serasa baru keluar dari lorong gua, nafas kami terasa lepas, terasa ringan. rupanya, dokter juga melihat perubahan di tubuh istri saya bahwa benjolannya cenderung mengecil. sambil menambahkan dokter meminta tetap lakukan mamography yang sudah menjadi paket pengobatan, kemudian nanti 3 bulan diminta datang cek lagi untuk pemeriksaan ulang.
kami keluar dari ruangan dokter dengan perasaan ringan sambil terus mengucap tahmid bersyukur kepada Allah. engkau telah "memaksa" kami dengan kelembutanMu untuk sujud meratap ya Allah. jika memang Engkau tersenyum melihat tangis kami melalui sujud kami di malam-malam gelap, akan aku lakukan ya Allah, asal itu membuat Engkau tersenyum.
satu minggu setelah terbebas dari kekhawatiran sakit Istri saya sedang duduk disamping dipan anak saya yang sulung, di Ruang IGD rumah sakit kawasan Gading Serpong. saat itulah  tulisan ini saya buat sambil menunggui anak saya yang sedari malam tetiba sakit demam dan lemas. Â
Sebulan sudah semua saya lewati dan tulisan ini saya terbitkan di ramadhan 1445 semoga menjadi Ibrah dan wasilah. Alhamdulillah.
Ya Allah, aku tetap bertawaqal atas ketentuanMu. sedih, bahagia sehat atau sakit hidup dan mati semua merupakan Haq dari kekuasaanMu. tugasku hanya menjalaninya, melewatinya dengan kepatuhan, kesabaran, kerelaan. senyumMu aku temukan dalam ketenangan yang engkau tebarkan dalam hati kami.
"Wahai Manusia! sungguh, telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman." (qs-10:57)
"pengalaman Ruhani"
Nuri Nurzikri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H