beberapa dekade yang lalu, saat pabrikan mobil pertama kali menerapkan apliaksi atau bantuan pembuka pintu otomatis, riset konsumen menunjukkan, konsumen lebih menyukai suara perempuan dibandingkan suara laki-laki. Hal ini  dapat menjadi jawaban  mengapa di hampir semua sistem navigasi GPS yang ada di pasar, suara default-nya adalah perempuan. Satu pengecualian adalah di Jerman,  saat BMW dipaksa untuk mengganti sistem navigasi bersuara perempuan  pada mobil BMW Serie 5 di akhir 1990-an setelah dibanjiri telepon dari konsumen Jerman  yang menolak untuk mengambil petunjuk/diperintah  oleh seorang perempuan. guardian.co.uk mengungkapkan fakta menarik terhadap SIRI. Di Amerika Serikat dan hampir sebagian besar wilayah lain SIRI berjenis kelamin perempuan, namun di Inggris SIRI berjenis kelamin laki-laki. Namun pada intinya hanya terdapat beberapa pengecualian, sebagian besar aplikasi SIRI dan IRIS adalah perempuan. Bagi saya sendiri yang mencoba aplikasi IRIS, hampir tidak mempedulikan apakah IRIS tersebut berjenis kelamin perempuan atau laki-laki. Pada intinya bagi saya adalah hasil atau pertolongan yang mereka berikan. Dalam aplikasi IRIS, pertolongan atau salah benarnya pertolongan yang diberikan sangat tergantung kepada pronunciation si penanya. Jika pronunciation-nya salah atau tidak jelas hasil yang diberikan bisa berbeda 180 derajat. Namun benar sekali, terasa lebih mudah untuk mendengar suara perempuan dibandingkan suara laki-laki. Kalau anda punya smartphone Android, sambil menunggu datangnya iPhone 4S yang mungkin saja baru akan bisa dijual di Indonesia awal tahun 2012, anda dapat menjajal aplikasi IRIS di Android Market.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun