Chanyoung sudah tahu siapa yang sedang menantinya di ruang besuk. Satu-satunya orang yang rutin mengunjunginya.
Wanita paruh baya itu langsung bangkit dan mendekap Chanyoung.
"Kalau Eomeoni melakukan ini terus, saya makin merasa bersalah," gumamnya.
Wanita itu melepaskan pelukannya. Suaranya bergetar, "Melihatmu selalu membuatku merasa seperti melihat putraku sendiri. Bahkan ulang tahun kalian sama..."
Chanyoung terduduk di kursinya, matanya membelalak. "Eomeoni masih mengingatnya?"
"Bahkan setelah yang kulakukan pada Hyungsik? Dia mati karena pisauku, Eomeoni, untuk itulah aku di sini!" Mendadak nadanya meninggi.
"Sudah, aku tahu, aku tahu. Ini, kubawakan miyeok gook..."
Chanyoung menangkap tangan wanita yang sedang sibuk membuka tutup tempat makan bertumpuk, menguarkan bau sedap nan hangat dari sup rumput laut, sajian khas untuk menyambut ulang tahun. Nasi putih dikelilingi tiga jenis banchan1kesukaannya: koktugi2, moosaeng chae3, dan myeolchi bokum4.
Mata Chanyoung memburam. Ingatannya kembali meluap. Malam itu, tawuran terjadi antara geng mafianya dengan mafia lawan. Ia berhasil menaklukkan seorang yang memakai masker dan bertopi. Setelah berhasil membekuknya, ia menusukkan pisau sashiminya ke bagian sisi pinggang. Satu tusukan, lalu ia memutarnya 90 derajat. Erangan membahana menusuk telinga. Pemuda itu tak bergerak lagi. Chanyoung membuka maskernya dan terkesiap. Ia baru tahu bahwa Hyungsik, sahabat masa kecilnya, ternyata anggota mafia lawan.
Catatan:
1side dish yang selalu ada pada sajian
2kimchi lobak
3lobak diiris memanjang, dibumbui kochukaru (bubuk paprika merah), jahe, wijen, bawang bombay
4ikan kering yang dimasak dengan paprika hijau, gochujang, madu, dan wijen
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H