Sir…
Aku larung perahu diatas pasir
Lembut menyisir putih-kata di atas
Gumpalan mega
Sir…
Kujangkau tubuh-Nya dengan
Sebatang pena-selembar cinta
Metamorfosa di atas subuh yang basah
Mengusir takutku
Mendekat pada-Mu
Menyusun memoar rindu atas nama pecinta
Gelegak hasrat bara membara
Dalam sirkus di udara
Aku bacakan tilawah
Di ritus-ritus pemujaan
Tempat para malaikat mengaburkan
Seluruh dosa-dosa hamba
Interval sepenggal nada, di alunkan
Sampai mabuk aku atasmu
Menggapai gunung
Menyisir ngarai
Menjelajah kedalaman matamu
Nyala-nyala lilin kehidupan
Mengantarkan aku
Menuju negeri terjauh
Tempat khidir membasuh usia
Menawarkan perih yang kian menganga
Lalu,
Sampailah aku…
Sir…
Menuju hilir
Pada muara yang kehilangan rupa
Sketsa yang tak selesai
Di setiap getar langkah, bahkan
Lebih indah dari kematian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H