Mohon tunggu...
Kuntum Khaira Ummah (19170038)
Kuntum Khaira Ummah (19170038) Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Pribadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya seseorang yang ingin belajar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Mengetahui Gaya Belajar Anak untuk Menunjang Minat Belajar

4 Maret 2020   23:38 Diperbarui: 4 Maret 2020   23:33 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hola kompasiana lovers kali ini saya ingin membahas mengenai minat dan gaya belajar anak, mulai dari apasih gaya belajar itu? Dan bagaimana seharusnya seorang anak belajar dengan lebih efisien dan lebih maksimal.

Anak-anak pada dasarnya diciptakan berbeda masing-masingnya. Anak kembar pun tidak memiliki pola pikir yang sama. Tentunya  setiap anak masing masingnya mempunyai gaya yang berbeda. Mulai dari tingkah laku, watak, kebiasan dan termasuk gaya dan minat belajar mereka. 

Tuntutan yang sama dilakukan terhadap setiap anak akan berpengaruh pada kekreatifan mereka dan menghambat pertumbuhan serta keinganan mereka.

Termasuk disini sama-sama kita ketahui bagaimana di negara kita tercinta gaya belajar serta minat seorang anak dibatasi dengan mewajibkan anak-anak dalam pembelajaran untuk dapat menguasai setiap materi pembelajaran disekolah mereka. Bagi kita orang dewasa atau seorang mahasiswa tentu itu tidak lah mereka alami lagi. 

Tapi bagaimana seorang anak kecil mulai dari SD, SMP, dan SMA mereka dipaksa untuk mehami setiap materi yang diajarkan disekolah. Dan inilah yang dinamakan menghambat kekreatifan anak anak. Seperti contoh seorang anak yang lebih kuat kepada seni namun dipaksa untuk memahami hal-hal yang berbau sains. 

Bukan berarti sains tidak penting, namun disini yang menjadi permasalahan adalah dimana anak dipaksa untuk memahami dan hal ini diujikan di sekolah sekolah seperti diadakannya ujian nasional. Jadi dimana mereka bisa mengembangkan kekreatifitasan dalam hal lain sedangkan mereka dituntut untuk bias lulus dari sekolah detelah berhasil memperoleh hasil terbaik ketika ujian.

Dan disini peran orang tua juga berpengaruh dimana orang tua harus lebih mensupport anak. Banyak orang tua saat ini mengharapkan anaknya untuk menguasai semua bidang. Dan tentu dengan hal ini seorang anak akan terbebani karena tentu seorang anak sangat berharap ingin untuk membahagiakan orang tua nya. 

Namun meskipun berkeingan, secara tidak langsung mereka merasa berat untuk mencapai itu. Maka disinilah peran prang tua untuk lebih mengamati dan memahami minat dan gaya belajar anak anak mereka. 

Contoh sederhana seperti tidak terlalu kecewa dengan hasil anak anak mereka setelah menerima laporan hasil belajarnya. Maka teruslah support mereka walaupun meraih hasil yang tidak sesuai dengan harapan.

Terlepas dari bagaimana konsep Pendidikan dari negara kita. Disini akan kembali pada gaya belajar anak. "Howard Gardner, seorang professor Pendidikan dari Harvard University menyatakan bahwa otak merupakan organ yang sangat kompleks dengan kapasitas yang jauh lebih besar untuk belajar ketimbang yang saat ini dipakai manusia. 

Sebagian dari kita memiliki otak yang mampu menyerap banyak informasi sekaligus, namun ada juga yang hanya mampu memproses info sedikit demi sedikit" (Howard Gardner, 1983: 123). Dari sini kita ketahui bahwa setiap orang tidak memiliki gaya belajar  yang sama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun