[caption id="attachment_120981" align="aligncenter" width="640" caption="Seorang pilot memegang iPad di dalam kokpit pesawat, sumber:9to5mac.com"][/caption] iPad kini sudah bisa digunakan pilot di Amerika Serikat setelah FAA (Federal Aviation Administration) memberikan sertifikasi terhadap penggunaan iPad di kokpit pesawat. Tentunya iPad bukan ditujukan agar pilot bisa bermain Angry Birds saat mengendalikan pesawat. iPad akan menggantikan setidaknya beberapa tools senilai lebih dari 40 pound yang terdiri dari printed manuals, safety checklists, logbooks, navigation charts, informasi cuaca, dan airport diagrams. Dengan digunakannya iPad, tools yang telah disebutkan akan segera dimuseumkan dan digantikan iPad yang berisi aplikasi elegan sehingga membuat kokpit pesawat benar-benar tanpa kertas (paperless). 9to5mac.com melaporkan Federal Aviation Administration telah resmi mengautorisasi beberapa operator penerbangan komersial dan pribadi untuk menggunakan komputer tablet sebagai electronic flight bag. Pilot pribadi juga dibolehkan membawa iPad yang didukung ratusan aplikasi penerbangan umum untuk mempermudah perencanaan preflight dan membantu dalam operasi penerbangan. Dengan autorisasi iPad ini berarti iPad telah dibersihkan dari perangkat yang bisa menganggu penerbangan. Sebagaimana diketahui, alat-alat elektronik diduga memiliki andil dalam gangguan terhadap penerbangan. Oleh karenanya iPad yang nantinya digunakan telah dibersihkan terlebih dahulu. Pilot tidak perlu mematikan dan menyimpan iPad selama lepas landas dan mendarat karena iPad tidak akan menganggu fungsi elektronik pesawat. Namun timbul pertanyaan, bagaimana dengan kemampuan baterai iPad? Seberapa besar daya tahan baterai iPad karena mungkin saja suatu penerbangan sangat lama, misalnya 10 jam. Menurut Steve Jobs pada saat peluncuran iPad, baterai iPad telah didesain sedemikian rupa sehingga bisa tahan untuk bekerja terus-menerus selama 10 jam tanpa harus dihubungkan ke soket untuk diisi ulang. Jobs menambahkan dengan baterai iPad ia bisa menonton video tanpa henti bila melakukan penerbangan dari San Fransisco ke Tokyo. Sebenarnya penggunaan iPad dalam dunia penerbangan bukan hal yang terlalu aneh. Sejak November tahun 2010 yang lalu para pilot angkatan laut Amerika Serikat telah menggunakan iPad dan iPad 2 dengan peta digital yang memungkinkan pilot mencari wilayah yang ditandai di layar daripada membolak-balik peta yang berat di dalam kokpit pesawat yang sempit seperti peswat AH-1W Cobra dan the F/A-18 Hornet. Pada bulan yang sama Angkatan Bersenjata Singapura dan angkatan lautnya juga secara resmi menggunakan iPad. Sebanyak delapan ribu iPad dibagikan oleh pemerintah Singapura. nytimes.com melaporkan alasan diperbolekannya  iPad oleh pilot di dalam kabin pesawat adalah karena komputer tablet buatan Apple tersebut sangat ringan dan lebih kompak dibanding laptop serta fitur layar sentuh yang lebih mudah untuk dimanipulasi. Dengan beralih ke iPad bisa juga mengurangi biaya perawatan kesehatan pilot karena biasanya pilot membawa tas penerbangan yang berat. Wilayah kokpit yang sempit dan keharusan mengangkat tas penerbangan yang berat bisa menyebabkan cedera terutama bagi pilot yang usianya lebih dari 40 tahun. Hal yang lebih menjadi perhatian adalah penggunaan iPad oleh pilot di kokpit juga secara dramatis akan mengurangi penggunaan kertas. Hal ini penting sekali melihat sangat banyaknya pohon yang ditebang untuk dibuat menjadi kertas. Artinya, dengan beralih ke iPad penerbangan menjadi lebih hijau. Sebuah langkah maju yang tentunya perlu dicontoh banyak negara di dunia. Selain itu, tentunya hal ini akan melambungkan penjualan iPad dan tentunya Steve Jobs akan sangat senang dengan keputusan FAA ini. Well Done Steve!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H